Falling In Love With You

358 8 0
                                    

dhandhania ^

"Kece? Kece banget?" Katanya menahan senyum dan aku hanya memukuli kepalaku dan mulutku yang gak bisaku jaga.

"Hmm.... gak kok. Bukan gitu!" Kataku membantah tapi dia malah tersenyum lebar.

"Gapapa kaliii.... tapi ini gue anggep pernyataan cinta dari lo ya?" Katanya lalu segera pergi dari hadapanku. Butuh beberapa waktu aku mencerna segala omongannya tadi hingga tersadar ia baru berkata dengan kalimat yang amat sangat gila.

Aku berlari menuju kelas dengan perasaan campur aduk. Barusan Aro menganggapku menyatakan cinta padanya. Huaah.... padahal aku... ah sudahlah lupakan saja. Sesampainya didepan pintu kelas, kulihat anak-anak sedang dalam aktivitas normal. Aku berjalan ketempat duduk lamaku yang terdapat Aro disitu. Langkahku terhenti ketika seseorang memegang tanganku. Kulihat Aro sedang berada dihadapanku entah kapan. Aku yang awalnya biasa saja sekarang merasa risih apalagi anak kelas udah pada mengerubungi kami. Aduh mampus!

"Kenapa?" Tanyaku pelan.

"Lah... kenapa? Kamukan tadi udah nyatain cinta kamu ke aku. Lupa?" Katanya sambil mendekatkan mukanya kemukaku. Oke aku gak bisa bernapas sekarang. Ketika mendengar perkataan Aro tadi, banyak teman-teman bersorak tapi ada juga yang berbisik.

"Aakkkuuu??? Nnngggaaakkkk kkkookk!!" Kataku terbata.

"Kok ngomongnya begitu? Kamu beneran lupa ya? Padahal aku udah berharap kamu jadi pacarku tadi." Katanya yang langsung disambut banyak teriakan menjerit dari teman kelas. Ini bener-bener gila.

"Nggak kok! Tapi kata-kata itu bukan pernyataan cinta!" Kataku menjelaskan.

"Tapii... bolehkan kita jalanin dulu sebuah hubungan?" Katanya yang semakin membuatku frustasi.

"Kkaalloo iituu..."

"NGGAK BOLEEEEEH!!!!!!!!" Kata seseorang dari belakang yang berteriak layaknya toa. Oh ternyata  Siska. Kurasa dia cemburu.

"SISKA!!" Kata teman sekelas kompak tampaknya mereka kaget dengan teriakkan Siska. Siska tidak peduli dengan keadaan sekitar dia langsung menyerobot masuk kedalam kerumunan orang lalu berada dihadapanku dan Aro.

"Ini gak boleh TERJADI!!!!" Teriak Siska.

"Apaan sih, sis? Gue kan udah bilang kalo gue gak bisa nerima lo dihati gue cuma adaa---" kata Aro terpotong.

"Iya gue tau!! MAYLI KAN???!!! LO SUKANYA SAMA MAYLI KAN???!!! GUE TAU!! TAPI KENAPA GUE GAK BISA BUAT LO?? GUE BAKALAN NGELAKUIN APA AJA ASAL LO MAU SAMA GUE!!" Teriak Siska lagi. Anak kelas semuanya takut dengan amukan Siska aku yang ada disitu juga merasa takut hanya Aro aja yang menganggap enteng.

"Cinta itu gak bisa dipaksain, sis. Gue tau lo suka sama gue, tapi gue gak bisa memaksakan diri gue suka ama lo. Siska yang gue kenal tuh baik loh.. gue seneng banget bisa kenal sama lo, tapu hubungan kita hanya temenan gak lebih. Jadi lo ikhlasin ya sis! Diluar sana ada cowok yang lebih baik dari gue." Kata Aro lembut yang membuat Siska jadi melemah.

"Tapiii... hikss... emang May mau? Hiks.. " kata Siska berlinang air mata. Aku sadar, aro ngomong gitu tanpa tau dia belum mendapatkanku.

"Hhmmm.... mungkin nanti." Katanya lalu melihatku sekilas lalu tersenyum.

"Maafin gue ya sis! Lo perempuan yang baik yang pernah gue kenal!" Katanya lalu mengusap air mata dipipi Siska itu tapi pandangannya mengarah padaku. Memang, aku merasa sesak melihatnya dan hampir saja aku melakukan hal gila didepan umum. Aku biarkan saja mereka toh keadaannya emang lagi melow gak jelas gitu.

Selang beberapa menit, Aro sudah bisa menenangkan Siska. Lalu, entah mengapa aku pergi dari hadapan mereka semua. Pergi entah kemana.

Disisi lain, Aro melihat kepergian May dari kejauhan. Ia merasa telah berlebihan untuk memperlunak Siska sampai ia lupa keberadaan May.

Beberapa waktu lalu, ia memang sedang dekat dengan Siska. Ia merasa nyaman karena Siska yang bisa diajak bercanda sampai bisa diajak cerita tentang kehidupan masing-masing. Siska cerita katanya dia sedang menyukai seseorang dan betapa terkejutnya Aro kalau dialah orang yang disukai Siska.

"Sis, gue ngejar May dulu ya! Lo gapapa kan?" Tanya Aro kepada Siska.

"Iya gapapa. Gue ngerti kok! Semangat ya!!" Kata Siska lalu tersenyum kearah Aro.

Aro mencari-cari wanita yang ia gilai dari awal masuk. Wanita yang bikin dia gak tahan untuk menyatakan cinta dan selalu membuatnya berdebar padahal aro dan may gak punya moment yang sangat indah

Setelah beberapa menit mencari May, Aro menemukan May yang duduk dibangku taman. Lagi-lagi ditaman. Gumam Aro dalam hati. Lalu ia mendekat kearah May.

"Hai!" Sapa Aro yang tiba-tiba membuat May menoleh kaget. May hanya diam tak merespond.

"Kenapa? Kamu cemburu?" Kata aro lembut.

"Gak kok."

"Aku pernah baca disalah satu web, kalo wanita lagi ngambek trus ditanyain jawabnya nggak bisa juga dibilang ya. Bener gak sih?" Kata aro.

"Gue gak kenapa-napa ro!" Kata cewek itu tapi rada membentak.

"Loh kok gitu jawabnya? Marah ya? Kalo marah aku minta maaf." Kata aro lalu menyodorkan tangannya kepada cewek tersebut yang lalu ditepis cewek itu.

"Gue gak marah kok. Cuma lagi mikirin sesuatu aja!" Kata cewek itu sambil tersenyum lalu beralih menatap Aro yang tegang

"Mikirin apa? Aku?" Katanya Aro kepedean

"Hmm... iya!!" Kata May antusias. Aro yang mendengar jawaban tersebut langsung terkejut lalu menatap cewek yang ada dihadapannya.

"Hah?"

"Aku mikirin kamu ro!! Kamu tau kan? Dengerkan? Dan sekarang aku akan bilang AKU SUKA SAMA KAMU!! I LOVE YOU ARO!!" Kata May lancang-lancang yang membuat Aro bengong dan tercengang mendengar perkataan itu.

"Kamu serius? Bukannya kamu gak mau sama aku?" Kata aro tak percaya.

"Aku serius laah..." katanya May tersenyum kearahnya.

"Ro, aku sayang sama kamu entah kapan perasaan itu datang. Aku mau kita jalanin hubungan ini bersama. Mau gak?" Kata May mengajak tapi Aro tak berkutik. Butuh beberapa detik untuk mengerti.

"Kamu serius may?" Kata aro mengulang kata-katanya.

"Iya aro!"

"Harusnya aku yang ngomong ini kekamu. Tapi kenapa kamu yang ngomong ini keaku? Aku merasa malu tau gak?" Katanya dengan muka polos dan disambut tawa oleh May.

"Ya ampuuun!!! Ini jaman udah modern waktunya emansipasi wanita tau gak?" Kata may.

"Iya deh terserah kamu! Sekarang kita pacaran nih?" Kata Aro yang sok polos.

"Iyaaaaaaa........ I LOVE YOU ARO!!!!!!"

"I LOVE YOU TOO...." kata aro lalu......

CUUPPPP.......

Aro mencium pipi kiri May lembut yang membuat May marah tapi lamakelamaan iapun tertawa bahagia.

End

Yeaaah!!! Maaf teman aku membuatnya short story aja takut habis inspirasinya. Akhirnya cerita pertamaku telah usai senang rasanya bisa menyalurkan ceritaku kepada kalian semua. Walau respondnya juga kurang bagus tapi aku menerima kok. Yang terpenting menulis cerita bisa tersalurkan disini. Terima kasih dan sekian dari saya. Oh ya! Jangan lupa baca cerita baru aku niiih.... kayaknya aku akan buat cerita tentang pernikahan yang hanya karena sebuah perjodohan. Tungguin yaa... soalnya gak tau kapan mau dibuatnya. Udah dulu oke cuap-cuapnya kelamaan wkwkwkwkwk

Am I Crazy Or Falling In love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang