Clair adalah wanita cantik berusia 20 tahun yang sedang gempar-gemparnya mencari jati diri. Keluarga tinggal di pedesaan Vermont Amerika Serikat. Mereka memiliki perternakan sapi dan restaurant steak paling terkenal disana. Bisa dibilang hidupnya sangat berkecukupan.
Namun karena tinggal di desa sejak kecil, membuatnya seperti terkurung di dalam sangkar.
Tentu sebagai anak muda pada umumnya, Clair ingin menjelajah dunia luar yang lebih luas. Clair ingin mandiri. Maka dari itulah ia memilih berkuliah di Washington DC dan tinggal bersama tantenya untuk sementara.
Apalagi tantenya itu belum memiliki anak di dalam pernikahannya. Di usianya yang sudah mencapai kepala tiga. Hal itu membuat Clair disambut baik.
"Nanti setelah dia terbiasa, aku akan membelikannya apartemen agar tidak merepotkanmu." Aline mengusap pundak adiknya dengan perasaan tak enak.
"Kak, nggak usah sungkan. Loius sering pulang malam, aku juga sering pergi dan sibuk dengan pekerjaan. Daripada rumah nganggur, mending Clair disini."
"Tetap saja kami merasa merepotkan kalian. Kami tahu kalian sibuk dengan pekerjaan. Dan Clair ini sangat manja." Jay, ayah Clair menjawil pipi anaknya yang hanya diam sejak tadi.
"Kamu tidak boleh merepotkan Tante dan Om. Mengerti?"
"Dad, Mom, pleasee! Aku sudah besar! Jangan memperlakukan aku seperti anak kecil!"
"Tapi kamu belum tahu kerasnya kehidupan di kota besar!"
"Kak, sudahlah!" Louis ikut bersuara. "Dia benar, dia sudah 20 tahun. Biarkan dia melatih kemandirian."
"Loius benar, jangan terlalu mengekang!" Anna menyetujui ucapan suaminya.
"Om dan Tante saja mengerti!" Ujarnya seraya mencebikkan bibir. Clair sangat kesal orangtuanya selalu mengaturya seenak jidat.
"Baiklah, tapi jaga dirimu baik-baik. Kami akan memantau perkembanganmu selama disini. Jika kamu sudah siap secara kemandirian, kami akan segera membelikanmu apartemen dan pindah. Om dan Tantemu juga butuh privasi."
Jay memeluk putri kesayangannya dengan erat. Ia dan istrinya memang sudah terbiasa memanjakannya. Maklum, Clair anak tunggal. Jadi apapun yang dia inginkan pasti akan di turuti.
"Baiklah Dad, Mom! Clair janji akan belajar mandiri." Clair memeluk ayah dan ibunya dengan erat.
*****
Setelah tiga bulan berlalu... Clair mulai terbiasa dengan kehidupannya di Washington. Ia baru akan masuk kuliah bulan depan. Selama tinggal ditempat tentenya, ia disibukkan dengan berbagai tes dan pendaftaran kuliah. Untunglah semua berjalan lancar dan sesuai yang ia harapkan.
Clair juga mulai terbiasa dengan kehidupan Loius dan Anna yang jarang sekali berada di rumah. Keduanya sama-sama sibuk dengan karir. Entah apa tujuan mereka menikah jika tidak pernah bersama seperti ini.
Saat ini saja, Anna akan berada di New York sampai minggu depan. Sedangkan Louis, dia selalu pulang dini hari dengan keadaan mabuk dan berantakan. Pria itu seringkali lembur di kantor. Rumah hanya tempat untuk mandi dan berganti pakaian.
Pantas mereka tidak memiliki anak. Apa semua orang dewasa, menjalin hubungan dengan cara seperti itu? Ahhh tapi Clair tidak peduli. Justru dengan ketidakadaan mereka dirumah, Clair bebas!
Baru juga dirinya berpikir demikian, suara mobil Louis terdengar. Tumben sekali pria itu pulang di jam sepuluh malam.
Louis terdengar sedang menelfon dan membicarakan masalah pekerjaan. Clair mungkin bisa gila jika hidup seperti itu. Tidak bisakah mereka bersantai dan menikmati hidup?
Clair langsung berfokus pada serial netflix yang ia tonton di tv, ketika Louis memasuki rumah dan duduk di sofa yang sama dengannya.
Pria itu terlihat membuka dasi dan beberapa kancing kemeja atasnya, memamerkan dada tegapnya yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Meski ia sudah berumur tiga puluhan lebih, aura seksi dan tampannya sangat melekat. Dia bahkan jauh lebih menawan dari pria muda yang Clair kenal selama ini.
"Sudah makan?" Tanya Louis basa-basi.
"Sudah."
"Baiklah jika begitu." Pria itu lanjut menutup matanya.
Awalnya semua baik-baik saja. Tapi sialnya, secara tiba-tiba serial yang ia tonton menunjukkan adegan yang tidak senonoh. Kenapa harus sekarang?! Clair sangat malu!
Clair gelagapan mencari remot untuk mematikannya. Terlebih saat adegan di film itu semakin kacau. Suara desahan-desahan yang terdengar nyaring, membuat Louis spontan membuka mata untuk menatapnya.
Klik! Akhirnya Clair berhasil mematikannya setelah mengambil remote tv yang tadinya terjatuh di lantai.
"Maaf... " Clair bangkit berdiri dan berencana kabur dari pria itu. Ia sangat malu! Namun sayangnya, kesialan kembali mendatanginya.
Kaki Clair tersandung sesuatu, dan hal itu membuatnya terjatuh ke lantai. Louis geleng-geleng sambil terkekeh melihat tingkah anak dari kakak iparnya yang sangat merepotkan. Sebenarnya apa yang Clair pikirkan sampai setakut itu?
Louis langsung menggendongnya tanpa basa-basi. Ia membawa Clair menuju kamarnya sendiri dan merebahkannya di ranjang.
******
Cerita-Cerita pendek ini bisa di beli di Google Play dan PDF yah!
Judul Hottest Secret Volume 1
Hanya 15 rb dapat 4 part dengan cerita berbeda!
085727338248 --- untuk pembelian novel silahkan ke sana yaaa