01 : Going Home

136 16 0
                                    

Adara menatap Deon tajam, dia cukup puas dengan lebam dipipi Deon. dia pantas mendapatkannya, karena membuat amarah Adara memuncak. duduk disamping jendela membuatnya dapat melihat keadaan diluar kelasnya. suasana kota Los Angeles ini agak tidak bersahabat dengannya hari ini. dia rindu dengan perkemahan blasteran.

"Miss Anne, can you please pay attention to me?"

Adara terkesiap, "y-yes Mistress."

"okay. so, open your book page 324 and do the task 4 and 5."

Adara pusing kalau disuruh mengerjakan matematika. ditengah-tengah mengerjakan soal matematikanya, Adara berpikir akan membeli tiket pulang ke Manhattan dan memutuskan untuk bolos sekolah besok hari.

beberapa menit kemudian, jam pulang berdering. sekarang pukul 3 sore. Adara memejamkan matanya, berusaha melakukan kontak batin dengan Vicky.

Vicky! Vicky!

dia memejamkan matanya sampai seseorang menabrak mejanya.

"Sorry, Adara!"

Adara mendengus, Deon lagi, Deon lagi, pikirnya.

siapa Deon?

Adara terkejut. "Vicky! akhirnya."

ada apa? kau berniat untuk bolos sekolah?

"hei, kenapa kau berpikir begitu?"

kau memikirkannya tadi.

"ah iya, aku akan pulang ke Manhattan hari ini, disini aku takut untuk memakai pesan iris–"

tidak semua orang bisa menembus kabut.

"aku tau, dengarkan dulu. bagaimana jika orang menganggapku aneh karena berbicara dengan wastafel?"

oh, benar.

"jadi, umm, jika kau tidak keberatan–"

Archie sedang berada dalam ruang kesehatan, Adara. pulanglah dengan pesawat kali ini.

Adara menyudahi kontak batin dengan Vicky dan bergegas menuju bandara.

Adara keluar dari kelasnya, dia bertemu dengan salah satu teman fananya–Amira Canvhez.

"Adara!"

"oh, hai, Amira!"

"mau pulang?" tanya Amira. Adara menggeleng.

"aku mau ke bandara." jawab Adara.

"mau bareng? aku bawa mobil kok." tawar Amira.

"boleh? terimakasih, Amira."

Adara dan Amira melaju menuju bandara.

"kamu mau pergi ke kota mana?" tanya Amira.

"aku, uhm–, ke New York City, ke rumah nenekku."

Amira mengangguk, beberapa menit kemudian mereka sampai di Bandar Udara Internasional Los Angeles.

"terimakasih banyak, Amira. sampai jumpa minggu depan!" Adara melambaikan tangannya kearah Amira dan Amira membalasnya.

dia melangkah memasuki bandara dengan hanya membawa tas sekolahnya. beruntunglah ibu fana Adara membekalinya sejumlah uang yang sekiranya cukup untuk membeli 1 tiket pesawat. mata Adara melihat sekeliling bandara, matanya menangkap sebuah ticket box, dan mulai memesan tiket dengan tujuan New York City–JFK.

perjalanan dari Los Angeles menuju NYC memakan waktu kurang lebih 5-6 jam.

setelah 5 jam 37 menit diudara, pesawat akhirnya mendarat dengan sempurna di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy.

Adara memutuskan untuk pergi ke toilet sebentar untuk bisa melakukan kontak batin dengan Vicky. beruntunglah Vicky terlebih dahulu mengirim pesan Iris ke Adara, tepat beberapa menit setelah Adara membuka keran wastafel toilet.

"hei Vicky!"

Adara, aku sudah menyuruh salah satu saudaramu menjemputmu didepan bandara, mobilnya van putih, ingat?

Adara mengangguk, dia mendengar langkah kaki mendekat ke toilet. dengan cepat dia memutus sambungan dengan Vicky, "kita bertemu lagi di perkemahan, see you!" dan Adara pun bergegas pergi keluar dari toilet.


Vicky Amara Rose (Vicky)
Daughter of Aphrodite
Jang Wonyoung of IVE

Vicky Amara Rose (Vicky)Daughter of AphroditeJang Wonyoung of IVE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Amira Canvhez (Amira)
Mortal
May of Cherry Bullet

Amira Canvhez (Amira)MortalMay of Cherry Bullet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Break The RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang