02 : Welcoming Return

109 14 0
                                    


sebuah van putih berhenti didepan Adara.

"perkemahan blasteran, Miss Anne." Adara terkekeh, "long time no see you, Ronald."

van putih melaju kencang menuju perkemahan yang memakan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan.

setelah 1 jam didalam mobil, Adara sampai didepan perkemahan. dia langsung masuk dan menemukan Vicky dan Jelissa sedang duduk di paviliun biasa mereka makan.

"Vicky! Jelissa!"

"akhirnya, selamat datang kembali, konselor kabin Ares." kata Jelissa ceria. dia merentangkan tangannya, mengajak Adara masuk kepelukannya.

"sebentar, ini... kenapa?" Vicky menunjuk bekas luka dipipi Adara.

"biasalah.." jawab Adara.

"berantem lagi? sama siapa?" kali ini Jelissa yang bertanya.

"vampir." Vicky dan Jelissa bertatapan bingung.

"serius?" Adara mengangguk yakin.

"ternyata vampir punya cukup keberanian untuk melawan anak Ares." komentar Vicky.

"kalo berantemnya sama kamu nanti dipanah sama busur cinta." balas Jelissa. Adara tertawa.

"hei, Adara!" panggil seseorang. ah, Jean, si anak Athena.

"hai, Jean!" Adara melambaikan tangannya kearah seorang gadis yang sedang melepas pelindung besi dadanya.

"wah, tampaknya ada yang mengusili anak Dewa Ares." kata Jean ketika melihat goresan luka dipipi Adara.

"gara gara vampir jelek itu."

"kenapa bisa berurusan sama vampir?" tanya Jean sambil menegak segelas air dingin.

"dia mengolokku."

Jean menepuk keningnya, "siapa namanya?"

"Deon, Deon George Duncan."

"namanya bagus." celetuk Jelissa.

Adara berdecih kesal, "i swear kalo balik kesana aku bakal hajar dia abis abisan. aku buktiin kalo aku benar benar anak Dewa Ares."

"you're just like your father, Adara."

kepulangan Adara ini disambut meriah oleh para anak Ares. "wah, tampaknya ada yang menganggu konselor kabin kita." kata Lucy saat melihat goresan di pipi Adara.

Adara terkekeh, "selama aku pergi, tidak ada yang mendapat masalah kan?" seisi kabin saling bertatapan. "ada masalah apalagi?" Adara menatap asisten konselornya, William.

William nyengir, "hehe, ya .. kau tahu kan .. apa keributan yang disebabkan oleh anak Ares ..."

"eh Adara, sampai kapan kau disini?" tanya Ronald.

"kenapa? apakah kalian ingin membuat masalah LAGI?" jawab Adara dengan tekanan saat akhir kalimat.

"hehe tidak, Chiron berencana mengadakan permainan tangkap bendera besok." kata Ronald.

"ah begitu. aku akan kembali ke Los Angeles minggu depan."

"akhirnya, setelah sekian lama kabin Ares akan merebut kembali kemenangan permainan tangkap bendera." sorak Lucy.

siang itu, merupakan siang yang menyenangkan bagi Adara. berkumpul dengan teman dan saudaranya lagi, melakukan hal hal yang tidak ia lakukan di Los Angeles.

Adara penasaran, Deon itu vampir, tapi kenapa bisa tahan panas, ya?

Jean & Jelissa

Jean & Jelissa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


The Ares

The Ares

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Break The RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang