Ringkasan:
Seks kantor
•••
Kim Dokja menggeliat di kursinya, Lampu sebagian besar padam dan rekan-rekannya semua sudah pulang kecuali dia. Biasanya dia akan menjadi orang pertama yang pulang, karena suaminya adalah seorang CEO perusahaan dan dia tidak peduli tentang etika kerja dan semacamnya.
Tapi sekarang dia terjebak di kantor, berpura-pura memperbaiki file excel untuk jam kelima hari itu. Di sudut penglihatannya dia melihat suami atau bosnya itu menatapnya dari kantor eksekutif, Kim Dokja gelisah di kursinya dan melonggarkan dasinya.
Siapa sih yang memakai jas formal dengan dasi? Siapa yang akan tahan? Ini pengap, Kim Dokja pernah membicarakannya kepada Yoo Joonghyuk tentang hal ini sekali-
"Kenapa Wanita tidak harus memakai dasi saat bekerja?" Tanya Kim Dokja, yang dibalas dengan tawa geli dari Yoo Joonghyuk.
Tentu saja, pertanyaan itu hanyalah pengalih perhatian terhadap ketidaknyamanan yang semakin meningkat karena putingnya tertutupi oleh bra renda. Fakta bahwa dia memiliki vibrator yang menyala di pantatnya dan hanya bisa menyala-mati sesuai keinginan Yoo Joonghyuk.
Telapak tangan basah oleh keringat, Kim Dokja mencabut garter di sekitar pahanya, dan segera menyesalinya karena tindakannya dihentikan oleh Yoo Joonghyuk karena vibrator yang dikendalikan dari jarak jauh mulai bersenandung keras didalam lubangnya.
Kim Dokja menjauh dari mejanya dengan putus asa dan mematikan laptopnya, Menyelipkan mantelnya di lengannya sehingga dia bisa menyembunyikan ereksinya. Dia berjalan dengan goyah ke pintu keluar, lalu dia mendengar suara klik pintu saat Yoo Joonghyuk akhirnya menyelinap keluar dari ruangannya.
Kim Dokja menelan seteguk air liur yang menggenang di bawah lidahnya, Jari-jarinya baru saja menyentuh gagang pintu perak ketika sebuah tangan bersarung tangan memegang jari-jarinya yang dingin dari belakang.
Kehangatan Yoo Joonghyuk terpancar melalui kain halus, Sialan sarung tangan kulit itu. pikir Kim Dokja, saat Yoo Joonghyuk memegang tangan Kim Dokja, Tangannya yang lain berada di atas pinggang Kim Dokja.
"Terburu-buru sekali" Tangan Yoo Joonghyuk menekan pinggul Kim Dokja.
"Saya tidak bisa meninggalkan pekerjaan yang belum selesai." Kim Dokja menjawab, dan tersenyum diam-diam saat Yoo Joonghyuk mengangkat alisnya.
"Diluar dingin." Tangannya melingkari tubuh Kim Dokja, meremas daging pinggangnya yang kenyal dan merasakan lekuk pantatnya melalui celana dalam yang Yoo Joonghyuk pilihkan untuknya pagi ini.
Napasnya berhembus hangat di leher Kim Dokja. "Setidaknya pakai mantelmu." Bibirnya menyentuh kulit telinga Kim Dokja. "Aku juga bisa mengantarmu pulang."
"Diluar tidak terlalu dingin." Kim Dokja menjawab, berusaha melawan cengkeraman tangan Yoo Joonghyuk hanya demi menimbulkan tanda memar jari-jari Yoo Joonghyuk di pergelangan tangannya. "Ini sudah cukup hangat untukku."
Kim Dokja mengutuk perbedaan tinggi mereka saat Yoo Joonghyuk dengan mudah meraihnya untuk mengunci pintu keluar utama, Ujung telinganya seperti terbakar saat Yoo Joonghyuk menjilat tipis telinganya lalu ke tepi rahangnya, Yoo Joonghyuk meremas pantatnya dengan kuat.
"Apakah kamu tidak mengenakan mantelmu karena kamu merasa hangat, atau karena kamu menyembunyikan sesuatu?"
"Mungkin." Kim Dokja perlahan menggesek tonjolan di celana Yoo Joonghyuk menggunakan pantatnya, Dia tersentak saat Yoo Joonghyuk mengulurkan tangan untuk meraih kemaluannya.
( Kok adeck binal banget sih )
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot/Twoshoot Joongdok
Short StoryWARNING KONTEN DEWASA🔞!. Pair Yoo Joonghyuk x Kim Dokja. BL & GL , Sligth Sangsoo. TERJEMAHAN!