10. Sehat

694 71 18
                                    

Acara makan pun telah selesai, kini semua sibuk dengan aktivitas masing-masing. Suasana menjadi hening sampai akhirnya Firthan membuka suara.

"Nanti sore aku pulang ya, Sil?" ucap Firthan mata nya menatap lembut kearah Silva.

Silva mengangguk lucu, "Iya Fir, cepet sembuh ya."

"Siap, by." Firthan mengusak gemas rambut Silva, sang empu hanya tersenyum.

"Ekhemm.. ada orang lain disini," celetuk Fadli agak julid karna melihat keuwuan didepan nya saat ini.

"Dunia serasa milik berdua ya.." Rubby menimpali, dibalas anggukan setuju sama Galih.

"Kalian gak pulang?" tanya Firthan.

"Ohh.. cerita nya ini ngusir? Oke oke kita pulang aja guys mereka mau cuddle kayak nya." Canda Rubby sembari beranjak dari duduk nya.

"Cuddle apa kamu teh, sembarangan." ucap Silva bibir nya mempout lucu.

Rubby tertawa, "Bercandaa atuh, kita beneran mau pulang."

"Iya, kita mau capcus lagi masih banyak yang harus didatangi." lanjut Galih semangat.

"Yaudah kita pulang ya Sil, Fir. Besok kesini lagi deh nemenin dedek sendiri ngga ada kak Fir." Fadli terkekeh jahil.

Silva yang merasa dirinya sedang dibicarakan hanya tersenyum, kalo direspon takut nya kena semprot, kan repot.

Rubby dkk sudah berada diambang pintu kos-an, masing-masing sedang menggunakan sepatunya.

Galih selesai terlebuh dahulu, ia mulai meraih gagang pintu untuk menutupnya. "Cepat sembuh ya Fir!"

"Yoi!" sahut Firthan.

Sekarang kos-an kembali terasa sepi, hanya ada mereka berdua—Firthan dan Silva. Sedari tadi Firthan memandangi Silva yang asik meng-scrool tt.

Lama kelaman risih juga diliatin, padahal Silva sudah berusaha agar bersikap tidak ada apa-apa.

"Fir, kamu teh kenapa atuh? Liatin mulu."

"Takut nanti malem kangen gak ada kamu."

"Idihh gaya gayaan kangen, padahal chat duluan aja gamau."

Firthan tertawa pelan mendengar ucapan Silva barusan.

"Ih aneh kenapa malah ketawa, gak ada yang lucu tau!"

"Ada."

"Apaan?"

"Kamu yang lucu."

/puk

Firthan kena timpuk bantal sama Silva, meskipun sakit Firthan tetap aja jahil. Tapi justru itu yang buat khawatirnya Silva agak sedikit berkurang, dibanding kan kemaren-kemaren kondisi Firthan yang udah kayak mayat hidup. canda deh.

"Emang nya nanti kamu gak kangen sama aku, Sil?"

"Gak." ucap Silva judes, ia juga tidak mau menatap lawan bicaranya.

"Yakin? Yaudah deh aku lama-lamain aja sembuh nya biar gak balik-balik ke kos-an."

Kini Silva udah natap horor kearah Firthan. "Mau dipukul pake bantal lagi hah? Atau mau update make sepatu aja?" Silva udah ambil ancang-ancang untuk melempar sepatu kearah Firthan.

"Eh enggak-enggak, bercanda sayang."

***

Setiap malam Silva sangat merasa kesepian, sudah 2 hari ia sendirian di kos-an, teman-teman nya pun biasanya main ke kos-an pagi atau siang.

FISIL DailyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang