Hujan turun begitu deras membuat semua memilih diam sambil menikmati makanan yang telah sedia dihadapan mereka.
Firthan dan Silva, kini duduk semeja dengan teman yang Silva bilang saat dijalan. Awalnya Silva nolak untuk duduk semeja, tapi Firthan tetap kekeuh mengajak nya.
"Dah lama gak ketemu, Sil." ucap teman Silva itu membuka pembicaraan.
Silva tersenyum, "Iya Jer."
Jerry—teman lama Silva, membalas senyum ramah, lalu atensinya mengarah sosok yang duduk disebelah Silva.
"Kamu nama nya Firthan?"
Firthan ngangguk, "Kok tau?"
Jerry tertawa pelan, "Aku sering liat sg nya Silva, kayak nya kamu orang nya."
Mendengar penjelasan itu, Firthan hanya ber'oh'ria.
"Oh ya Jer, kamu kuliah?" tanya Silva mulai asik berbincang dengan teman lama nya itu.
Sampai makanan mereka telah habis, Silva dan Jerry masih saja asik mengobrol diselingi canda tawa yang mereka ciptakan. Firthan disini merasa diabaikan.
"Sil, ngomong-ngomong.."
Silva menyeruput minuman boba nya yang tinggal setengah, menatap Jerry sambil menaikkan sebelah alis nya seperti sedang bertanya 'apa?'
"Kamu makin manis ya," sambung Jerry diakhiri dengan tawa pelan.
Hampir saja Silva tersedak boba, "Haha.. Masa sih Jer?"
Firthan yang denger udah pasang muka masem nya, kalo bukan karna temen nya Silva udah disumpel tuh mulut sama Firthan.
"Iyaa, Sil. Oh ya.. Aku pulang duluan ya kayak nya nih hujan udah agak reda." Jerry menatap keluar, memandangi jalanan yang masih basah akibat hujan deras tadi.
Silva ngangguk-ngangguk, "Hati-hati Jer, jalanan pasti licin."
"Siap," ucap Jerry pelan sembari memasuki dompet dan hp kedalam saku celana nya, "Aku duluan! Kapan-kapan meet lagi!"
Jerry mulai menjauhi area caffe yang mereka tempati. Suasana kembali hening. Firthan asik memainkan ponsel nya, mengabaikan Silva yang duduk disamping nya.
"Fir.. Pulang atuhh."
"Yaudah ayo." Firthan langsung beranjak, memasukkan hp nya ke saku, lalu memakai kembali hoodie nya.
Firthan melangkah cepat keluar caffe, membuat Silva sedikit kualahan untuk berada disampingnya.
"Fir! Pelan-pelan atuh jalan nya."
"Kamu tuh lama banget."
"Sabar ih!"
Sedikit cekcok akhirnya mereka sampai juga diparkiran. Firthan memberikan helm kepada Silva, tapi Silva cuma diem aja sambil liat kearah lain, tangan nya udah bentuk silang didepan dada tanda lagi ngambek.
"Ini pake."
Tidak dapat jawaban, Firthan memilih memasang sendiri ke kepala Silva dan mengklik agar tidak kendor.
"Ayo naik."
"..."
"By.. Ini hujan mau deras lagi, nanti kamu kehujanan terus sakit. Ayo naik, biar sampe kos-an nya cepet."
Akhirnya nurut juga Silva yang lagi ngambek. Tidak lama terdengar suara gemuruh yang begitu kencang.
/DUAR!
"Akhh Firr!" Silva memeluk Firthan dari belakang, menyembunyikan wajah nya ke punggung lebar milik Firthan.
Sedangkan Firthan cuma senyum-senyum aja liat tingkah nya Silva, apalagi sedang dipeluk seperti sekarang. Entah kenapa itu sangat menggemaskan.