5. Bunda, Ajun Ada Disini

319 41 0
                                    

Terkadang, Junkyu sering mengingat tentang kelakuan kasar Ayahnya kepada Junkyu. Memukul, mengata-ngatai dan semua itu termasuk hal biasa bagi orang tua yang abusive 

Namun, soal perselingkuhan? Bagi Junkyu itu melebihi segalanya, pengkhianatan Ayah kepada Bundanya itu sangat bangsat bagi Junkyu. 
Terkadang, Junkyu ingin mengata-ngatai Taehyung, namun itu Ayahnya sendiri. Junkyu melihat semua itu, baginya, Ayahnya itu bukan kepala keluarga, namun seorang berengsek. Miris ia melihat Bundanya menangis tersedu-sedu tiap malam di kamarnya hanya karena seorang lelaki bangsat yang tidak tahu perasaan. Cinta Ayahnya masih besar, namun bukan untuk Bundanya.
Sedangkan Bundanya? Tak lain bagi Junkyu adalah seorang malaikat yang memang ditugaskan untuknya. Bagi Junkyu Jennie adalah seorang yang sangat baik, dan tidak pantas dikhianati.
Pernah sekali Junkyu mendengar cerita bahwa Jennie memang tidak dibolehkan untuk menikah bersama Taehyung waktu itu. Namun dengan alasan cinta Jennie menolak dan kabur. Bagi Junkyu, Bundanya itu tidak pantas disakiti, apalagi oleh seorang berengsek seperti Ayahnya. Ia bahkan berjanji kepada dirinya sendiri untuk menjadi pria yang baik, walau di masa lalu ia memiliki seorang Ayah yang bahkan tidak menghargainya. Walau Junkyu sendiri agak takut untuk menjadi seorang dewasa di usianya yang masih tergolong remaja

Malam itu, yang hanya ditemani suara rintikan hujan, secangkir kopi dan lamunan Junkyu.
Yuqi, sebenarnya ia suka dengan sahabatnya itu. Namun bagaimana? Pujaan hatinya itu sudah memiliki kekasihnya sendiri. Yuqi memang sudah berpacaran dengan Lucas beberapa hari yang lalu. Ya, Junkyu hanya bisa berharap Lucas baik kepada Yuqi dan hubungan mereka terus langgeng hingga ke jenjang pernikahan. Namun, suara tangisan memudarkan lamunan Junkyu. Dengan pelan, Junkyu menghampiri kamar Jennie. Hatinya terasa hancur ketika melihat sang Bunda dengan mata bengkak, dan di samping ada obat anti-depressan

"Bunda kenapa?" tanya Junkyu. Jennie mengelap air matanya

"Nggak apa-apa kok" jawab Jennie. Tentu, Bunda mana yang ingin sang anak melihat sisi terbaliknya?

"Bunda, sejak kapan Bunda minum anti-depressan? Kenapa gak kasih tau Junkyu? Dosisnya berapa" pertanyaan-pertanyaan itu spontan muncul dari mulut Junkyu. Jennie mencoba menenangkan putra semata wayangnya itu 

"Nggak apa-apa Ajun. Bunda minum anti-depressannya sejak minggu lalu, Bunda mau kasih tau Junkyu tapi takut Junkyu malah kepikiran, dosisnya cuma sehari 2 pil kok Jun" jawab Jennie satu-satu dengan sabar

"Bunda nggak apa-apa kasihtau Junkyu, Junkyu nggak bakal kepikiran kok" kata Junkyu. Jennie menatap putranya yang baru 13 tahun itu dengan dalam

"Sayang, Junkyu jangan khawatir ya? Bunda disini sama Junkyu, Junkyu juga mau nemenin Bunda kan?" tanya Jennie. Junkyu mengangguk

"Kalau Bunda pergi, tetep lakuin kebiasaan kamu yang baik ya? Jangan lakuin kebiasaan buruk yang dulu-dulu, tetep semangat pergi ke sekolah, tetep semangat belajar, supaya bisa masuk SMA 2, kamu udah keren loh masuk SMP 5, apalagi masuk SMA 2. Tingkatin ya rankingnya? Sebisa mungkin, kalaupun malah turun atau stuck di rank 4 pun Bunda nggak apa-apa, yang penting kamu udah berusaha yang kamu mau" nasihat Jennie. Junkyu menahan air matanya

"Bunda, kalau Bunda ada apa-apa, kasih tau Ajun ya" kata Junkyu sambil memeluk sang Bunda. Aroma Mint Jasmine itu akan selalu dikenang Junkyu. Aroma Mint Jasmine itu berasal dari parfum yang dibelikan Junkyu saat ulangtahun Jennie yang ke 45

"Bunda, Ajun juga ada disini" kata Junkyu, seakan itu kata terakhir yang diucapkan kepada sang Bunda

Dia Junkyu I Kim JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang