001

38 4 1
                                    


"Kay, udah berapa kali gua bilang. Cowo kaya Yere emang gitu," Theo di sebelah Kaylee memanasi keadaan. Astrid yang mendengar itu langsung memukul kepala lelaki itu dari belakang, "Udah lu rapat aja. Jangan bikin kesel deh."

Perhatian Kairo malah tertuju ke Kaylee. Perempuan itu sibuk menghapal dialognya untuk pertunjukan theater yang akan ia tampilkan beberapa minggu lagi. "Lu sedih gak?" tanya Kairo di sela-sela sesi mengunyah kripiknya.

"Gua? Bahagia lah," Theo menunjuk dirinya, "Gua jadi president of student union gini."

"Tayo, sumpah ya. Gua gak nanya elu, anjingggg," kesal Kairo, "Kay, jawab."

Kaylee akhirnya menoleh, "I need to get my priorities straight. Yere? I don't have any time for that guy," ia kembali fokus ke naskahnya.

"Gua balik duluan. Ada tambahan," Kaylee merapihkan tasnya lalu meninggalkan ruangan belajar.

Astrid yang melihat langsung memukul kedua temannya, "Kan gua kata juga apa. Gabakal ngomongin. Lu pada napa mancing banget sih," Astrid menarik tasnya dan berlari mengejar Kaylee, "KAYKAY, TUNGGU GUA!"

"Kay," Astrid menghampiri Kaylee yang sibuk dengan ponselnya. Astrid menghela napas lalu duduk di sebelahnya, "Its okay. Lo emang salah. Tapi bukan berarti Yere gak salah. Don't blame it all to yourself."

"Kalo lo butuh gua, i always stood by yourside. No matter how many wrongs you did," Astrid berdiri lalu merapihkan rok sekolahnya, "Gua balik ya. Pak Mamat udah di depan tuh."

Astrid menunjuk mobil keluarga Kaylee yang mendekati lobby sekolah. Perempuan itu menepuk pundak sahabatnya dua kali, lalu berjalan ke arah lahan parkir.

Sebelum membuka pintu, Astrid menatap ke arah Kaylee yang menarik tudung hoodienya dan memasuki mobil. "Everything gonna be fine, Kay. I promise you," gumam Astrid.

Baru dua bulan Yere menjalin hubungan dengan Yemima, Kaylee merasa kehidupannya mengalami perubahan yang cukup besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru dua bulan Yere menjalin hubungan dengan Yemima, Kaylee merasa kehidupannya mengalami perubahan yang cukup besar.

Tidak ada lagi Yere yang mengisi hari-harinya. Tidak ada lagi Yere yang menelponnya tiap malam untuk menemaninya menyanyikan lagu dan Kaylee yang fokus pada naskah pertunjukan theaternya.

Walaupun Theo tidak terlalu menyukai Yere karena lelaki itu merupakan rivalnya saat mencalokan diri untuk ketua OSIS.

Walaupun Kairo selalu kesal tiap melihat Yere di setiap postingan sosial media Kaylee

Walaupun Astrid tetap menganggap hubungannya dengan Yere hanya main-main.

Kaylee tetap merasa kehilangan. Apalagi Yere yang menemaninya setahun kebelakang.

"Kay, bengong mulu lu. Mau UAS juga," Sulthan menyenggol lengan Kaylee. Ia langsung tersadar dan kembali fokus ke papan tulis.

Lima belas menit kemudian, Sulthan berdiri di sebelah Kaylee yang tengah mengantri sate padang. "Lo kenapa sih? Galau? Apa gimana" tanya Sulthan, "Lu abis di hipnotis apa gimana sih, linglung bener."

kayi's love languages  ✰  pjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang