003

9 3 0
                                    


"Mobil gua dah di lobby. Buruan," Astrid terus menarik tangan Kaylee agar bangun dari kasur. "Ih anjir, gua baru tidur jam tiga, Tita," Kaylee masih memejamkan matanya. "Tidur di mobil aja. Sekarang lu mandi dulu, Kay. Siap-siap," Astrid akhirnya dapat membuat Kaylee berdiri dan berjalan sempoyongan ke kamar mandi.

Tidak lama, Kaylee keluar dari kamar mandi dengan seragamnya yang acak-acakan. Bahkan rambutnya pun terlihat seperti singa. Mau tidak mau, Astrid membantu Kaylee menyatok rambutnya selagi Kaylee mengaplikasikan skin care pada wajahnya.

Lima belas menit kemudian, keduanya sudah berada di Mini Cabrio merah milik Astrid Tan. "Orang macem apa dari Senayan ke Cibubur jam segini. Mana bel setengah jam lagi, Ti," gumam Kaylee.

"Orang lawan arus, Kay. Udah percaya sama gua, setengah jam mah gampil. Kan sering kita Senayan Cibubur juga," balas Astrid yang langsung menaiki kecepetan mobil, "Lu tidur aja udah. Nanti bangun-bangun udah di sekolah."

Seperti kaya Astrid Tan, saat Kaylee membuka matanya, yang dilihat adalah Kairo yang duduk di bawah pohon. Mobil Astrid sudah terpakir di sebelah warung yang berada di parkiran belakang sekolah.

"Widih, sleeping beauty dah bangun nih?" Kairo menghembuskan asap rokoknya. Kaylee memukul Astrid terlebih dahulu, akibat perempuan itu yang membuka atap mobilnya yang membuat satu warung dapat melihat Kaylee yang tengah tertidur.

Astrid tertawa terbahak-bahak, ponselnya terus mengarah ke Kaylee. "Ih anjing. Malu banget gua, bangsat," Kaylee turun dari mobil sambil menutupi wajahnya dengan iPadnya.

Kairo mengalungkan lengannya ke pundak Kaylee, "Don't be shy, Kaylimalang."

"Lu diem ah," Kaylee menepuk dada Kairo dengan iPadnya pelan. "Masuk buru. Theo udah memborbardir Imess," Astrid lansung menarik kedua temannya masuk.

Seperti dugaan Astrid, Theo sudah berdiri dengan papan punishment di depan gerbang belakang. "Gila ya lo bertiga. Telat setengah jam lebih," Theo mengecek pergelangan tangannya.

Kairo langsung bersembunyi di balik tubuh Astrid dan Kaylee walaupun usahanya jelas sia-sia karena perbedaan tinggi mereka.

"Gua nungguin mereka, Yo," Kairo menunjuk kedua temannya. "Gua nemenin Astrid di Senayan, Yo," Kaylee mengarahkan jarinya kepada Astrid dan juga menggeser telunjuk Kairo yang mengarah ke dirinya ke arah Astrid.

"Yo, salah gua. Karena mereka, gua gajadi nginep di Otista, Yo," Astrid menunduk. Theo menghembuskan napasnya kasar, "Sana lu bertiga masuk. Ikut jam kedua tapi. Sebelum itu beresin dulu discussion room. Gua mau ngecek warung dulu biar masuk semua. Lo pada jangan mulai, biar rapihin barengan yang di warung."

Ketiganya langsung menyengir karena Theo, "Thank you, Yo! Lo emang Ketos paling keren se-Indonesia Raya," kata Kaylee. "Duh si president," Kairo meledek sebelum Theo melemparkan tatapan tajamnya, "Lo mau gua suruh bersihin halaman belakang?"

 "Duh si president," Kairo meledek sebelum Theo melemparkan tatapan tajamnya, "Lo mau gua suruh bersihin halaman belakang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kayi's love languages  ✰  pjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang