Part 4 Hukuman

26 6 0
                                    

"Senyum Ger senyum, noh cewek dari tadi genit sama lo. Masa lo gak ngegubris sama sekali aneh gue sama lo." Ucap Samuel.

Masih pagi pagi begini mereka dibuat kesal akibat ulah Gerry yang sama sekali tidak menukik senyuman di wajah datarnya. Padahal sedari tadi banyak cewek cewek yang rela mondar mandir sana sini hanya untuk caper pada laki laki itu, namun mereka harus menelan kepahitan akibat tidak di gubris sang lelaki berwajah datar itu.

"Lo tau senyum gak sih? Senyum tuh kayak gini iiiii." Ucap Farhan mempraktikkan senyuman yang mampu membuat para cewek cewek refleks jatuh cinta padanya.

Gerry hanya menatap sekilas temannya yang satu itu, karena merasa risih pada kedua sahabatnya yang terus mendumel tidak jelas. Lantas laki laki itu memasangkan earphone ditelinganya, lebih baik ia mendengarkan lagu kesukannya dari pada mendengar ocehan sahabat sahabatnya.

"Njir bener lu Ger, untung lo temen gue kalau bukan udah gue kubur hidup hidup!" Ucap Samuel yang tak henti hentinya emosi.

Saat ini mereka bertiga tengah berdiri di depan kelas, sedangkan Anggara entah kemana perginya bersama Keyra tadi. Sedangkan Dika lelaki itu sedang sibuk sibuknya menggiring beberapa siswa siswi yang kemarin terjaring razia untuk siap dihukum hari ini.

Disisi lain terlihat Anggara yang terpaksa harus menemani Keyra di Uks. Wanita itu sedang mengerang kesakitan karena sedang datang bulan.

"Ay, tolongin ini sakit banget hiks..."

"Ya gue harus gimana Key?"

"Ah sebel kamu mah, bukannya nolongin malah balik nanya. Sebel aku sama kamu." Ucap Keyra yang terus marah marah tidak jelas.

Anggara hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar, menghadapi cewek Pms memang harus menyiapkan mental yang extra.

Anggara bangkit dari sana dengan niat ingin meninggalkan gadis itu, apa gunanya ia disana jika apa yang ia ucapkan selalu saja salah.

"Tuhkan kamu mah malah pergi, bukannya obatin ceweknya yang lagi sakit malah mau ninggalin. Bukannya di obatin malah dicuekkin, emang ya pada dasarnya cowok tuh gak ada yang tulus,"

"Astaga Keyra, dari tadi gue udah obatin lo pijitin lo dan lo bilang gak ada cowok yang tulus? Emang ya cewek tuh kalau lagi Pms udah kek singa kelaperan. Marah marah terus." Ucap Anggara tidak mau kalah.

"Gimana kamu aja deh, kalau kamu pergi aku bakalan bilangin sama mama kamu kalau kamu itu suka galak sama aku,"

Anggara tidak bisa melawan lagi, jika Keyra seperti itu tandanya dia tidak main main dengan ucapannya.

"Keyra, cantik sayang. Udah gini aja ya, lo mau gue apain supaya lo gak marah marah terus, dibeliin coklat? Kue? Gaun?Rumah? Apartemen? Lamborgini?"

"Gak, aku gak tergiur sama tawaran kamu. Aku cuma pengen kamu disini tungguin aku, suapin makan, sama usapin rambut aku sampe aku tidur,"

"Gue harus masuk kelas Key, emangnya lo mau bolos?"

"Kalau sama kamu aku mau, makannya kamu disini aja tungguin aku sampe perut aku mendingan. Pokoknya lakuin apa aja deh biar perut aku gak sakit." Pinta Keyra tanpa ingin dibantah.

"Gue disini bukan babu lo, lo gak usah seenaknya nyuruh nyuruh gue." Ucap Anggara keras kepala.

"Kamu gitu banget sih sama aku, kalau kamu mau pergi ninggalin aku yaudah sana. Tapi jangan salahin aku kalau ada cowok lain yang deketin aku." Ucap Keyra tak mau kalah.

'Kalau bukan orang tua gue yang jodohin, ogah banget gue punya cewek kek lo.' Batin Anggara terus mendumel.

Dengan terpaksa Anggara harus menuruti apa kata Keyra, ia memang tidak suka pada gadis itu. Tetapi ia juga tak mau jika Keyra dibuat nyaman oleh laki laki lain.

ARSFGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang