Bagian: 1

1.7K 175 10
                                    

Hari ini hari Senin. Seperti biasa sekolah akan di adakan upacara, dan semua siswa ataupun siswi nampak lemes tak semangat.

Apalagi Lucas, dia emang berangkat pagi. Itupun karena suaminya yang memaksanya untuk berangkat pagi dan ikut upacara.

Tapi Lucas yang pada dasarnya gak betah panas-panasan, apalagi berdiri lama pun memutuskan untuk pergi. Meninggalkan barisan, yang untung nya Lucas berada di barisan paling akhir.

"Mau kemana kamu, Turun!"

Lucas yang tengah berusaha memanjat pagar belakang sekolah langsung noleh ke sumber suara. Suara itu dah gak asing banget di telinga nya, karna hampir tiap hari juga Lucas ngedenger nya.

"Ck! Mau bolos lah pake nayak." Lucas menjatuhkan tasnya ke luar pagar. dan ia sudah siap untuk loncat dari pagar yang cukup tinggi itu.

Tapi saat dirinya ingin terjun ke bawah, si Ketua Osis itu narik baju belakangnya. Yang ngebuat dirinya jatuh kebelakang dan nindih badannya.

"Ah sialan!" rintih Lucas langsung berdiri dan ingin kembali memanjat pagar untuk membolos.

"Ikut gue, lu jangan coba-coba bolos."

"Ck, gue cuma mau ngambil tas gue." Lucas berusaha mengelak.

"Lu pikir gue bodoh? Ikut gue ke BK." Kai menyeret Lucas gitu aja. Dirinya udah seiring dibodohi oleh Lucas, istrinya ini.

"Ck lepasin gue Kai, gue ini istri lu masa mau lu jeblosin ke BK!"  Lucas berusaha mencak-mencak ngeberontak, tapi tetep aja percuma.

"Karna lu istri gue, jadi gue gak mau lu bolos."

Dan sekarang di sinilah Lucas berada di dalam ruangan Bimbingan Konseling. Dihadapkan oleh guru yang lagi-lagi menceramahi nya. Dan penceramah itu sudah berlangsung satu jam lamanya, kuping Lucas sampe mau lepas dengernya.

"Kamu denger Lucas?"

"Hmm iyaa" jawab Lucas malas.

"Jika kamu bolos dan buat keonaran lagi bukan hanya sekedar di skors yang kamu dapat tapi kamu kami keluarkan. Denger kamu?!" Bu Rose selaku guru BK itu memperingati. Entah sudah berapa kali ucapan itu di ucapkan pada Lucas.

Lucas hanya nguap males, lalu ngangguk ngeiyain. "Hmm iya Bu, saya denger kok."

"Dengar-dengar tapi tetep aja di diulangi!"

"Namanya juga manusia tempatnya salah dan khilap Bu." Lucas ngebales, ngebuang Bu Rose itu mendelik tajam.

"Manusia mah khilafah nya sekali dua kali, lah kamu tiap hari! Manusia apa setan?"

Lucas tertohok dengan ucapan Bu Rose itu, maksud beliau ini mau nyamain dia sama setan gitu kah?

"Maksud lu gue setan gitu?" Lucas yang langsung dapat gaplokan di bibirnya pake buku tebal Bu Rose.

"Sudahlah lah sana mending kamu keluar dan jangan lupa bersihin toilet!"

Tanpa di suruh dua kali Lucas langsung beranjak dari kursi kramat itu. Tentunya ia mau pergi ke kanti bukan ke kelas apalagi ngebersiin toilet. Sorry aja, Lucas anti hal-hal begituan jijiw ewh.

"Oi Cas!!" teriakan nyaring masuk ke indra pendengaran Lucas.

Lucas noleh, melihat kedua sahabatnya. Yang tak lain tak bukan Ten dan juga Taeyong lagi makan nasgor.

"Oi ngantin ga ngajak-ngajak gue lupada?" Lucas nyampe di depan keduanya, lalu ikut duduk di sana.

"Elu yang kemana kita cari-cari tapi gak ada."

"Tadinya gue mau bolos tapi si Osis belagu itu ngegagalin semuanya, jadilah gue harus ngadep ke Bu Mawar dulu."

"Bu Mawar? Sapa tuh guru baru kah kok gue gak tau?" Ten nayak.

Plak! Lucas mukul punggung belakang Ten.

"Goblok lu ga bisa di ajak becanda dikit, bodo ah!"

"Sakit bego gue kan naya baik-baik."

"Udah ah skip! Mending ngomongin hal yang lebih penting dikit." Taeyong ngelerai pertengkaran kedua sahabatnya itu.

"Tadi anak sebelah ngajak kita tauran, gimana lupada siap kagak?" tanya Taeyong natap dia sahabatnya.

"Anak sebelah yang mana?" tanya Lucas, pasalnya musuh mereka tuh banyak gak cuma satu sekolah.

"Sekolah sebrang, BigHit school."

Lucas nampak berpikir sebentar, sebelum akhirnya ia ngangguk.

"Hayuklah gas, lupada jangan lupa kabarin anak-anak yang laen."

"Siplah!"


##Sebelumnya ini saya ubah dari yang seharusnya. Jadi mohon dukungannya dan jangan lupa untuk follow dan votmen. Terimakasih Teman-teman 💞.

Minggu, 26 Juni 2022.

KETOS GANTENGKUåkaicasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang