🌷Bagian {8}

12K 1.7K 32
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

...

Sudah seminggu sejak Chelle di kurung di kamarnya.

Dan saat ini, pemuda itu lagi-lagi tengah berusaha membangkitkan sihirnya dengan mengandalkan buku-buku yang di ambil oleh Nina dari perpustakaan.

Bibirnya tersenyum tipis saat perlahan sudah bisa merasakan sedikit aliran mana di tubuhnya. Rasanya dingin dan juga hangat, seakan dirinya tengah berada di tengah hutan yang di kelilingi banyak tumbuhan hijau yang segar. Terasa menyenangkan dan juga menyegarkan.

Matanya yang sedari tadi tertutup, kini terbuka. Tanpa pemuda itu sadari, manik hijaunya berkilau sesaat lalu kembali padam. Nina yang sedari tadi berdiri di sampingnya terkejut melihat sinar indah yang muncul sesaat dari manik sang tuan muda.

"T-tuan muda!" Pekik Nina tanpa sadar karena terlalu terkejut.

Chelle menoleh padanya dengan tatapan bingung.
"Ada apa?"

"M-manik anda bersinar!" Katanya lagi sedikit antusias, karena berpikir jika sihir sang tuan muda sudah bangkit.

"Benarkah?" Chelle bertanya tidak yakin.

Nina mengangguk semangat dengan senyuman lebar.

Melihat itu Chelle ikut tersenyum tipis. Tidak buruk, pikirnya. Mungkin saja sihirnya benar-benar muncul, dan akan segera bangkit lebih besar lagi daripada hanya cahaya sekilas seperti di maniknya.

"Tapi.." Chelle kembali berpikir.

Biasanya, sinar sihir akan muncul di tangan bukan di manik. Tapi kenapa dirinya berbeda? Chelle kembali murung. Ia merasa ragu bahwa apa yang baru saja di lihat oleh Nina beberapa saat yang lalu adalah sihirnya yang telah bangkit perlahan.

"Ada apa, tuan muda? Kenapa wajah anda berubah murung?" Nina bertanya khawatir.

Melihat tatapan khawatir Nina, Chelle menggeleng dengan senyuman. "Aku hanya merasa lelah tiba-tiba. Kau bisa keluar, aku ingin istirahat."

Nina mengangguk patuh, dengan wajah masih sedikit khawatir Nina keluar dari kamarnya.

Setelah Nina keluar, Chelle bangkit dari sofa dan berjalan menuju jendela.

Di luar jendelanya tumbuh sebuah pohon yang cukup rindang. Daunnya sangat lebat dan hijau.

Chelle menatap pohon tersebut seraya menyipitkan matanya. Pohon tersebut di kelilingi oleh sinar yang begitu indah, ia dapat melihatnya.

"Tidak mungkin kan?" Chelle menutup mulutnya tidak percaya dengan mata sedikit membelalak.

Sinar di pohon. Hal itu hanya dapat di lihat oleh para elf dan keturunannya. Dan kini, Chelle dapat melihat hal tersebut.

"Mustahil." Gumamnya lagi masih tidak menyangka.

Mulutnya berkedut menahan senyum. Lalu, dengan cepat Chelle berjalan mendekati cermin dan berdiri di depannya seraya menatap matanya sendiri.

Come Back to Life in a Male Body [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang