5 - Confession

12 2 0
                                    

Habis sudah kesabaran Ye Xuan. Akan tetapi, begitu Ye Xuan hendak menembakkan lasernya melubangi kepala Lucast, perisai miliknya terlanjur hancur. Yerin dan Ye Xuan kini telah terkepung oleh pasukan dari organisasi musuh. Tidak lama kemudian seorang pria tua dengan pakaian setelah mewah klasiknya melangkah ke depan di antara para pasukan yang mengepung.

"No. 002. Jujur saja aku kecewa terhadapmu," ujar pria tua dengan kerutan wajah kesal itu. Dia tampak tidak peduli terhadap kehadiran Ye Xuan. "Ah ... lihatlah kondisimu. Seharusnya kau masih bisa diperbaiki selagi kerusakanmu belum terlalu parah," tuturnya lalu menitahkan pada para pasukan untuk menggotong Yerin.

"Maafkan aku telah mengganggu kalian. Dengan sedikit rasa sesal, aku harus bilang bahwa ... Yerin milikku," ucap Ye Xuan lalu berdiri di hadapan Yerin.

Dia pun mengarahkan ujung pistolnya pada si Pemimpin, lalu kembali bertutur dengan wajah serius, "Aku tidak akan membiarkan kalian memperalat dan mengacaukan hidup gadis ini."

Beruntunglah bala bantuan dari markas pusat Badan Intelijen Kingsman tiba di saat yang tepat. Alkaid bahkan membawa Agen dengan kemampuan bertarung paling mahir seantero kerajaan, Ayn, ke dalam pertarungan itu. Terbongkar sudah penyamaran Yerin sebagai agen ganda. Akan tetapi, mereka memutuskan untuk menindaki Yerin dengan berdiskusi bersama raja nanti. Tentu saja prioritas pertama mereka adalah mengamankan nyawa Yerin.

Alkaid dan beberapa agen lainnya pun segera memisahkan Yerin dari medan pertarungan, dan membawa gadis itu ke ambulans berisi peralatan canggih. Sayangnya tidak ada yang dapat dilakukan tim medis setibanya di mobil ambulans. Yerin juga memaksakan diri tidak ingin dibawa ke rumah sakit pusat kerajaan. Dia bersikeras kembali ke medan pertarungan. Alkaid sampai berdebat panjang dengan Yerin, tidak ingin gadis itu terluka lebih jauh.

"Pikirkan dulu kondisimu ini! Kau tidak akan sanggup bertahan melawan mereka!" bantah Alkaid masih menahan pintu ambulance dari luar, tidak mau membiarkan Yerin keluar.

"Aku tahu cara mengakhiri semua ini! Tapi kau harus membiarkanku kembali ke sana, Alkaid!" ujar Yerin masih bersikeras mendorong pintu dari dalam mobil.

"Keberadaanmu di sana dalam kondisi yang parah hanya akan menjadi beban bagi yang lain!" pekik Alkaid lagi.

Kemudian terdengar suara ledakan yang besar dari arah medan peperangan. Yerin yang menjadi semakin panik terhadap suara itu pun tidak punya pilihan lain. Dengan cepat Yerin menghancurkan engsel pintu ambulans menggunakan ujung runcing prisma besinya.

Alkaid jadi terdorong jatuh ketika Yerin menendang pintu dari dalam. Begitu pintu berhasil dihancurkan, gadis itu pun langsung melompat keluar dari mobil. Sepasang kakinya langsung berubah menjadi semacam roda besi. Dalam sekejap, gadis itu melesat dengan kecepatan tinggi-melewati banyaknya agen lain yang menghadang-menuju arena pertempuran.

Dugaan Yerin ternyata benar setibanya di medan pertarungan. Nyaris seluruh pasukan Kingsman telah dilumpuhkan. Dan satu-satunya yang masih berdiri tegak adalah Ye Xuan dan Ayn. Kondisi mereka sudah sangat berantakan. Setelan jas dengan banyak sobekan yang dikenakan kedua agen itu telah dinodai tanah yang bercampur bersama darah.

Yerin harus membalikkan keadaan. Dia tidak bisa membiarkan Ye Xuan dan Ayn terluka lebih parah dari ini. Akhirnya, Yerin meraih botol kecoklatan berisi pil dari profesor tempo hari. Tanpa pikir panjang Yerin langsung melahap 1 butir pil sebelum dia ikut serta dalam pertarungan sengit itu.

Ayn terdiam ketika melihat kebrutalan Yerin di medan pertarungan. Gadis itu merubah kedua tangannya menjadi berbagai jenis senjata. Pedang pipih, senapan, prisma besi, termasuk cambuk baja. Perlahan-lahan, jumlah pasukan musuh semakin berkurang. Tanpa belas kasih Yerin membantai setiap musuhnya, cipratan darah mereka seolah menari mengitari gadis itu di bawah guyuran hujan. Dia menghabisi satu musuh ke musuh lain dengan cekatan dan cepat.

Pemandangan yang begitu mengerikan, benak Ye Xuan dan Ayn. Mereka tidak mau kalah, dan ikut menghabisi musuh yang tersisa menggunakan senjata bertenagakan lasernya.

Pertarungan sengit itu berlangsung tidak terlalu lama berkat kerja sama ketiganya. Hingga akhirnya tersisalah sang pemimpin-akar masalah dari kasus manusia robotik ini-seorang diri. Dia malah memamerkan senyum bangga sambil bertepuk tangan menyaksikan tarian brutal dari senjata masterpiecenya. Yerin bisa merasakan napasnya semakin pendek di setiap tebasan. Tubuhnya sudah berada di ambang batas, dan sang Pemimpin menyadari hal ini.

"Jika kau memaksakan diri lebih dari ini, tubuhmu akan benar-benar hancur, No.002," ujar si Pria Tua masih tersenyum. "Ikutlah denganku. Aku akan memaafkanmu atas kenakalan yang kau perbuat kali ini. Bahkan, bukankah aku sangat baik sampai memaafkan setiap kenakalanmu sampai sekarang? "

"Seolah dia mau ikut denganmu dan berakhir diperlakukan seperti tikus lab lagi," geram Ayn dan Ye Xuan bersamaan.

"Aku tidak bertanya pada kalian," geram si Pria Tua, lalu dua buah cakar metalnya melesat ke arah Ye Xuan dan Ayn.

Cakar-cakar itu langsung mencekik leher si agen, dan membanting tubuh mereka dengan keras ke tanah. Benturan itu membuat Ye Xuan dan Ayn memuntahkan darah dari mulutnya.

Yerin yang tidak sanggup menopang tubuhnya lagi pun langsung jatuh ke tanah. Akan tetapi si Pria Tua lebih dulu menangkap Yerin, dan menarik gadis itu ke dalam dekapannya. Pria Tua itu terkekeh, dan melirik ke arah dua agen yang masih dicekik oleh cengkraman cakar besinya. "Lain kali, kalian tidak seharusnya bermain-main dengan senjata kesayanganku," ujar lelaki tersebut.

Ye Xuan yang melihat ini merasakan amarah hebat menyelimuti tubuhnya. Dia tetap berusaha melepaskan diri cekikan cakar baja. Dengan sekuat tenaga Ye Xuan mencengkram jari-jari cakar metal itu. Buku-buku jari Ye Xuan kini dipenuhi luka akibat tindakan nekatnya meregangkan cengkraman si cakar-cakar metal.

Sementara itu, Ayn berusaha meraih batu di sekitarnya untuk dilemparkan pada si Pria Tua. Dengan sekuat tenaga dia melemparkannya sampai mengenai kepala sang musuh. Berkat benturan batu itu, cengkraman cakar-cakar besi pun jadi melemah. Ye Xuan dan Ayn memanfaatkan kesempatan ini untuk melepaskan diri, dan segera berguling ke arah pistol amunisi laser mereka berada.

Tanpa membiarkan si Pak Tua melancarkan serangan lagi, Ayn dan Ye Xuan langsung mengarahkan tembakan lasernya. Sinar merah menyala itu seketika melelehkan cakar-cakar besi yang menyerang Ye Xuan dan Ayn. Dengan cepat dan konstan, tembakan laser berikutnya pun berhasil melubangi kepala sang musuh.

Setelah pria tua itu berhasil dikalahkan, Ye Xuan segera menarik Yerin ke dalam dekapannya. Panik dan rasa takut bercampur menjadi satu. Ye Xuan pun membalikkan tubuh Yerin dan menyingkirkan helaian rambut gadis itu dari wajahnya dengan hati-hati. Betapa terkejutnya Ye Xuan mendapati Yerin yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

Tangan lemah gadis itu mencengkram lengan kemeja Yesin. Air mata tidak kuasa ia tahan akibat rasa sakit yang menyerang tubuhnya. Gadis itu pun melirih, "Ye Xuan ... aku ingin pulang."

LIED • Perfect Crime ° AU! Ye Xuan x YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang