Part 2

363 12 0
                                    

Prilly berjalan dengan riang menuju kelasnya, dia sudah tidak sabar untuk mengisi perutnya apalagi wangi nasi goreng buatan mamah uly sungguh menggugah selera. Tapi langkah prilly harus terhenti karna tiga orang cantik menghalangi jalannya. Angel, Sisca dan Rena tiga cewek cantik yang menurut prilly rese banget dan gak punya otak, kayaknya make up di muka mereka jauh lebih banyak daripada isi dari otak mereka. mereka selalu menyebut dirrinya sebagai Beautiful Angels. Bahkan prilly selalu ingin muntah bila mendengar nama geng mereka itu, sebenarnya prilly lebih suka memanggilnya trio ondel-ondel karna dandanan mereka yg cukup heboh dan menor.

"Ehhmmm,,,gue gak lagi kelilipan kan guys" sisca mulai bersuara dengan gaya centil dan lebaynya. Prilly melirik mereka sekilas tidak mengerti kenapa pagi-pagi begini trio ondel-ondel ini sudah mencari ribut dengannya. ini memang bukan pertama kalinya mereka bersitegang, hampir setiap hari Prilly harus beradu mulut dengan mereka karna kelakuan trio ondel-ondel ini yang selalu semena-mena dan membuat Prilly geram. trio ondel-ondel pun selalu kesal dengan Prilly karna ia selalu mendapat perhatian dari semua orang dan juga guru-guru, bahkan kapten basket yang selalu menjadi incaran Angel pun lebih memberikan perhatiannya kepada Prilly dibandingkan Angel yang merupakan cewek paling cantik di sekolah ini.

"ngapain sih lo pada ngalangin jalan gue?" prilly enggan mengikuti drama trio ondel-ondel ini, ia ga mau moodnya di pagi hari hancur karna harus berdebat dengan orang-orang gak penting kaya mereka.

"kayaknya lo kelilipan deh sis, ga mungkin kan cewek kaya dia ini bisa dapetin pangeran" Rena menimpali perkataan Sisca tanpa menjawab pertanyaan Prilly.

Prilly menatap sinis ketiga orang didepannya walaupun ia masih tidak mengerti dengan maksud mereka. Ia menarik nafasnya mencoba untuk bersabar.

"mending lo gak usah sok kecantikan dech pril, lo sadar donk level lo dimana" kali ini Angel yang membuka suara dia tampak sudah tidak mau berbasa-basi dengan gadis mungil di depannya.

prilly mendengus kesal mendengar ucapan Angel tadi "Apa sih maksud lo semua? sumpah demi nasi goreng nyokap gue yang wangi banget gue ga ngerti" prilly mulai membuka suara karna ia benar-benar tidak mengerti dengan maksud trio ondel-ondel.

"Ada hubungan apa lo sama Revan sampe-sampe lo dianter sama dia segala? masih belum cukup ya lo ngegoda cowok-cowok di sekolah ini sampe lo ngegoda mahasiswa juga? lo tu pelajar atau cewek penggoda sih sebenarnya?" Angel akhirnya memuntahkan segala kekesalannya karna pagi indahnya harus jadi mendung kembali gara-gara melihat Revan cowok yang sudah lama ia incar bersama Prilly apalagi prilly turun dari motor revan yang berarti revan dan prilly berangkat bersama.

Prilly yang awalnya sangat kesal dengan kata-kata angel akhirnya tertawa terbahak-bahak setelah mencerna setiap detail dari kata-kata angel barusan, dan yang semakin membuatnya tertawa karna mengingat kata-kata Rena yang mengatakan Revan seorang pangeran. Sedangkan trio Ondel-ondel menatap Prilly sebal karna bukannya menjawab pertanyaan mereka Prilly malah tertawa seperti orang kesurupan.

Saat prilly masih tertawa dengan hebatnya seseorang menepuk bahunya "pril, ngapain lo ketawa-ketawa bareng mereka" tanya seseorang itu yang kini sudah ada di sebelah prilly.

"eh cewek setengah mateng, jaga ya tu mulut masa iya Beautiful Angels ketawa bareng sama dia" Rena mengomel pada gritte. Ya gritte lah yg sedang berada di sebelah prilly. Gritte hanya memandang malas pada Rena lalu kembali menatap prilly.

Prilly yang sudah mulai bisa mengontrol tawanya memandang gritte seolah berkata 'nanti gue ceritain' Gritte yang mengerti hanya menganggukkan kepalnya. "yuk ah kita ke kelas" ajak prilly pada Gritte dia sudah mulai malas melayani trio ondel-ondel karna ternyata yg di bahas memanglah sangat tidak penting.

VersprechenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang