Part 5

403 11 0
                                    

Hari dimana kedua orang tua prilly harus bertolak ke jerman untuk mengurus bisnis mereka pun tiba. Revan, prilly dan juga raja kini sudah di bandara untuk mengantarkan kedua orang tuanya, gritte pun tampak hadir disana memenuhi janjinya untuk menemani prilly begitu pun dengan chelsea yg ikut mengantar kedua orang tua prilly sekaligus menemani raja.


Papah Rizal dan mamah uly memeluk anaknya satu persatu, prilly yang tadinya tampak tegar perlahan mulai terisak dia merasa tidak yakin sanggup tanpa kedua orang tuanya walaupun ada Revan dan Raja yang akan selalu menemaninya. Mamah uly langsung memeluk putri kecilnya itu dan menepuk punggungnya lembut untuk memberi kekuatan walaupun mamah uly sendiri merasa sangat sedih harus berpisah dengan anak-anaknya tapi ia harus menemani suaminya lagi pula jarak ini dapat membantu putra-putrinya menjadi lebih mandiri dan dewasa.


Setelah memeluk prilly dan memberikan kecupan sayang juga sedikit wejangan mamah uly berganti memeluk si bungsu Raja lalu beralih ke Revan tidak lupa gritte dan chelsea pun mendapat pelukan dari mamah uly. Kini papah Rizal yg sedang memeluk Prilly, princess dikeluarga kecilnya yang sangat manja namun menggemaskan.


"anak papah gak boleh cengeng ya" ucap papah rizal sambil membelai lembut rambut prilly.


"princess janji ya sama papah untuk selalu mengikuti kata-kata kak Revan dan juga menjaga Raja" lanjut papah Rizal lagi.


Prilly yg masih terisak hanya menganggukan kepalanya. Papah Rizal pun melepaskan pelukannya pada prilly lalu berganti pada jagoan kecilnya dan berakhir pada putra sulungnya.


"inget pesan papah ya nak, dan coba kamu pikirkan sekali lagi" bisik papah rizal sambil memeluk putranya itu, Revan hanya menganggukan kepalanya mengerti.


"maaf om tante saya terlambat, sudah mau berangkat ya?" tiba-tiba suara lelaki yang akhir-akhir ini cukup familiar di telinga prilly terdengar. Prilly yg tadinya masih terisak mendadak berhenti dan mengangkat kepalanya untuk memastikan bahwa dia tidak salah dengar.


"oh nak ali, gak terlambat ko ini baru mau masuk" ucap mamah uly. Kini mamah uly dan papah uly bergantian memeluk ali dan membisikan sesuatu yang pastinya hanya diketahui oleh ali.


Prilly menatap bingung kedua orang tuanya yang tampak begitu akrab dengan ali, tapi ia tidak terlalu mempedulikannya saat ini. Prilly masih saja menangis seperti anak kecil, gritte dari tadi sibuk memeluk dan menenagkan prilly.


Setelah selesai berpamitan papah Rizal dan mamah Uly pun segera cek in sebelum mereka ketinggalan pesawat.


***

Seperti janjinya pada prilly, Gritte pun hari ini menginap di rumah prilly. Kini mereka sedang membantu bi ijah menyiapkan malam malam. Akhirnya papah Rizal dan Mamah uly pun meminta bi Ijah untuk menemani anak-anak mereka dan memenuhi segala kebutuhan mereka, karna hanya bik ijah yang dapat dipercaya oleh papah rizal dan mamah uly untuk merawat anak-anak mereka.


"Kak Revan, Raja makan dulu yu" Prilly memanggil kakak dan adiknya tersebut. Tidak perlu waktu lama untuk menunggu Revan dan Ali datang karna daritadi perut mereka sudah keroncongan menahan lapar apalagi aroma masakan dari dapur sangatlah menggoda.

VersprechenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang