Part 3

281 9 0
                                    

Hari minggu selalu menjadi hari yang menyenangkan untuk prilly karna hanya pada hari minggu seluruh keluarga berkumpul dan melupakan semua aktivitas rutin mereka sejenak. Prilly baru saja menyelesaikan mandinya, rambutnya yang basah hanya ia keringkan sedikit dengan handuk dan sisanya ia biarkan mengering dengan sendirinya.


"illy, ayo sarapan dulu nak" suara mamah uly terdengar dari bawah. Prilly segera turun dan menuju meja makan di sana sudah terlihat kedua orang tuanya, revan dan juga raja.

"cantiknya princess papah" papah rizal menggoda putrinya yang semakin hari semakin dewasa.

"muach,,thank you papahku tersayang" prilly memberikan kecupan dipipi papahnya lalu di lanjut dengan mencium pipi sang mamah.


"lama banget sih lo kak, gak tau apa gue udah laper" raja memajukan mulutnya BT kepada prilly karna terlalu lama mandi padahal ia sudah sangat lapar, sedangkan tangannya beberapa kali dipukul oleh mamah uly karna terus mengambil ayam goreng untuk mengganjal perutnya.


Prilly menunjukan deretan giginya dan menunjukan muka menyesal pada adiknya tersebut "ya ampun adik aku tersayang maafkan kakakmu yg cantik ini ya, ayo sekarang kita makaaaaan". Raja memutar bola matanya malas, kakaknya ini tampaknya harus periksa ke dokter karna kadar PDnya yang terlalu tinggi. Acara sarapan pagi ini pun di penuhi dengan suasana yg hangat dengan bumbu canda tawa.

Kini seluruh keluarga sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton film dan menikmati cemilan buatan mamah uly. Papah Rizal menatap anak-anaknya satu persatu ia merasa tidak tega kalau kebersamaan ini harus segara berakhir, tiba-tiba mamah uly mengelus pundak suaminya membuat papah rizal memandang istrinya. Mamah uly hanya tersenyum dan mengaggukan kepalanya, tapi papah rizal tampak sedikit ragu untuk mengatakan apa yang sedang ia pikirkan kepada anak-anaknya ini.


"oia pah mah, hari ini temen revan mau kesini ya? Maaf banget revan harus pake hari minggu tapi tugas ini harus cepet-cepet dikumpulin" Revan yang baru ingat kalo iya punya janji dengan ali untuk mengerjakan tugas mereka. Hari minggu memang hari yang diharamkan oleh papah Rizal untuk beraktivitas selain bersama keluarga maka dari itulah Revan, Prilly dan juga Raja tidak pernah membuat janji dengan siapapun di hari minggu.


"emang siapa yg mau kesini sayang?" tanya mamah uly pada anak sulungnya itu.

"ali mah. Boleh kan?" Revan menunjukan wajah puppy eyes kepada kedua orang tuanya tersebut.


"oh Ali, kalo ali sih bukan orang lain van, sekalian ajak makan malam aja ya sayang mamah juga udah lama ga ketemu Ali" mamah uly memberi ijin yang diikuti dengan anggukan dari papah rizal.


"ko mamah sama papah bisa kenal sama Ali sih?" kini Prilly yang bingung padahal dia saja baru kenal ali kemaren waktu dia harus dengan sangat terpaksa ikut dengan kakaknya ke kampus.

"Makanya lo tu jadi adik perhatian dikit sama kakaknya" Revan bukannya menjawab pertanyaan prilly malah mengacak-ngacak rambut adiknya tersebut. Belum sempat prilly protes atas tindakan kakaknya itu suara bel sudah terdengar.


TING TONG...


"Tolong bukain pintunya ya sayang" mamah uly menatap prilly meminta tolong.

VersprechenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang