PROLOG

2K 279 81
                                    

PROLOG

Awan kelabu menghiasi langit mulai dari pukul tujuh pagi. Apel pagi tersebut sudah berjalan kurang lebih selama satu jam, dan kumpulan titik air itu semakin menumpuk hingga berubah menjadi hitam. Rintikan air hujan mulai terasa sedikit demi sedikit, membuat sang kepala sekolah, Bapak Nekomata segera mempersingkat pidatonya.

"Demi menjaga keamanan dan keselamatan bersama, seluruh siswa dihimbau untuk tidak berpergian ke tempat-tempat yang sepi. Seluruh siswa yang masih nekat beraktivitas kemanapun lewat pukul sepuluh malam akan diberikan sanksi. Ingat bahwa pihak kepolisian akan terus berpatroli sampai bisa menemukan petunjuk kemana anak-anak SMA itu menghilang." Demikian pidato tersebut akhirnya berakhir, disusul dengan para siswa yang berhamburan masuk kedalam gedung sekolah.

SMA Haikyuu, merupakan salah satu sekolah yang juga kehilangan beberapa muridnya.

♣^♠^♪^♥^♦

"Shoyo-!" Si rambut orange yang merupakan pemilik nama itu segera mencari-cari sosok yang memanggilnya. Hinata Shoyo, berhenti lalu mematung tepat didekat kantin.

"O-ohh, Kenma!" Sahut Hinata kepada kakak kelasnya, Kozume Kenma. Ia melambai-lambaikan tangan kepada Kenma yang masih berlari-lari kecil dari arah tangga.

"Mau beli apa nih?" Tanya Hinata yang masih melihat deretan kedai yang sudah dikerumuni oleh banyak orang. Melihat lautan manusia yang tidak mereda membuat Kenma semakin tidak bertenaga.

"Itulah alasan mengapa kalian harus berlari ketika mendengar bel istirahat berbunyi." Suara itu berasal tepat dari sebelah kiri Kenma dan Hinata. Ketika keduanya menoleh, sudah ada sosok Kuroo Tetsuro yang memperlihatkan empat buah Onigiri yang ada di atas meja. Lengkap dengan dua botol air mineral.

"Buang-buang tenaga." Sambar Kenma yang segera mengambil tempat duduk, tepat dihadapan Kuroo.

"Makasih, Kak Kuroo!" Hinata tersenyum lebar, lalu mulai melahap onigiri miliknya.

Ketika Hinata sibuk menyantap makan siangnya, Kenma diam-diam tersenyum melihat tingkah Hinata ketika mengunyah makanan.

"Uhukkk... Uhukkk..." Kuroo berpura-pura batuk, dan berhasil mencuri perhatian Kenma. Oh, tidak... Lebih tepatnya, berhasil mendapatkan tatapan sinis dari Kenma.

"Apa?" Tanya Kenma ketus.

"Takut banget si kontet ilang ya, Ken?" Ledek Kuroo. Salah satu tangannya iseng mengacak-acak rambut ikal milik Hinata.

"Jelas lah... Kalo elo yang ilang sih, gue ikhlas." Perkataan Kenma langsung menusuk perasaan Kuroo. Teman semasa kecilnya itu memang jarang berkata baik kepadanya, meskipun begitu- Kuroo paham kalau Kenma berperilaku demikian karena ia tahu, Kuroo adalah orang yang pandai menjaga diri.

"Hah... Masih aja percaya sama mitos." Tsukishima datang, lalu mengisi tempat duduk tepat disamping Kuroo. Disusul dengan Yamaguchi yang duduk disamping Kenma.

"Tsuki... Berhenti bilang mitos. Temen-temen kita beneran pada ilang, loh." Yamaguchi menyerngit. Sedikit kesal dengan sifat abai milik Tsukishima.

"Manusia keras kepala itu gabakal percaya sesuatu sebelum mereka ngalamin sendiri." Kenma tersenyum ramah kepada Yamaguchi.

Disebrang sana, Tsukishima hanya menatap datar. Mencoba untuk tidak memperdulikan ucapan Kenma. Nyata ataupun tidak, Tsukishima tidak perduli. Ia sama sekali tidak ingin ikut campur mengenai hilangnya anak-anak SMA itu.

Yang Tsukishima pikirkan ialah cara untuk menghindari fenomena aneh itu, apabila memang benar-benar kenyataan.

"Gak, gue gak percaya." Balas Tsukishima yang lanjut menuip-niup mie instan miliknya. Karena masih panas, uapnya langsung mengepul, membuat kacamatanya menjadi buram.

BACKROOM - Haikyuu [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang