08 : Sakit

656 62 11
                                    

Happy Reading

*
*
*

"Juhan!"

Danar mencoba menarik Juhan menjauh dari Harsandaru dengan susah payah. Walaupun badan Juhan tidak sebesar itu tapi tenaganya tidak main-main.

"Juhan udah woy, please STOP! Itu anak orang udah bonyok, lo tau kan posisi dia, bisa-bisa lo dikeluarin dari sekolah!" Danar mendorong Juhan mundur.

Tak selang lama penjaga perpustakaan datang.

"Astaga ada apa ini?! Ini perpustakaan, kalau mau berantem sanah di lapangan! Kalian berdua ikut saya ke ruang BK sekarang juga, dan kamu tolong jaga perpustakaan sebentar sampai saya kembali" tanya penjaga perpus pada Danar.

"Baik Bu" Jawab Danar.

"Kalian berdua ikut saya, cepat!" perintah penjaga perpus pada Juhan dan Harsandaru.

Danar menepuk bahu Juhan (Aksara) meyakinkan semua akan baik-baik saja. Aksara tak merespon lebih memilih segera mengikuti penjaga perpus tadi.

Dan di sinilah mereka sekarang, hanya duduk terdiam merasa terintimidasi.

"Bisa kalian jelaskan alasan kalian berkelahi dan sedang apa kalian di perpuatakaan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung?" tanya guru BK.

"Kelas saya sedang jam kosong Bu, jadi saya pergi ke perpustakaan" Jelas Harsandaru sesekali meringis menyentuh pipinya yang lebang membiru.

"Kamu, Juhan?"

"Saya belajar untuk persiapan Olimpiade bulan depan, dan dia dateng ganggu saya!" jawab Aksara menatap tajam Harsandaru.

"Hhh~ sudah-sudah! saya akan panggil orang tua kalian, nanti kalian jelaskan sendiri di hadapan mereka!"

"T-tapi bu-" tahan Aksara. Walaupun yang guru BK itu maksud adalah Lino, tetap saja Aksara takut itu akan sangat merepotkan.

"Udah intinya kalian bisa jelasin di depan orang tua kalian nanti!"

Selang beberapa menit orang tua mereka datang.

"Juhan?" panggil Lino

"Haru! Dasar malu-maluin ya kamu! Kamu berkelahi?!" Ayah Harsandaru yang baru datang menatap anaknya tajam lalu menoleh pada Juhan. Melihat anaknya yang babak belur tetapi Juhan tak terluka sama sekali, emosinya memuncak.

"Apa-apaan ini?! Kamu apain anak saya sampai babak belur seperti itu HAH?!" tanya Ayah Harsandaru pada Juhan dengan emosi.

"Pak, mohon bersabar sebentar, silahkan duduk dulu" guru bk mencoba menenangkan.

"Tidak! Lihat anak saya sampai luka-luka gitu, sedangkan anak ini baik-baik saja?! Sudah terlihat yang salah siapa kan?" tunjuk Ayah Harsandaru pada Juhan.

"Juhan kamu- Aksara?" ucapan Lino berhenti kala melihat Juhan yang masih menatap Harsandaru tajam, sudah terlihat jelas itu Aksara bukan Juhan.

'Aksara gak akan keluar kalau hanya permasalahan kecil' batin Lino.

Sebenarnya Aksara ingin sekali membela diri, tapi dia juga tidak mungkin menceritakan alasan sebenarnya mengapa mereka bisa sampai berkelahi.

JUHAN & AKSARANYA ||  YANG JUNGWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang