15 : Serupa Tapi Tak Sama

455 44 9
                                    

Happy Reading

*
*
*

"Dia Danies" Harsandaru menatap lurus ke arah Danies berada.

"Semua yang ada di Danies sama kayak lo. Bedanya lo masih punya Kakak, sedangkan dia sendiri, karena itu gue berusaha selalu dateng biar dia gak kesepian" Jelas Harsandaru.

"Jarang ada keluarga yang mau adopsi dia karena umurnya yang bukan anak-anak lagi apalagi dengan keadaan dia yang kayak gitu" lanjutnya.

Juhan masih memandang seseorang dengan kursi roda di bawah rindang pohon di depan sana, dengan beberapa kelinci terlihat melompat riang disekitarnya. Ada banyak pertanyaan yang muncul di otak Juhan sekarang.

"Yok" Harsandaru berjalan menuju ke arah Danies diikuti Juhan, angin sepoi-sepoi seketika terasa.

Merasa ada yang berjalan mendekat anak di kursi roda itu menoleh, matanya berbinar mengetahui siapa yang datang.

"KAK HARUUU...hihi" Danies melambaikan tangan tinggi.

Lho? Juhan kira akan mendapati muka datar dan dingin dari anak itu seperti yang Harsandaru katakan sebelumnya. Tapi ini?

"Oh hai El" sapa Harsandaru balik.

'El? jadi namanya El atau Danies?' batin Juhan.

"Kak Haru kenapa jarang ke sini? El jadi gak punya temen main" ucapnya dengan nada lesu saat kedua orang itu tiba di hadapannya.

"Kan banyak temen-temen yang lain di dalem" ucap Harsandaru.

"Mereka gak asik" ucapnya dengan nada kesal bersedekap dada dan membuang pandangan seolah merajuk.

"Yaudah, maaf. Setelah ini Kakak bakal sering ke sini kok terus main bareng El" Harsandaru mengusap lembut rambutnya.

"Beneran?!" pekiknya girang. Dijawab dengan anggukan dan senyuman oleh Harsandaru.

Mengalihkan pandangannya ke Juhan.
"Kak Haru...itu siapa?"

"Ah ini Kak Juhan temen Kak Haru dan bakal jadi temen El sama Danies" ucap Harsandaru memperkenalkan.

"Woah, hai Kak Juhan, mau ya jadi temen El sama Danies, kasian Danies selalu kesepian kan temennya cuma Kak Haru doang" memandang Juhan dengan tatapan berbinar.

"Eh itu" Juhan yang fokus memperhatikan keduanya, seketika bingung saat ditanya.

"Kak Juhannya gak mau ya? Jahat!" lagi-lagi yang dipanggil El membuat gerakan seolah merajuk.

"B-bukan, anu iya temenan kita temenan sekarang" entah kenapa Juhan merasa gugup menghadapi anak di depannya ini, wajahnya mirip sekali dengan Juhan selain itu juga sedikit aneh seperti berbicara dengan anak kecil tapi bahkan tubuh anak di depannya ini hampir sama dengannya.

"Yeay teman baru! Hihi" senyumnya kembali merekah.

Harsandaru ikut tersenyum melihat itu, tak terkecuali Juhan, hanya saja dia mencoba menutupinya.

"El!" terdengar suara panggilan dari belakang mereka.

Yang dipanggil menoleh dan menjawab
"Iya?"

"Kita makan siang dulu yuk" ternyata itu ibu panti, ini sudah masuk jam makan siang.

"Tapi El mau main sama Kak Haru sama Kak Juhan, bu" memandang Harsandaru dan Juhan bergantian.

"Tapi El harus makan dulu" bujuk ibu panti lagi.

"El makan siang dulu ya, nanti kalo udah selesai kita main sampai puas, oke!" itu Harsandaru, mencoba ikut membujuk.

"Yaudah deh, ayo bu"

JUHAN & AKSARANYA ||  YANG JUNGWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang