"Pesta eighteen birthday mu benar-benar keren, Al!" seru Natalie sambil menghampiri Alexa di kantin sekolah saat jam istirahat.
"Hahaha. I know, right? Terimakasih sudah mau datang, ya. Oh ya, terimakasih juga atas stilettonya" balas Alexa tersenyum manis.
"That was the best party ever. Tentu saja aku pasti datang. Suatu kehormatan bagiku, Al. And yes, my pleasure. Do you like it?"
"Kau bercanda? Itu stiletto terindah yang pernah kupunya! Aku memang sudah lama menginginkannya. Thank you once again, Natalie." Alexa memeluk Natalie erat.
"Hahaha kau berlebihan sekali. Nice to know that you're happy."
"Hahaha... By the way, kau ada hubungan apa dengan si kapten basket?" tanya Alexa tersenyum jahil.
"Apa?" Natalie mengerutkan keningnya bingung. "Kau bicara apa?"
"Tidak usah pura-pura tidak tahu, Nat. Semua yang datang ke pesta ku kemarin sudah mengetahuinya."
"Mengetahui apa? Apa sih yang kau bicarakan?"
"Jadi tidak mau dipublikasikan, ya? Hahaha... Baiklah, terserah padamu saja."
"Mempublikasikan apa? Alexa, I'm serious." Natalie mulai terlihat kesal saat ini.
Alexa kemudian melihat handphonenya dan berkata "Ups, Anastasia mencariku. Aku pergi duluan ya, Nat. Omong-omong, semoga langgeng ya! See you!"
"Hey, Lex! Kau belum menjawab pertanyaanku! Alexa!" Natalie mencoba mengejar Alexa namun dia sudah menghilang dari kantin.
Natalie terdiam. Apa sih yang dia bicarakan? Aku? Berhubungan dengan kapten basket?, pikir Natalie. Tapi karena tidak menemukan juga jawabannya, dia memilih menyerah dan tidak memikirkannya lagi.
"Ah, lebih baik aku makan saja." ucap Natalie sambil menuju ke kios burger untuk membelinya. Kemudian duduk di salah satu tempat kosong di dekatnya.
"Oh jadi ini pacar baru Elliot yang dibicarakan orang-orang?" ucap seorang perempuan kepada temannya. Mereka duduk satu meja di belakang Natalie. "Ternyata tidak seperti bayanganku. Selera Elliot sudah turun sekali hahaha...."
"Kau benar hahaha... Tapi setahuku Elliot sudah mempunyai pacar. Pacarnya sangat cantik. Dari sekolah berbeda dengan kita. Aku mengetahuinya dari temanku yang bersekolah disana." jawab temannya itu.
"Oh begitu. Setelah putus dari Amy seminggu lalu dia sudah mempunyai penggantinya? Pesona Elliot memang luar biasa."
"Memang. Dia tampan sekali, ya. Tapi itu berarti dia menggoda Elliot ." ucap temannya menunjuk-nunjuk Natalie.
"Oh, perempuan penggoda. Perempuan perusak hubungan orang lain. Berani sekali dia. Siapa sih namanya? Natasha? Dia masih junior bukan?"
"Ya, dia junior kita. Dan namanya itu Natalie."
"Jaga pacarmu baik-baik, Jean. Jangan sampai dia menggoda pacarmu itu."
"Iya tentu saja."
Natalie yang mendengar itu semua merasa marah. Mereka juga seolah sengaja mengatakan itu semua dengan keras agar Natalie mendengarnya. Natalie menghampiri kedua perempuan itu dengan wajah menyeramkannya.
"Okay enough!" Natalie menggebrak meja kedua perempuan itu. "What are you talking about?! Aku menggoda siapa? Hubungan apa?"
Kedua perempuan itu terlihat melonjak sedikit. Terkejut karena tidak menyangka orang yang mereka bicarakan sedari tadi akan menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours or Theirs?
RomanceKebahagiaan kita atau kebahagiaan mereka? Milik kita atau milik mereka? Akankah kau menjadi egois dan memilih apa yang menjadi kebahagiaanmu? Atau memilih mengalah dan membiarkan mereka yang bahagia? Mana yang kau pilih? copyright©2015 by Maria Mi...