"what saya juga harus menyusuinya " ujar nya tak percaya
"iya fania kmu harus menyusuin BRYAN anak saya karna saya sudah tidak sanggup punya saya sudah tidak enak lagi" kata buk Mawar agar fania mengerti
"T-tapi nyonya"
Nah kepo kan....yok cari...
Jangan lupa vote and komen yee biar author nya tambah semangat dan makin bijak hehe.... Aku kasih love deh buat yg udh vote Nihh..💜💜💜 Oke lah kita lanjut....
"mbkk udh boleh masuk,mari saya antar"
"hm iya,makasih ya pak"
Akhirnya merka pun masuk kedalam rumah besar itu dan di situlah fania terpaku melihat kemewahan rumah itu
Wahh kira² sebagus apa ya gaiss rumah itu sampe² fania terpaku hemm? Oke kita kasih contoh
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini dia contoh nya...gmn gais bagus. bngt ga sii😭😭
Fania hanya berdiri seperti patung dan mebuka mulut nya sangking terpesona nya dengan rumah ini,padahal ia baru melihat ruang tamu nya saya belom yg laen,seperti kamar,daput,dan latar belakang rumah itu,oh sungguh besar dan bagus sekali rumah itu
Gilaaa..ini rumah apa istana megah bngt anjirr batin fania
Cukup lama fania mematung hingga dia tidak sadar bahwa ada seseorang yg datang menghampiri nya
"hai nak" sapa orang itu
Fania pun blum sadar dalam kepatungan nya
"nakk apa kmu yg mau melamar kerja di sini?" sapa dan tanya orang itu lagi
Dan fania pun luntur dalam kepatungan nya tadi
"eh iya buk,hm maaf saya ngelamun soal nya kagum bngt sama rumah ini" ucap fania kpd orang itu
MAWAR-pemilik sekaligus nyonya di rumah itu
"hm,iya tidak apa²"
Dan mereka mengobrol dan menanyakan tentang fania Apa pekerjaannya dulu?,lulusan dri mn?,keluarganya seperti apa?,kurang lebih seperti itu
Maaf gaiss aku ga tau ini cuma pikiran aku aja
Setelah mereka berbicara cukup lama dan akhirnya pun buk mawar menerimanya karna ia sudah yakin kpd gadis ini
"hm baik lah kmu saya terima untuk bekerja di rumah saya" dengan senyuman yg manis
"t-terima kasih buk sudah menerima saya, saya janji akan bekerja semaksimal mungkin"jawab fania tak kala dengan senyum bahagia