Halo gaissss! APA KABAR?
ADA YANG MASIH MENUNGGU BAD SIGNAL UPDATE?
SOALNYA UDAH HAMPIR 3 BULAN(?) TERBENGKALAI WKWKWK. MAAF BANGET YA!
TONG HILAP, PENUHI PARAGRAF DENGAN KOMENTAR YA!
•••
[DAY 1(2) : Bioskop dan Gagal]
Ari, Nana, Kai, dan Aya masih memantau Anan Aira yang saling melempar canda sembari Anan membukakan helm gadis itu.
"Ya, pas Anan datang coba cek deh jidatnya, panas atau nggak," ucap Nana pada Aya.
Ketiga pemuda itu mengangguk setuju. Mungkin gravitasi bumi sudah menyusut hingga nol persen sampai membuat Anan tersenyum begitu.
Sebelumnya ya, Anan tidak pernah senyum begitu. Bahkan pada Aira sekalipun. Makanya, mereka heran.
Siang ini, sepulang sekolah, ceritanya mereka mau ke bioskop. Nonton film horor kesukaan Aira. Blo'on-blo'on begitu Aira sukanya yang seram-seram.
"Apaan?" ucap Anan saat Aya menyentuh dahinya.
"Gue kira lo demam," balas Aya. Anan menyentuh dahinya. "Anan baik."
"Aya tumben perhatian," ketus Aira. Niatnya, Aira akan pura-pura kesal karena cemburu atas perlakuan Aya pada Anan.
Dengan begitu, mereka akan mulai mengerti dan mencari tahu. Itupun kalau mereka peka.
Ingat ya, cuma kalau mereka peka.
"Habisnya lo senyum begitu, bikin jantung nggak aman." Aya membalas.
Niatnya ingin memberi clue, malah kena spoiler Aya ada rasa sama Anan.
"Aya suka sama Anan?" Mata Aira memicing.
Suasana seketika awkward. "Gue su–,"
"Udahlah, ayo masuk keburu main filmnya," sela Kai mencoba mencairkan suasana.
Mereka masuk. Namun, Aira masih kepikiran soal Aya, apa mungkin ia akan di tikung bestie sendiri?
Anan yang melihat raut linglung Aira, hanya menepuk-nepuk kepalanya kemudian tersenyum.
Pesan tiket selesai. Tinggal masuk.
Baru masuk, Nana dan Ari sudah berniat kabur. Keduanya memang paling anti jika masalah persetanan atau horor-hororan.
"Yang kabur, di gentayangin setan," ucap Kai menakut-nakuti.
Nana dan Ari berbalik dengan tatapan memelas. Kemudian Anan geplak wajah mereka lantaran, "Geli," katanya, dengan ekspresi datar andalannya.
Aya dan Aira terkekeh. Kemudian saling diam, lantaran masih canggung. "Aira udah beli popcorn keju kesukaan Nana lho, masa nanti mubazir," sahut Aira dengan ekspresi sedih.
Nana jadi tidak tega. Mengambil dua popcorn serta minumnya dari Aira. Yang penting makan dulu, urusan setan mah belakangan.
Sementara Aya dan Kai melirik penasaran. Bukankah Aira menyukai Kai? Kenapa malah perhatian pada Nana? Pikir Aya.
"Makasih ya, Ra. Makin sayang deh, gue." Nana langsung duduk di sebelah Aira dan Aya.
Aya dan Kai melirik heran.
Aira mengedip pada Anan. "Anan, hei, Anan!" bisiknya, agar Anan marah karena cemburu.
Pacarnya itu, tidak bergerak sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD SIGNAL
RandomIsinya bikin naik darah. Yang sabarnya cuma setebal kertas semoga tetap waras. _ Ini tentang Aira yang ngebet go-public, dan Anan yang lebih suka lowkey. Aira tidak masalah, hanya saja dia tidak yakin teman-teman mereka bakal peka. Karena nyatanya...