03. Shut up

1.2K 123 2
                                    

Hai.

•••

"Lo mending jemput Reno di bandara sekarang, " titah Daniel ke Juna.

Juna muterin bola matanya males, "iya, gue udah tau makan tersirat nya lo, Dan. "

Tanpa nunggu jawaban dari atasannya itu, Juna langsung keluar dari rumah yang bernuansa hitam itu.

Sekarang Daniel sendiri. Ah lebih tepatnya banyak orang yang ada di dalam rumah itu, korbannya Daniel semua.

Ada sekitar 13 kamar sel dan semua terisi. Tapi mereka semua tenang banget. Gak juga, mereka diem karena takut disiksa Daniel.

Langkah kaki pria itu menuju ke arah kamar paling besar di depannya. Kamar sel dengan pintu baja warna hitam, dimana Sean terkurung.

Dia buka kunci kamar itu dan masuk ke dalamnya.

Sret

BRAK!

"LEPASIN!" Teriak Sean.

Kelinci manis itu punya trik yang pasaran. Mau pukul Daniel dari belakang? Gak semudah itu. Insting Daniel itu layaknya serigala, jadi dia cengkram pergelangan tangan Sean lebih dulu.

"GUE MAU PULANG! GUE GAK MAU DI SINI!!" Teriaknya lagi.

"Just shut up, and enjoy this moment, " kata Daniel geram.

Daniel gak suka ada orang yang bentak-bentak dia. Tangannya langsung cengkram dagu Sean buat dongak natap matanya langsung.

"Anyway, lo manis tapi sayang galak, " kata Daniel disertai senyum miring nya.

Dan tanpa diduga, Daniel langsung kunci pergerakan Sean serta dorong tubuh si manis itu ke atas ranjang. Bener-bener ruangannya ibarat rumah tanpa sekat. Sofa, ranjang, lemari, dan semua peralatan yang ada di rumah jadi satu tanpa tembok penghalang.

"LEPASIN GUE DASAR BEDEBAH—HMHHH!!"

Daniel langsung bungkam bibir plum Sean. Dan tangan berurat nya mulai lepas kemeja yang dipakai Sean dengan perlahan.

"Gak mau... Mama, Sean mau pulang... " Batinnya. Air mata nya pun menetes tanpa henti tapi bahkan tangannya, gak bisa buat hapus jejak bendungan di mata nya itu.

•••

"Jangan pernah bentak gue lagi. Nyawa lo sekarang jadi mainan gue, " kata Daniel sembari memakai kemeja putih nya lagi.

"Cepet mandi sebelum gue setubuhi lo lagi, " titah Daniel dingin.

"LO BUTA?! JANGANKAN MANDI, BUAT JALAN JUGA GUE GAK BISA! LO BASTARD, SIALAN LO!!!" Maki Sean berapi-api.

"Bacot. Tinggal jalan aja manja. "

Setelah itu Daniel keluar dari ruangan putih itu ninggalin Sean yang masih pukul-pukul kasur penuh amarah.

Dia gak pernah bayangin kalau hole nya bakal diisi sama sesama laki-laki. Bahkan, orientasi seksual Sean itu masih lurus. Dan sampai kapanpun dia gak bakal mau jadi pihak yang lemah atau apapun itu.

"Dia gak pantes disebut manusia, " geramnya sambil meremas sprei yang udah penuh cairan itu.

Mau gak mau sekarang Sean bangun dari kasur. Matanya terpejam sejenak karena ngerasain gimana perih nya bagian bawah nya. Buat melangkah aja rasanya ngilu banget.

DANEVIL || YeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang