17. Crazy

784 112 2
                                    

Hai.

•••

"Dan, udah lah jangan diperpanjang, " keluh Lorenzo sambil mengikuti langkah Daniel ke dalam rumah.

Daniel lagi menyeret tubuh Sean dengan paksa omong-omong. Lorenzo sendiri kelabakan tadi sewaktu sampai di rumah Daniel langsung kaya gitu ke Sean.

Daniel sama sekali gak jawab Lorenzo, dia bawa Sean ke ruangannya di lantai 3. Setelah sampai pun Daniel langsung masuk ke dalamnya dan kunci pintu.

Brak!

Tubuh Sean tersentak ke tembok dan berhasil menjatuhkan beberapa barang yang ada di meja. Sean gak sengaja kesenggol itu semua.

"Lo berusaha kabur hm?"

"Gak bisa jawab? Bisu?!" Tanya Daniel penuh tekanan.

Plak!

Tangan itu menampar pipi Sean kuat banget. Rambut Sean berantakan sepenuhnya, pipinya juga kerasa kebas. Dia yakin ada bekas kemerahan di sana.

"Gue bakal bales lo Daniel, GUE BAKAL BALES-"

Buagh!

Mata Sean terpejam langsung, dia kira pukulan itu bakal mengenai wajahnya. Tapi ternyata salah, tangan Daniel malah pukul tembok di sampingnya.

Sean buka matanya dan bergulir lihat tangan Daniel yang masih mengepal di sana penuh darah.

"Beruntung kali ini tangan gue licin, tapi selanjutnya wajah lo ini, " Daniel pegang dagu Sean dan elus beberapa helai poninya yang menutupi mata Sean.

"Bisa gue remukin, " lanjutnya.

Sean tatap Daniel nyalang, dia sentakin tangan penuh darah itu dari wajahnya.

"Lo gak bisa Daniel, lo sama sekali gak bisa lakuin itu, " bisik Sean sambil tatap intens manik gelap mirip elang itu.

Sudut bibir Daniel tertarik sedikit, "kenapa gak bisa, Darl?" Tanyanya.

Sean mengalungkan tangannya ke leher Daniel, lalu bibirnya lebih dekat di telinga sang dominan.

"Cause, you love me... Choi. "

•••

"ARGHHHHHH! COWOK SIALAN! ANJING ANJING!!!"

PRAK

BUAGH

BRAK

Daniel menggila di ruang pelampiasannya. Samsak tinju dia tendang, alat-alat dan furniture di dalamnya dia pukul pakai tangan kosong.

Semuanya dia hancurkan dalam sekejap mata. Sekarang Daniel terduduk di bawah guyuran shower kamar mandi. Dia sempat pecahin kaca di sana, alhasil tangannya yang sedari awal udah lebam, sekarang makin parah dan darah mengalir bersamaan dengan air bersih guyuran shower.

Cause, you love me... Choi.

Cause, you love me... Choi.

Cause, you love me... Choi.

DANEVIL || YeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang