Bagian 9 : -Rumah Tebing-

1.9K 523 267
                                    

Biasanya, tidur di tempat asing membuat Meridian mengalami first night effect atau cemas terhadap hal-hal yang tak terduga, dimana otak kirinya akan tetap terjaga dan bereaksi terhadap suara di sekitarnya untuk melindungi diri dari ancaman.

Hanya saja, sudah dua kali Meridian mendapati dirinya tertidur seperti orang mati di tempat yang benar-benar asing. Otak Meridian jelas tidak mendeteksi adanya ancaman apa pun sehingga membuat tubuhnya menjadi lebih rileks.

Masalahnya, itu hanya terjadi saat Meridian berada di rumah lelaki yang tidak lain adalah musuh paling berbahaya saat ini. Bahkan saat Meridian tinggal di cottage selama tiga bulan, ia hanya bisa tidur menjelang pagi dan itu pun hanya beberapa jam saja atau malah tidak tertidur sama sekali.

Meridian menghela napas panjang seraya menatap ke sekililingnya dengan takjub. Cahaya matahari memberi penerangan yang lebih dari cukup untuk membuat Meridian melihat apa yang tidak dilihatnya tadi malam.

Rumah itu bergaya industrial dengan menonjolkan desain yang modern dan maskulin. Ruangannya terbuka dan tanpa sekat. Langit-langitnya tinggi, lantainya terbuat dari kayu yang licin. Dinding kaca dari lantai ke langit-langit benar-benar menangkap esensi pemandangan alam di sekitarnya. Meridian bisa membayangkan rumah ini sebagai tempat yang cocok untuk pelarian dari aktivitas sehari-hari.

Meridian bangkit berdiri, lalu mulai menjelajahi rumah yang terbagi menjadi tiga area utama. Area pertama adalah ruang duduk dan bersantai yang luas, tempat Meridian tidur tadi malam. Ruangan itu memiliki bagian kantilever yang menjorok ke arah jurang sehingga membuatnya serasa melayang.

Berikutnya, area pintu masuk utama di mana terdapat tangga melingkar transparan. Keberadaan void membuat suasana rumah menjadi lebih dinamis.

Pada area terakhir, terdapat dapur modern. Meridian menyusurkan jemarinya di atas meja dapur yang bagian atasnya terbuat dari marmer kualitas terbaik, kemudian memandang iri pada kompor induksi lima tungku yang sepertinya tidak pernah digunakan. "Sayang sekali," gumamnya sambil membelai permukaannya yang dingin.

Selanjutnya, Meridian beranjak ke area kulkas raksasa dan membukanya. Kedua matanya terbelalak melihat segala macam bahan makanan segar tersedia di sana. Yang lebih mengejutkan, pada freezer terdapat banyak makanan Padang beku.

Suara bip yang berasal dari sisi lain meja membuat Meridian menoleh dan menemukan alat komunikasi radio, serta beberapa remot keyless entry system yang canggih di atas kitchen island. Entah kenapa Fox meninggalkan alat komunikasi yang tampak penting itu di sana, tetapi firasatnya mengatakan kalau lelaki itu sengaja meletakkan benda itu di tempat Meridian bisa melihatnya agar ia bisa langsung menghubungi lelaki itu jika sesuatu terjadi.

Suara bip itu terdengar lagi. Kali ini cukup intens sehingga membuat Meridian berpikir ada sesuatu yang darurat. Tak lama kemudian terdengar suara seseorang dari alat komunikasi.

"Halo, Daddy Fox, ini Blast. Apa kau baik-baik saja? Semalam kau bilang akan datang ke markas untuk pengarahan, tetapi tiba-tiba kau menghilang tanpa kabar. Light bilang kau masih bersama dokter seksi kita. Kalau iya, harap jangan macam-macam. Sekali lagi, jangan macam-macam!"

Seseorang terdengar merebut alat komunikasi itu dan menjauhkannya dari Blast. "Aku yakin Fox tidak akan macam-macam. Ingat, Fox komandan kasus Rocco. Ia membutuhkan dokter seksi kita hanya untuk mendapatkan informasi."

Ucapan seseorang di seberang sana, sontak membuat Meridian tertegun. Kini semua tampak masuk akal. Alasan kenapa Fox begitu sering mengusik Meridian ternyata sudah ada dalam agenda lelaki itu sebagai upaya mengusut kasus Rocco. Astaga, Fox adalah komandannya.

"Aku tetap tidak mengerti kenapa Fox tidak membawa dokter seksi kita ke markas, Storm. Padahal kita sudah bersiap-siap menyambutnya. Aku bahkan mengepel lantai kamar tamu sampai tiga kali." Suara Blast kembali terdengar. Untuk sesaat, Meridian merasa orang-orang di seberang sana lupa kalau alat komunikasi mereka masih tersambung.

Binar SanubariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang