Akhirnya kisah kedua dari Never-ending Story siap rilis! Uhuuuy!!!
Pemainnya sama seperti di Book 1: Sorry, I Love You, tapi di sini fokusnya di circlenya Chan ya: Chan, Seungmin, Changbin & Jeongin (iya, Jeongin muncul terus jadi figuran. Hahaha)
Y...
Author's note: Ini settingnya 6 tahun sebelum kisah ChangLix di Sorry, I Love you. Semua chapternya Author's POV ya.
====== AUTHOR'S POV======
Seorang laki-laki tampan dengan pakaian serba hitam berjalan memasuki aula yang ramai dengan terburu-buru. Dia menyapa beberapa temannya dengan gestur dan terus melangkah maju. Kepalanya dia tolehkan ke penjuru ruangan yang ramai. Hari ini adalah hari pertama orientasi mahasiswa baru di kampusnya. Sebenarnya dia merupakan salah satu panitia, tetapi dia adalah seksi perlengkapan dan dia sudah menyelesaikan tugasnya sebelum acara dimulai. Tadi, saat dia sedang berjalan dari gudang, dia melihat seorang laki-laki dan ntah kenapa dia seperti tersedot dan berlari mengikuti laki-laki itu dan laki-laki itu berjalan ke sini.
"Hyung, kau mencari apa?" sebuah tepukan di pundaknya, serta suara seseorang yang cukup kencang di telinganya, mengagetkannya dan dia menjitak pelan laki-laki di sebelahnya itu.
"Changbin-a, apa kau mau membuatku tuli?" omelnya dan si lawan bicara hanya tertawa.
"Apa kau mencari seseorang?" tanya laki-laki yang dipanggil Changbin, dia ikut mengarahkan pandangannya ke segala penjuru meskipun dia tidak tahu siapa yang harus dia cari.
"Aku mencari anak anjing kecil," jawab pria yang dipanggil "hyung" dan itu membuat Changbin bingung.
"Ah!!! Ketemu!!" ucapnya kemudian dan bergegas berlari meninggalkan Changbin begitu saja. Changbin hanya bisa menatap punggung laki-laki itu yang kian menjauh. Dia menghiraukannya dan pergi ke arah lain, menghampiri teman-temannya.
"Ternyata kau bukan hantu," ucap laki-laki berbaju serba hitam tepat di samping laki-laki yang sedang berdiri. Laki-laki itu mengenakan kaos putih dan celana jeans dengan tas hitam tersampir di bahunya. Laki-laki itu hanya melirik sekilas orang yang menyapanya dan kembali memusatkan perhatiannya ke podium di depan ruangan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Namaku Bangchan, kau bisa memanggilku Chan," ucapnya dan lagi-lagi, laki-laki berkaos putih hanya meliriknya. Tapi, kini dia memperhatikan laki-laki di sampingnya, mengamatinya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Laki-laki yang diperhatikan hanya tersenyum manis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
