Rasa

17 5 0
                                    

Masa masa sekolah horiarty yang berjalan dengan lancar tanpa kendala, horiarty yang mulai memasuki bangku Sekolah Menengah Pertama, melihat perihal yang berbeda, semakin berkembangnya horiarty, bukan hanya bisa memecahkan kasus, bahkan horiarty pun bisa menebak perasaan dan sifat yang ada di dalam hati manusia dengan melihat wajahnya.

"horiarty tak terasa kau sudah sebesar ini"tutur kakek haru

"yah begitulah" tutur horiarty

"apakah selama ini kamu tidak penasaran dengan orangtuamu" kata kakek

mendengar itu horiarty pun menjawab "aku ditemukan di dalam jerami di sebuah desa"

kakek menjawab "yah itu benar, tapi maksudmu apa horiarty"

"maksudku,orangtuaku tidak menginginkan ku dalam bahaya, untuk orangtuaku semoga takdir berkenan"

Mendengar kalimat tersebut kakek haru pun bersedih di dalam hatinya, dan juga berpikir apakah orangtuanya horiarty adalah orang yang baik

seketika horiarty tersenyum dan mengatakan "tenang saja orangtuaku itu sangat baik, dia menaruh nama di kalung ku, itu bukti yang sudah cukup"

sambil tertawa kakek haru mengatakan " kau ini cepat sekali memahami apa yang terjadi,makanya mata pelajaran di sekolah juga dipahami, oh iya dan jangan lupa, teruskan prestasi mu yang selalu mendapatkan peringkat pertengahan"

Di Smp, horiarty masih memiliki sifat yang sama, yaitu sangat pendiam, bahkan ketika semua orang menertawakan hal yang konyol, horiarty pun hanya sekedar tersenyum kecil.

ketika horiarty pulang dari sekolah, nenek elis atau istri dari kakek haru, sudah menyiapkan makanan siang untuk horiarty.

setelah melihat horiarty menyantap makanan siang nenek elis, nenek elis pun hendak beristirahat di kamar tidur, ketika berjalan,nenek elis pun terpeleset sehingga kepalanya terbentur dengan keras.

Horiarty pun serentak langsung mengecek keadaan nenek, dan merangkul nenek seorang diri yang dalam keadaan pingsan hingga ke kamarnya.

Ketika kakek haru kembali dari kegiatan pertaniannya, horiarty pun keluar dari kamar dan langsung membicarakan yang terjadi kepada kakek haru, kakek haru pun langsung bergegas ke kamar nenek elis atau istrinya.

kakek haru pun seketika mengecek keadaan istrinya dengan memegang  tangannya, ternyata tak lama kemudian detak jantung nenek elis berhenti.

Kakek haru pun seketika menangis dengan campur amarah didirinya, dan menyalahkan haru, dan mengatakan
"kau ini orang macam apa, istriku itu wanita, dan dia sudah tua, kau benar benar tidak menjaganya, dan membiarkannya berjalan sendiri"

seketika kakek haru bertambah emosi, namun ia menahannya.

horiarty tidak meneteskan air matanya saat kejadian tersebut, dan itulah yang membuat kakek haru bertambah marah.

"dulu aku mempunyai anak, bernama haru, dia telah dibunuh ketika bekerja di kota oleh seorang polisi wanita, wanita itu sendiri yang bicara kepadaku dengan tertawa, namun aku tidak bisa memenjarakannya, ketika aku melaporkannya, wanita itu tidak mengaku dan aku tidak memiliki bukti yang kuat" kata kakek haru

"dan sekarang aku telah kehilangan istriku" maafkan aku horiarty, aku sampai menyalahkanmu.

ketika horiarty pun mengatakan " tidak ada yang salah" sambil kepala menengadah kelangit dan mengeluarkan air mata.

Pion dalam pengamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang