13

7K 445 20
                                    


Happy reading

Setelah menjemput zean dan membawanya ke apartemen milik nya sendiri ana merawat luka zean, setelah itu ia menyuruh pemuda itu tertidur di kasur milik nya dan zean hanya menurut.

Ana pun tidur di seberang zean kemudian memeluk pemuda itu .

~~~

Pagi pun tiba

"Eungh" lenguh zean kala merasakan sesuatu yang berat kini berada di atas tubuh nya

Dan dengan perlahan ia membuka kedua kelopak matanya dan betapa terkejut nya ia kala melihat ana lah yang berada di atasnya

"Hei bangun " ucap zean berusaha membangun kan ana

"Enggh" bukan nya bangun ana malah mempererat pelukannya pada zean yg membuat zean kaget karena merasa kan sesuatu yang bulat kenyal serta menonjol menekan dadanya

"Ana!" Zean berteriak sembari mengguncang tubuh ana yang membuat gadis itu refleks terbangun

"Gempa!!"teriak ana

"Enggak anjir" kesal zean sembari berusaha duduk, di genggaman nya pinggang ana kemudian ia membenarkan duduk nya.

"Ah, zean ihh!!" Teriak ana sembari memukul-mukul dada zean

"Na ih lepas bangsat Lo gak pake bh!" Balas zean teriak yang sontak membuat ana terdiam

"Malah bengong Lo anjir sana pergi, masih sekolah juga Lo!" Kesal zean

"Ihh zean mah baru juga jam berapa ih!" Ucap ana setelah melirik jam di atas pintu jam baru menunjuk jam 05.45

"Yauda sana dulu anjir pake bh!!" Suruh zean berusaha menurun kan ana dari pangkuan nya

"Gak mauu!!" Teriak ana sembari mengalungkan lengannya di leher zean membuat pemuda itu terdiam

"Apasih na ih lepas ga, gue bilangin bunda gue Lo ya "

"Zean pengen cium "

Zean di buat melotot karena pernyataan gadis itu yang kini sangat manja menurut nya

Uh gemes banget baru di tinggal setahun udah gini aja ini ana pikir zean

"Zean gak mau ya cium ana soalnya ana bau ya" lirih ana sembari menunduk membuat zean terkekeh geli melihat tingkah kekanak-kanakan ana,

Di angkat nya tubuh ana agar merapat dengan dirinya kemudian

Cup

Di ciumannya pipi chubby ana yang membuat gadis itu tersenyum bahagia

"Yey tapi Zen ana pengen nya yang lain" seru ana kemudian

Cup

Di ciumannya bibir zean sekilas yang membuat pemuda itu melotot kaget

"Ana!! Yang ngajarin siapa ha!" Bentak zean membuat ana terkejut dan dengan mata berkaca-kaca menahan tangisnya ana memeluk tubuh Zen kemudian memukul-mukul punggung zean

"Hiks hiks Zen jahat!!" Tuduhnya dengan terisak

"Huftt maaf oke, tapi lain kali gak boleh gitu ana, bunda kan pernah ngomong gak boleh lewatin batas pelukan sama sesama jenis inget kan!" Tegur zean sembari membenarkan rambut ana yang berantakan

By: Hua Zen gaktau aja kalau ana udah jebol ༎ຶ‿༎ຶ

Ana pun mendongak kemudian dengan rasa bersalah ia bertanya

"Kalau ada cowok yang udah liat tubuh ana gimana dong Zen" bisik nya lirih namun masih di dengar zean.

Megang pundak ana kemudian menegakkan nya

it's me anaa (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang