01

2 1 0
                                    

KAYANA LEVRONKA, Seorang gadis dengan berjuta misteri, tak ada yang benar-benar mengenalnya bahkan kedua orang tuanya sekalipun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


KAYANA LEVRONKA, Seorang gadis dengan berjuta misteri, tak ada yang benar-benar mengenalnya bahkan kedua orang tuanya sekalipun.

Seorang gadis yang baru berusia 17 tahun, yang sudah mengalami begitu banyak kehilangan, terlebih ia kehilangan dirinya sendiri.

Seorang gadis yang baru menempati bangku kelas 11, yang jiwanya sudah direnggut dan digantikan oleh jiwa yang kosong, jiwa yang selalu menerima semuanya tanpa perlawanan apapun, ia memang sudah benar-benar menyerah.

Mengenai kedua orang tua?, Kayana mungkin sudah lupa dengan wajah mereka, sebab mereka hanya berada dirumah seminggu dalam setahun, karna apa? Karna tuntutan pekerjaan.

Adik? Kakak?, Tidak ada. Kayana hanya sendirian didunia yang ramai ini, benar-benar sendirian.

Kekasih?, Entahlah, disaat anak-anak seusianya sudah memiliki pacar, Kayana malah tidak tertarik dengan itu, karna ia sudah memiliki banyak masalah, dan ia tak ingin menambah-nambah masalahnya lagi.

Karna bagi Kanaya, cinta dan perasaan bukanlah untuk dimain-mainkan, itu terlalu suci jika harus dikotorkan oleh prilaku salah satu pasangan.

Sahabat?, Bahkan Kanaya tak memiliki itu, dulu Kanaya pernah memiliki sahabat, namun itu tidaklah lama, sebab dunia mengambil sahabatnya, orang yang benar-benar mengerti Kanaya, mungkin dunia saja tak ingin Kanaya untuk bahagia.

Lalu untuk apa ia berada didunia ini? Untuk melihat orang-orang bahagia? Lantas ia bagaimana?

Hanya sebuah diary yang menjadi teman untuk Kanaya, karna mau Kanaya menuliskan apapun didalamnya, buku itu tidaklah marah.

Terkadang Kanaya heran dengan hidupnya, kenapa ia susah sekali mendapatkan ketenangan? Apakah dalam takdirnya tak ada kata bahagia? Lantas kenapa ia harus dilahirkan? Namun pantaskah ia menyalahkan takdir?

"Kanaya, kamu kenapa ngelamun?" Ucap Sastra Gibral Al-Farabi, teman sebangku Kanaya

Kanaya menatap Sastra bingung, "Kenapa?" Tanyanya

Sastra gemas melihat tingkah Kanaya yang akan lemot jika ditanya, "Gak apa-apa, kamu lagi ada masalah?, Butuh teman cerita?" Tanyanya beruntun

Kanaya menggelengkan kepalanya, "Enggak, nanti kalau aku cerita, kamu juga gak bakalan ngerti" ucap Kanaya

"Gak kok, walaupun aku laki-laki, tapi aku ngerti juga dengan perasaan perempuan, soalnya bunda sering curhat ke aku kalau dirumah, jadi masalah kamu apa?" Tanya Sastra sembari menatap Kanaya

Kanaya meringis mendengar itu, ia iri dengan keharmonisan keluarga Sastra, kenapa ia tak bisa mendapatkan itu?

"Susah ngejelasin nya, soalnya ini masalah hati, aku gak mau nantinya kita jadi adu nasib" ucap Kanaya

Sastra menggelengkan kepalanya, benar kata teman-temannya, Kanaya selalu saja berfikiran negatif tanpa ingin mencoba, namun siapa yang mengerti dengan perasaan perempuan? Bahkan terkadang laki-laki yang tulus saja tidak mampu melakukan itu, "Enggak akan, emang kamu ada masalah apa?" Ucapnya

"Kamu ngerti gak sih? Aku tuh kayak, gimana yah, pokoknya tuh aku gak ingin berada diposisi kayak gini, aku tuh bingung sebenernya apa yang aku cari didunia yang kejam ini, kenapa gak ada yang suka sama aku? Kenapa gak ada yang bener-bener pengen aku berada disampingnya? Kenapa gak ada yang nahan aku untuk berada disisi seseorang? Kenapa aku gak bahagia? Kenapa aku selalu berada diposisi kayak gini? Kenapa aku selalu merasa kalau aku gak berharga dan gak berguna? Kenapa keluarga aku gak harmonis? Kenapa keluarga aku gak kayak keluarga kamu? Kenapa aku gak berharga? Kenapa Sastra?" Ucap Kanaya panjang lebar, dengan suara yang pelan namun masih terdengar oleh Sastra, suara kelas yang ramai bisa menutup sedikit suara Kanaya

Sastra tersenyum mendengarnya, perempuan yang berada didepannya ini sangat membutuhkan kasih sayang, apakah ia tak sadar bahwa banyak yang menyayangi nya?, "Kanaya, Kamu berfikir kalau gak ada orang yang begitu kehilangan kamu? Dan kamu berfikir gak ada orang yang memohon untuk kamu gak ninggalin dia? Dan itu yang ngebuat kamu berfikir kalau kamu gak berharga? Kamu tau gak jawabannya apa? Seseorang gak takut kehilangan kamu itu karna kamu memang gak pernah hilang, dan kenapa gak ada yang takut kamu tinggalkan? Karna kamu selalu ada dan kamu gak pernah ninggalin seseorangpun, kamu beharga Kanaya, bohong kalau kamu gak sadar akan itu" ucap Sastra

"Contohnya siapa?" Ucap Kanaya dengan nada putus asa

"Orang tua kamu, dan aku, orang tua kamu cari uang buat kamu juga kan? Kamu mungkin mikir kalau mereka gak sayang sama kamu, mereka gak cinta sama kamu, padahal mereka lagi kerja keras untuk kamu, supaya kamu bisa hidup dengan nyaman, supaya kebutuhan kamu terpenuhi, supaya kamu bisa dapet pendidikan yang bagus, supaya hidup kamu enak, dan gak ada orang tua yang gak ingin anaknya bahagia, coba sekali-kali kamu lihat mereka ditempat mereka kerja, kamu lihat gimana capeknya mereka?, Mereka kerja keras buat kamu karna mereka sadar, dunia ini sangat kejam untuk seseorang yang gak punya apa-apa, dan aku? Aku sayang sama kamu, contohnya ajah aku selalu ingin denger kamu curhat sama aku, kalau kamu gak curhat sama aku rasanya tuh kayak aku gak dibutuhin sama kamu, dan semua manusia pasti pernah merasa mereka gak berharga karna orang-orang disekitarnya diam ngeliat dia, tapi orang yang diam bukan berarti gak sayang dan gak perhatian kan?, Semuanya tergantung dengan pikiran masing-masing, kalau kamu ngerasa kamu gak berharga, maka kamu akan selalu berfikir kayak gitu, jadi stop buat memikirkan sesuatu yang efeknya bakalan nyakitin diri kamu sendiri" ucap Sastra panjang lebar

Kanaya menghela nafas lelah, jika bisa ia ingin sekali teriak dan berkata pada dunia bahwa ia sudah sangat lelah dan tidak baik-baik saja.

"Jangan dipikirin, kamu tau gak? Kebanyakan orang-orang itu gak bisa sabar akan sesuatu dan mereka akan melakukan segala hal untuk mendapatkan itu, dan apa yang mereka dapatin? Penyesalan kan?, Jadi biarkan semuanya berjalan sesuai arus nya masing-masing, apa yang kita inginkan itu gak akan selalu kita dapetin tepat waktu, termasuk kebahagiaan" ucap Sastra menambahkan

Kanaya mengangguk, ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh Sastra, siapa yang tidak menginginkan kebahagiaan? Semua orang ingin, namun semesta selalu punya cara dan keajaiban tersendiri untuk membuat seseorang bahagia. Tidak semuanya tepat waktu.

Sastra tersenyum menatap Kanaya yang sepertinya sudah sedikit mengerti, mungkin saja, ia memang butuh waktu untuk menerima suatu keadaan?, Namun memang takdir selalu menuntut setiap manusianya untuk siap diberbagai keadaan kan? Setiap manusia punya masalah masing-masing namun setiap orang pasti memiliki cara masing-masing untuk bahagia, semuanya tergantung pikiran masing-masing, dan tidak ada yang benar-benar mengerti dengan isi pikiran manusia lain.

Semua manusia itu kuat, yang lemah hanya bathinnya saja. - Sastra Gibral Al-Farabi

 - Sastra Gibral Al-Farabi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DERANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang