Chapter 1... Awal mula
"Aku menolak dijodohkan!!"
Kamu berlari masuk kedalam kamar, mengunci pintu lalu mendarat di kasur empuk berwarna merah muda.
Perlahan setetes air mata turun membasahi pipimu, kamu menutup wajah dengan bantal agar isakan teredam.
Hatimu sakit, sangat sakit. Kedua orangtuamu berniat menjodohkanmu dengan seorang lelaki yang tak kamu kenali dengan alasan hubungan ini bisa membantu dalam kerjasama dua perusahaan dan perusahaan kecil milik ayah bisa terselamatkan.
Bukankah tega, menjodohkan anak satu-satunya mereka dengsn orang asing hanya untuk bisnis?
Apalagi fakta bahwa ayahnya menerima secara cuma-cuma tawaran perjodohan itu dan keluarga pria itu akan datang melamarmu, kamu benar-benar sedih sekarang.
Lemari besar menarik perhatian mu. Perlahan, kamu mendekati dan masuk kedalam tempat penyimpanan baju itu dan mengurung diri disana. Kamu pun mengunci dari dalam menggunakan kunci cadangan.
Disaat terpuruk, sedih, benci dan perasaan buruk lainnya melanda kamu akan bersembunyi disini, kamu butuh ketenangan dan di dalam lemari rasanya kamu bisa mendapatkannya.
Di balik dinding pintu lemari, kamu bisa sedikit melihat stiker-stiker anime lucu yang sengaja kamu pasang untuk menyemangati dirimu ketika sedang sedih. Kelopak matamu memberat, perlahan tertutup dan dengkuran halus pun terdengar.
Bukk
Buk
BukkEh, suara pukulan? Siapa yang sedang di pukul? Tunggu, bukankah aku sedang berada di dalam lemari yang pengap sekarang? Kenapa aku merasakan hawa dingin dan air?
Dengan tenang dua kelopak mata terbuka, kemudian membelalak ketika mendapati diri tak berada ditempat yang seharusnya.
D-dimana ini?! Mengapa aku bisa disini?!
Tak jauh darimu, ada seorang wanita paruh baya yang memukul berkali-kali seorang anak bersurai hitam yang meringkuk di bawah rintikan hujan. Pukulan demi pukulan terus dilayangkan tanpa ada niat untuk berhenti.
Entah darimana jiwa berani datang, kamu langsung berlari dan menghentikkan gerakan wanita itu sambil memeluknya.
"?!"
"Apa-apaan ini?! Hei kau gadis kecil cepat lepaskan aku sebelum aku memukulmu juga! Anak ini harus di beri hukuman!" teriakan wanita itu mendapat gelengan kuat darimu.
Kamu dengan tepat berteriak di depan wajahnya, "Anda tidak boleh memukul anak! Apalagi berlebihan!"
Bruukk
"Ugh..." badanmu terlempar setelah wanita itu murka dan melepaskan tubuhmu secara paksa dari tubuhnya lalu melempar ke sembarang arah.
Wanita itu kemudian melanjutkan pukulannya pada anak yang meringkuk tadi, tetapi kamu beralih memeluk anak itu.
Pukulan wanita itu mengenai punggungmu, lumayan sakit tapi tak apa setidaknya tak ada yang patah.
"Ck, gadis kecil sialan! Aku biarkan kau hidup dan kau! Kazutora! Aku tak akan membiarkanmu masuk kedalam rumah sebelum kamu menyadari kesalahanmu itu!" wanita itu tampak lelah memukul lalu pergi dari sana, kamu kemudian bangun dan membantu anak itu duduk.
Badannya menggigil, wajar karena rintikan hujan semakin deras dan mereka tidak berteduh.
"Hei, kamu bisa berjalan? Kita harus berteduh." tanyamu tak digubris, anak lelaki itu sibuk menunduk dalam diam.
Urat kesal muncul, kamu segera menggendong anak itu tanpa peduli dengan keterkejutan nya. Begini-begini kamu sangat kuat dalam mengangkat sesuatu karena keseringan mengangkat galon.
"T-tunggu!"
"Diam atau ku lempar kamu sekarang juga? Tidakkah matamu melihat kita sedang di guyur hujan sekarang?" oke, kamu yang sudah mencapai batas kesabaran berucap dengan nada dingin, anak lelaki itu langsung terdiam.
Oh iya kamu memperhatikan ukuran tubuhmu sebelumnya yang tampak mengecil, kamu juga mengira jika tubuhmu yang mengecil ini pasti tidak bisa mengangkat anak itu.
Tapi nyatanya power mengangkat galon tetap melekat padamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
- 𖥻ׁ 𓄹𝐌.𝐃𝐀𝐘𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌_𝐊𝐀𝐙𝐔𝐓𝐎𝐑𝐀
Fanfiction✩.・:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•:。✩ ❝𝐦𝐚𝐭𝐚𝐡𝐚𝐫𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐜𝐚𝐧𝐭𝐢𝐤❞ 𝐊𝐞𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐡𝐮𝐬𝐛𝐮𝐦𝐮 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐧𝐟𝐚𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧, 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐤...