𝐌.𝐃𝐀𝐘𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌 #2

53 16 1
                                    

Chapter 2...Kajut?!

Dua insan berteduh dibawah halte bis bekas yang sudah tak terpakai, kamu meremas ujung bajumu yang mengeluarkan air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua insan berteduh dibawah halte bis bekas yang sudah tak terpakai, kamu meremas ujung bajumu yang mengeluarkan air.

Setelah mengeringkan pakaian, kamu melirik anak itu. Dia menunduk, ujung rambutnya terus meneteskan setitik air ke celananya yang basah.

Kamu duduk tak jauh darinya, berdeham sedikit agar anak laki-laki itu tahu keberadaanmu.

"Kau, namamu siapa? Dan kenapa kamu dipukul wanita itu?" kamu mencoba bertanya, mencari tahu identitas anak ini yang entah kenapa terlihat familiar dimata mu.

"Aku, Kazutora... Hanemiya. Dan yang memukulku itu, ibuku." matamu membulat, Kazutora? Bukankah itu karakter dari Tokyo Revengers yang sedang booming itu? Kajut Husbumu??

"Kazu, namamu benar-benar Kazu?" kamu bertanya memastikan, karena Kazu selalu khas dengan rambut dwi warnanya, bukan hitam pekat seperti ini.

"Iya. Lalu, kamu siapa?"

"Oh, aku? Aku [Name]. Aku remaja berusia 16 tahun yang sebentar lagi akan memasuki usia dewasa." kamu membusungkan dada dengan bangga, tanpa menghiraukan tatapan aneh dari Kazu.

"16 tahun? Tapi itu tidak sesuai dengan tubuhmu yang kecil." wajahmu sedikit menggelap, menatap Kazu yang menampakkan wajah tanpa dosa.

"Itu nggak penting, sekarang kamu gimana? Secara tadi ibumu itu bilang kalau kamu nggak boleh pulang kerumah." tanyamu membuat Kazu termenung, matanya menatap rintikan hujan yang masih deras turun membasahi bumi.

"Aku... Akan tidur di jalanan."

"Pfft-" kepalanya langsung menoleh menatapmu yang menahan tawa sambil membekap mulut.

"..."

"Kamu mau jadi gembel?" setelah tenang, kamu berbicara dengan santai pada Kazu yang mengerenyit.

"Nggak. Memang mau kemana lagi?"

"Ayo kerumahku." kamu dengan lancang menarik tangannya lalu membawa lelaki itu berjalan menelusuri jalan kecil.

"T-tunggu!" langkahmu yang berada paling depan terhenti, menoleh kebelakang dimana Kazu menunduk.

"Aku, tidak mau membebani-"

"Oh~ tetap mau jadi gembel nih?" wajahnya seketika memerah menahan amarah, kamu terkikik geli. Rasanya menyenangkan menjahili husbumu sendiri, ada kesenangan tersendiri saat melihat reaksinya.

Kalian melanjutkan perjalanan. Sebelumnya, kamu mendapatkan ingatan baru saat berteduh, kepingan ingatan itu menimbulkan tanda tanya besar, tetapi tak kamu ambil pusing sekarang ini karena tujuanmu sekarang adalah bersama dengan Kajut.

Dan benar saja, setelah menelusuri jalan dengan salah satu ingatan baru di kepalamu, kalian akhirnya sampai di sebuah rumah kecil.

"Ayo masuk, jangan sungkan." ajakmu lalu melepas genggaman, ruang tamu yang minimalis gelap sekali, sehingga kamu mengeringkan tangan dan meraba-raba dinding untuk mencari saklar tentu dengan bantuan ingatan juga.

Klek

Kamu mendekati sebuah lemari kecil yang tak jauh dari pintu, mengambil dua handuk lalu melempar salah satunya ke Kazu yang di tangkap dengan sempurna.

"Pakai itu untuk mengeringkan badanmu. Aku mau menyiapkan air untuk mandi dan bajumu juga."

Mari kita lompati saat kalian sedang membersihkan diri.

Kini, Kazutora duduk di kursi kayu sambil menunggumu yang sedang memasak nasi goreng.

"....Baunya enak." ujar Kazu.

"Benarkah? Padahal aku tak terlalu pandai memasak, tapi sudahlah yang penting kita harus makan sekarang." kamu menyajikan nasi goreng kedalam dua piring lalu memberikan salah satu pada Kazu.

Kalian makan dalam diam, sesekali kamu melirik Kazu yang berada disebrang sana, menikmati nasi gorengmu.

Bahkan walau sedang makanpun, dia tetap terlihat tampan. Cuih, dasar gepeng, bikin iri aja.

Kamu menggerutu tak jelas dalam batin hingga tak sadar Kazu sudah menghabiskan makanannya lalu berjalan ke wastafel untuk mencuci piring.

Barulah ketika bunyi dentingan piring membuatmu tersadar, lantas menghabiskan makanan dengan cepat lalu ikut mencucinya juga.

"Seharusnya aku yang mencucinya."

"Tidak, tidak usah."

"Tapi kau kan tamu ku disini."

"Tak apa." tanpa aba-aba, tangannya mendarat di pucuk kepalamu, mengelus sebentar dan tersenyum kecil.

Lho?! Ape ni?

Kazu yang sadar jikalau tangannya tergerak sendiri menarik tangannya dari pucuk kepalamu dan pergi ke sofa, mendudukan dirinya disana.

Kamu menyelesaikan piring cucian dan meletakkannya dengan rapih lalu menyusul Kazu di sofa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- 𖥻ׁ  𓄹𝐌.𝐃𝐀𝐘𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌_𝐊𝐀𝐙𝐔𝐓𝐎𝐑𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang