Part 1

88 1 1
                                    

Hari ini adalah hari pertamaku bekerja. Akhirnya, setelah menyelesaikan tes dan wawancara yang menyulitkan itu, aku mendapat pekerjaanku. Saingan yang terlalu banyak kalau menurutku. Kemungkinan yang mendaftar di perusahaan ini lebih dari 200 orang, dan yang mereka terima hanya 50 orang. Aku sangat beruntung bisa masuk ke dalam perusahaan ini. Hanya perusahaan ini saja yang salah satu Game nya masuk dalam top 100 beberapa tahun yang lalu. Aku jadi tidak sabar seberapa sibuknya ketika aku memulai bekerja di tempat ini.

Suasananya sedikit berbeda dari dugaanku. Semua orang yang berjalan masuk ke tempat ini terlihat sangat kurus dan tidak bertenaga. Apakah aku akan menjadi seperti mereka? Hemm.... aku tidak sabar untuk itu terjadi.

"Apa Anda anggota terbaru kami?" tanya salah satu resepsionis.

"Iya...!! Saya siap untuk memulai bekerja..!!!"

"Sepertinya hanya Anda yang bersemangat di pagi hari ini."

Setelah mendengar perkataanya, aku jadi sedikit malu. Kami berdua pun saling berkenalan dan mulai sedikit akrab. Dia juga memberikan beberapa rincian jadwal secara standar.

"Untuk hari ini, Anda hanya akan bertemu dengan salah satu Ketua Divisi Publisher yang menjelaskan apa yang akan Anda kerjakan. Setelahnya Anda melalukan rotasi yang dipimpin oleh Asisten Divisi Promosi."

"Terima Kasih."

Aku jadi tidak sabar bertemu dengan Ketua Divisi itu... banyak yang bilang kalau dia salah satu Moderator yang memantau jalannya Server di saat dia berada di posisi yang sama denganku saat ini. Dia juga yang sering menanggapi semua komplain dan bug yang ada di Game ke-2 dengan ramah. Ahh iya... dia juga muncul di acara Game of The Year dan menjadi salah satu presenter di sana. Seingatku dia memiliki tubuh yang standar dengan tinggi badan sekitar 170cm ke bawah. Entah kenapa aku seperti seorang fans yang akan bertemu dengan Idol nya. Hahaha...

"Selamat Pagi semua nya...!!" aku sedikit berteriak ketika masuk ke dalam ruangan ini.

"Ahh iya, selamat pagi..."

Aku akhirnya bertemu dengannya... itu dia?

"Apakah semua ada di sini? Baiklah aku akan menjelaskan apa yang akan kalian kerjakan di perusahaan ini..."

Apa itu benar-benar dia? Dia sedikit... berbeda dari yang aku kenal. Apa aku salah orang ya?

"Saya akan memperkenalkan diri, Adam Moralis, Ketua Divisi Publisher..."

Adam Moralis, seseorang yang ku kagumi beberapa tahun lalu karena merilis Game yang bisa di bilang sulit untuk menyelesaikannya... adalah dia. Aku sama sekali tidak percaya kalau dia adalah Adam yang aku ketahui.

"... karena itu saya menjadi ketua di divisi ini. Tentu saja kalian akan merasakan apa yang nama kerja lembur yang tak terhenti-henti. Silahkan kalau ada yang ingin kalian tanyakan dari apa yang saya sampaikan barusan."

Tanpa ragu-ragu, aku menaikkan tanganku. Hanya saja...

"Apa tidak ada yang bertanya?"

Tekkk... jantungku terasa terpukul ketika dia berbicara seperti itu. Seolah dia tidak melihatku mengangkat tangan di udara.

"Emm... saya ada pertanyaan pak..."

Tidak hanya aku saja yang ingin bertanya kepadanya. Salah satu rekanku juga mengangkat tangan tapi dia seperti tidak melihat apapun. Aku juga mendengar nada suara yang sedikit ragu-ragu ketika rekanku itu bicara.

"Ahh iya... silahkan perkenalkan diri dan memberikan pertanyaan."

"Nama saya..."

Sesi tanya-jawab pun mulai. Sama seperti sebelumnya, setiap kali ada yang mengangkat tangannya, dia selalu mengabaikannya. Seolah hanya terpaku pada pendengaran saja. Apa dia...

"Baiklah... pertanyaan terakhir sebelum saya menjelaskan apa yang akan kalian kerjakan..."

"Saya pak.... Nama saya Petra Ranggadana mau bertanya soal..."

Aku sedikit ragu untuk menanyakannya...

"Ya... silahkan tanya saja."

"Apakah Anda tidak bisa melihat dengan jelas..."

Seketika itu, suasana di ruangan itu sangat sunyi sekali. Aku juga melihat pak asisten mengepalkan tangannya. Entah kenapa aku merasa kalau pertanyaan ku sedikit menghinanya. Aku juga mulai mengeluarkan keringat di wajahku.

"Jadi kalian menyadarinya... Sepertinya aku tidak perlu kacamata ini lagi."

Tekkk.... jantungku terpukul untuk kedua kalinya. Keringat juga mulai mengalir di pundakku. Apa yang kulihat ini adalah kenyataannya... Tubuhku mulai bergemetar ketika melihat beliau yang melepaskan kacamata itu.

"Tenanglah Romi, aku bisa mendengarmu mengepalkan kedua tanganmu."

Seketika itu, Asisten terlihat sedikit tenang dan menundukkan kepalanya.

"Untuk menjawab pertanyaanmu... saya bukannya tidak bisa melihat dengan jelas, tapi saya ini buta."

B-buta..!? A-aku tidak menyangka kalau dia buta....

"Sepertinya banyak yang terkejut mengetahui informasi ini. Tentu saja, aku tidak ingin orang di luar sana mengetahui kondisi buruk ku ini. Banyak yang menghormatiku di tempat ini dan mengangkatku sampai di posisi sekarang ini. Walaupun pekerjaanku menjadi lebih ringan, tetap aku akan memantau kinerja kalian dalam menyelesaikan semua tugas yang akan kalian terima."

A-apakah ini yang dinamakan orang yang menyukai pekerjaannya? Semua orang yang ku lihat di lobi terlihat tidak bertenaga. Tapi dia... tersenyum dengan bangga di sana.

"Ahh iya... untuk penjelasan kenapa saya jadi buta, kalian bisa menyakannya lain waktu. Sekarang kita masuk ke penjelasan apa yang akan kalian lakukan di perusahaan ini."

Dia pun menjelaskan dengan rinci pekerjaan yang akan kami lakukan sebagai anggota baru. Aku masih dalam keadaan syok ketika mendengar keadaannya. Air mata pun sedikit mengalir di pipi ku. Meskipun dia tidak bisa melihat, dia masih giat bekerja sebagai seorang pemimpin divisi. Benar-benar luar biasa...!! Tidak salah Anda menjadi Idola saya...!!
.
.
.
.
.

I Just Plain Blind [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang