(8) . . .Aku Menyukaimu

155 26 12
                                    

Xiaojun berangkat sekolah dengan wajah pucat dan lingkaran hitam di kantung matanya. Xiaojun tidak membawa skateboard untuk hari ini, bahkan saat dia melihat papan miliknya Xiaojun membuatnya teringat kejadian kemarin dan dia enggan membawanya.

Xiaojun masuk ke kelas dan duduk di kursinya lalu menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya.

Lucas yang juga baru datang menyapa Xiaojun, tapi tidak mendapat respon apapun. Tatapan Lucas menunjukkan tatapan prihatin karena dia sudah mengetahui masalah teman sekelasnya ini dengan sahabatnya.

Bel sekolah berbunyi. Selama di kelas Xiaojun lalui dengan konsentrasi yang kacau, dia hampir mengacaukan catatannya. Sama sekali tidak bersuara sekecil apapun sampai jam istirahat datang.

"Bro?" Panggil Lucas. Xiaojun masih bergeming. "Kamu tidak ke kantin?"

Xiaojun mengulum bibirnya. Dia awalnya sengaja tidak ingin merespon tapi dirinya merasa segan karena merasa tidak enak hati mengabaikan orang seramah Lucas.

Xiaojun mendongak, mencoba memberikan tersenyum tipis. Walaupun itu tetap tidak menunjukkan dirinya baik-baik saja.

"Tidak, aku tidak ingin ke kantin." balas Xiaojun dengan suara pelan.

Lucas melirik kearah lain lalu menatap Xiaojun lagi, "aku tidak yakin tapi kalau kamu tidak ingin ke kantin karena enggan ketemu Hendery, aku bisa jamin kamu tidak akan ketemu dia di sana."

Lucas dengan mulut licinnya membuat Xiaojun menatap Lucas dengan tatapan takut, ekspresi terancam terpancar di matanya dengan jelas.

Lucas, "maaf, tapi aku sudah tahu masalah kalian berdua."

'aku lupa kalau Lucas berteman dengan Hendery, dia pasti sudah tahu semua dan marah karena temannya aku perlakukan dengan buruk,' batin cemas Xiaojun.

Lucas menepuk bahu Xiaojun lalu kembali duduk di bangkunya. Xiaojun menolak berkontak mata dengan Lucas.

"Hendery bercerita semuanya padamu? Termasuk apa yang aku katakan padanya?"

"Iya, semuanya dan jujur saja aku sempat tidak terima perkataanmu pada Hendery, Xiaojun."

"M-maafkan aku,"

"Jangan minta maaf padaku, Xiaojun. Pergi dan temui langsung Hendery untuk minta maaf."

"Aku terlalu takut untuk menemuinya tapi aku benar-benar ingin meminta maaf."

Lucas menghela nafas pelan, "kamu merasa bersalah seperti ini karena kamu tidak tahu apa-apa soal Hendery. Aku bisa memahami itu. Memang tidak semudah itu untuk sharing masalah pribadi pada orang lain tapi kamu berharap Hendery berbagi cerita padamu dan ingin berguna untuknya, bukan?"

Xiaojun tidak menjawab atau memberikan tanggapan, namun di dalam benaknya dia membenarkan apa yang Lucas katakan. Xiaojun merasa diasingkan lagi karena dia masih dianggap orang lain oleh Hendery, tapi dia juga sama kan?

"Kalau kamu mau tahu, Hendery lahir dari keluarga... konglomerat. Ya, bergelimang harta tentu saja. Semua orang pasti merasa iri padanya dan berusaha mendekatinya hanya untuk keuntungan semata. Ini persis seperti kisah drama di televisi, hidup seorang bangsawan itu tidak semuanya seindah bayangan orang lain pikirkan. Kamu tahu, dirinya harus memakan semua cucian otak dan doktrin dari orang tuanya agar bisa menjadi sempurna dimata keluarganya. Sempurna adalah mutlak di keluarga Wong."

Keluarga Wong, di Macau mereka adalah jajaran keluarga konglomerat yang sangat berpengaruh di setiap bidang dan Hendery adalah bagian dari keluarga yang tidak bisa dibandingkan dengan Xiaojun. Xiaojun semakin sedih, hidupnya dan Hendery benar-benar berbeda.

Bad romance. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang