08💋

975 63 100
                                    

Brukk

“Apa yang akan tuan lakukan?”

Geovano langsung berbaring disebelah gadis itu, memeluknya dengan erat seakan yang dia peluk adalah guling.

Deira menghempas tangan Geovano secara kasar. “A-apa ini?”

Geovano melongo polos melihat gadisnya yang begitu jual mahal, sebenarnya emosinya sudah membara saat itu juga, rasa ingin bergerak posesif tetapi dia takut dirinya kehilangan kendali hingga main fisik kekerasan kepada Deira. bisa sampai melukainya hingga Deira depresi dan berujung bunuh diri seperti ibu nya karena sikap posesif yang persis mirip ayahnya.

“Hei... hei... aku hanya ingin memelukmu, kenapa kamu menolak?”

“Aku ingin mencari kehangatan Deira, cobalah untuk memahami.”

Deira sempat mlongo, heran kepada Geovano kali ini karena tidak marah ketika dirinya berlaku kasar.

“Ka-kau tidak marah, tuan?”

“Tidak.”

Mata Deira terbuka lebar, bahkan menelan saliva pun sangat sulit, ini sifat paling aneh disisi gelap tuan Geovano menurutnya.

“Ba-baiklah.”

Deira memasrahkan tubuhnya untuk diperlakukan sesuka hati Geovano, eum... dirinya merasakan kehangatan yang luar biasa disana.

Geovano meluruskan tangan kanannya ke samping agar punggung leher Deira merasa nyaman saat dia peluk.

“Berbaring disini, baby..

Mencium kening gadis itu lalu tangan kiri Geovano menggapai pinggang Deira, hal itu juga Deira lalukan agar semakin dalam pelukan keduanya.

Thanks baby.

suara serak nan basah Geovano menggelegar ditelinga Deira, bulu kuduknya pun berdiri, ditambah deru napas pria itu yang berhembusan ditelinga Deira.

Tersenyum, ia merasakan nyaman serta hangat yang sudah lama tidak ia rasakan akhir-akhir ini.

¶¶¶

“Sudah bangun, tuan?”

Wajah Geovano yang lesuh tetap saja terlihat tampan ketika bangun tidur, matanya mendadak melotot ketika melihat meja makan penuh dengan makanan-makanan kesukaannya.

Geovano menyomot udang goreng crispy dan langsung mendarat didalam mulutnya. “Eum... Nice...

Geovano mengangguk-angguk kenikmatan,  melihat itu Deira tersenyum lebar selebar-lebarnya.

“Kamu kenapa, de?”

“Bagaimana? Enak tidak?” Deira mengangkat kedua alisnya.

“Enak sekali, rasanya sangat sangat enak, beda seperti biasanya.”

“Benarkah?” Deira unjuk gigi saking senangnya.

“Benar, buatan si Mbok memang tidak pernah gagal.”

“Masakan si Mbok?”

“Iya, siapa lagi kalau bukan si Mbok yang masak?”

Deira memanyun. “Itu aku yang masak, Geovano.” gadis itu menekankan intonasi pada akhir kata.

“Ini kamu yang masak?”

“Benar, ini semua aku yang memasak.”

Deira kemudian memperkenalkan semua hasil jerih payahnya sejak sore satu persatu, mulai dari masakan seafood sampai yang berbau manis-manis.

“Hm... baguslah.”

“Kok kamu jawabnya singkat?”

Geovano meletakkan sendok dan garpu yang sudah ia pegang, kemudian dia bangun dan memerintahkan Deira untuk mendekatinya.

“Kemarilah!”

Karena tinggi badan mereka selisih cukup banyak, Geovano berposisi membungkuk, menyamakan tinggi badannya dengan Deira.

Cup

Geovano mengecup bibir Deira. “Masakanmu enak, semoga Deira ku bisa terus menjadi istri yang lebih baik.”

Pria itu mengacak rambut Deira, yang ia lihat, pipi gadis itu memanas serta sudah memerah seperti kepiting rebus.

Untuk pertama kalinya Geovano dan Deira makan hanya ada mereka berdua disana. di cuaca malam yang dingin ini, mereka menghabiskan waktu lebih banyak untuk berduaan.






Bisa ga ya tembus 1k pembaca?🥺



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GEOVANO : POSSESSIVE HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang