Hallo guyss!!
Vote sama komennya dulu ya semuanya, yaa.Enjoy guys!!!
◽◽◽◽◽◽◽
"Samudera mana sih? Kok lama banget dia," ujar Bulan pada dirinya sendiri saat menunggu kekasihnya itu datang.
Sudah lima belas menit lebih tiga detik ia menunggu, tapi batang hidung samudera tidak kunjung terlihat.
Gadis itu mulai bosan, ia mau pulang duluan takut samudera marah, lagi pun dia tidak bawa kendaraan ditambah dia juga tidak bisa mengemudi. Jangankan mobil, sepeda saja Bulan tidak bisa.
Kasihan sekali bukan?
"Telpon aja kali, ya." Dengan gerakan cepat bahkan tanpa melihat keyboard, Bulan mengetikkan nama kontak sang pacar yang ia beri nama byy ditambah emoticon hati bolong dibelakangnya.
Panggilan pertama, tidak diangkat.
Kedua pun sama.
Ketiga masih sama juga.
Seratus dua puluh detik ia habiskan untuk menghubungi Samudera tapi tak mendapat jawaban. Alhasil ia duduk di tangga penghubung antara kelas dan parkiran.
"Ngapain, Lo?" Tanya cowok berperawakan jangkung dihadapannya itu.
"Nunggu Samudera. Lo liat dia gak, Lang?" Tanya Bulan saat tahu siapa sosok dihadapannya itu.
"Engga. Mau balik sama dia?" Bulan mengangguk, memangnya dengan siapa lagi?
"Iya. Gue udah tunggu lama tapi dia belum Dateng, gue telpon juga gak diangkat, gue udah laper banget padahal ni."
Langit tertawa. Bisa-bisanya Bulan masih memikirkan perutnya disaat-saat seperti ini.
"Naek angkot aja Sono, Lo. Lagian norak banget, gak bisa bawa kendaraan." Ledek Langit.
Gadis itu mencebik. Memangnya ada yang salah kalau tidak bisa mengemudikan satupun kendaraan sekalipun itu hanya sepeda roda tiga?
"Gue kan punya pacar. Ngapain bisa bawa mobil atau motor, kan bisa boncengan terus. ROMANTIS! emangnya elo, jomblo sejak dalam kandungan Tante Jihan!" Katanya seraya menekankan kata romantis.
"Dih. Gue punya pacar Lo sungkem Ama gue, Bul. Dia pasti cantik ngalahin Lo!" Jawab Langit mulai ngaco kemana-mana.
"Dih, nggak nyambung Lo!"
Tengah asik berdebat. Suara deru motor didekat mereka menghentikan aksi adu mulut itu. Wajah Bulan sumringah bukan main, ia tahu siapa pemilik motor itu.
"Samudera!!" Pekik Bulan lantas meninggalkan Langit yang masih anteng ditempatnya tadi.
Gadis itu langsung naik ke atas motor sang pacar, bahkan tanpa disuruh.
Langit melirik Samudera, ia melihat cowok itu juga melihat ke arah dirinya.
"Baru balik, Sam?" Tanya Langit basa-basi.
"Iya. Lo sendiri belum balik?"
"Ini mau balik. Ati-ati, Sam. Jangan ngebut-ngebut, si Bulan badannya mini ntar kebawa angin," canda Langit yang dibalas tawa renyah oleh Samudera.
KAMU SEDANG MEMBACA
NABASTALA
RandomDisaat Bulan memayungi Samudera, disitulah Langit berdiri memayungi Bulan. Disaat Samudera mengacuhkan Bulan, disitu Langit merangkulnya. Disaat Samudera sibuk, Langit selalu ada untuk Bulannya. Antara Bulan, Samudera dan Langit. Bukan sebuah cinta...