Masih ada sedikit lanjutan kemaren.
Malam ini aku kembali ke kamarku setelah mamih papih berdamai, entah pukul berapa aku terbangun dari tidurku dan aku terdiam sejenak untuk menjernihkan pandangan.
Lalu aku melihat jam menunjukan pukul 2pagi, wah ini masih waktunya tidur tapi perasaanku tidak nyaman sebelum aku melihat mamih papih di kamarnya. Aku khawatir jika mereka hanya berbaikan di depanku saja dan setelah aku kembali mereka kembali berpisah seperti kemarin.Kemudian aku memutuskan untuk beranjak dari kamarku menuju kamar mamih papih dan sehun.
Karena sedikit gelap, aku menyalakan lampu kamar dan ruang tengah setelah aku lewati.
Aku berhenti sejenak di depan kamar mamih papih karena pintu kamar sedikit terbuka, sudah pasti ada salah satu dari mereka yang keluar tanpa menutup pintu dengan rapat.Lalu perlahan aku membuka pintu tersebut, dan ternyata benar di ranjang hanya ada Sehun dan kedua bantal yang mengapit tubuhnya.
"Mamih papih di mana?" Gumamku sembari mendekat ke arah ranjang tidur. Aku duduk di tepi ranjang untuk melihat Sehun kecil sedang tertidur, lihatnya kedua kakinya melebar dan kedua tangannya terlentang. Pasti setelah ini dia akan berputar seperti gasing, tapi aku tidak berani membenarkan posisi tidurnya karena aku takut dia akan terbangun dan menangis.Aku hanya menutupi tubuhnya dengan selimut dan kembali memandangi wajah tenang adikku.
Kemudian aku tersadar jika aku ke sini untuk mencari mamih papih, sudah lumayan lama aku menunggu di kamar namun salah satu dari mereka tidak ada yang kembali."Mamih papih kemana ya?"
Aku kembali beranjak karena rasa penasaranku belum terjawab, aku kembali keluar kamar dan tidak lupa menutup pintu. Aku menatap sekeliling ruang tengah tampak terang tanpa ada seseorang dan lampu di lantai 2 juga menyala karena memang sengaja di nyalakan selama Pakdhe tidak menempati kamar atas."Mamihhh" ucapku sedikit keras.
"Papihhh" aku sedikit beranjak ke arah dapur namun di sana terlihat tidak terang hanya ada 1 lampu di samping kulkas.
"Mamih papihhh" aku sekarang menuju pintu samping dekat kamarku. Pintu kaca yang menuju kolam renang kita yang berada di samping kanan rumah, pintunya masih terkunci dan hanya menggunakan sidik jari saja pintu tersebut dapat terbuka. Namun aku tidak membuka pintu tersebut dan hanya menyibak gorden yang menutupi kaca saja, lalu wajahku mendekat ke kaca dan menatap sekeliling kolam sepi.
Aku segera menutup kembali gorden karena di luar sedikit gelap, aku kembali beranjak ke belakang untuk mencari Mang Juki.
"Oh Shittthhmmppt"
Langkahku terhenti saat mendengar sebuah suara yang berasal dari ruang kerja papih.
Suara itu tidak asing dan membawa segera langkahku menuju pintu ruangan tersebut, cahaya dari dalam terlihat dari sela pintu yang tidak tertutup rapat. Aku memegang tangkai pintu tersebut dan aku dorong pelan agar tidak menggangu papih jika dia sedang mengerjakan sesuatu.Namun yang terlihat bukanlah hal yang biasa, sepertinya ini belum pernah aku lihat sebelumnya. Apa yang mamih papih lakukan saat ini sangat asing di pandanganku, jika hanya berciuman mungkin sudah sering aku melihatnya. Tapi kali ini sedikit berbeda karena mereka sedang bertelanjang bulat dan satu yang membuatku bingung, mengapa penis papih masuk ke dalam lubang anus mamih.
Semua itu membuat mamih terlihat sangat kacau bahkan mulutnya mengeluarkan kata-kata kasar yang belum pernah aku dengar sebelumnya.
"Ouhhhh Fuck, its so good papihhh" ucap mamih."Ohh yaa?" Saut papih dengan mengangkat kedua pantat mamih dan kembali menggerakan penisnya keluar masuk lubang anus mamih.
Astaga aku benar-benar di buat pusing malam ini, aku bingung antara maju atau mundur. Aku sedikit penasaran dan ingin menanyakan pada mereka saat ini juga namun sepertinya mereka sedang tidak dapat di ganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Park Ceria👨👨👦👦
FanficPapih Park Chanyeol 🐯 Mamih Park Baekhyun🐶 Kakak Park Jongin🐻 Adek Park sehun🐣