Cover by@Eiravyanna
Summary
Saat Emu menginjakan kaki di Seito Hospitals sebagai dokter magang, Emu selalu didatangi oleh hantu berwajah tampan. Anehnya hantu itu tidak mengganggu Emu, namun sebaliknya dia selalu saja menjadi penyelamat bagi Emu.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesuatu yang tersembunyi tidak selamanya akan tersembunyi karena pada akhinya pasti akan terungkap juga. ..............................................................
Emu menggelengkan kepalanya. Kepala begitu sakit dan berapa bayangan tak jelas bermunculan silih berganti memenuhi otaknya seperti kaset rusak saja layaknya.
"Siapakah anak itu dan kenapa dia memanggilku Emu-chan? Dan kenapa wajah anak itu tidak jelas? Dan dia memanggilnya Ni-chan? "
Dan Emu merasa kalau anak itu bukan salah seorang yang dia kenal atau mungkin dia memiliki seorang saudara yang tidak dia ketahui? Ah... Emu sendiri malah gak tahu siapa dirinya dan siapa keluarga nya. Dai hanya tahu Tsukasa ibunya dan Kuroto ayahnya. Namun kedua orang itu malah tidak mengakuinya sebagai anak. Dan dia juga tahu Tsukasa dan Kuroto mempunyai dua anak lain dari pernikahan mereka berdua. Mungkin kah anak itu juga salah satu dari anak mereka? Lalu apa hubungannya dengan dirinya?
Banjou menatap Emu yang terus memegang kepalanya yang sakit.
" Emu-chan kau tak apa? Tadi kau melihat apa Emu? " tanyanya kuatir.
" Aku tak apa senpaidan tadi aku barusan melihat seseorang sedang menyeberang jalan. Dia memakai baju putih dan berambut panjang. Aku yakin dia seorang perempun. " jelas emu.
" Perempuan? " Emu mengangguk, pasti Banjou bingung dengan ucapannya, namun Emu yakin dia tidak salah lihat.
" Sebaiknya kita segera pulang Emu, ini sudah sore dan kau juga harus segera istirahat! " putus Banjou kemudian.
" Wakatta, terserah senpaisaja! " Emu kembali menatap kesamping jendela dan menghembuskan nafas lelah. Dia lelah dengan kelebihannya ini.
...........
" Emu, bagaimana dengan keadaanmu sekarang? Apakah kau sudah merasa baikan? " Kuroto yang kuatir memang memutuskan untuk tinggal sementara dirumah kost sang anak bersama istrinya. Malam itu mereka semua berkumpul termasuk Deputi Hinata juga. Bahkan dokter Kagami juga ada disana. Ya iyalah, kan Hiro itu anaknya Kuroto-Tsukasa.
" Entahlah, aku merasa tidak ada yang berubah. Tadi saat aku pulang bersama Banjou senpai, aku sempat melihat seseorang menyeberang jalan. " jelas Emu hati-hati. Untuk kali ini dia tidak akan menceritakan sebuah ingatan samar nya tentang dua anak kecil yang sempat melintas dipikirannya. Biarlah dia mencari tahu sendiri saja tanpa bantuan mereka semua. Terutama ayah dan ibunya karena dia yakin kalau mereka tidak akan membantunya.
" Apakah perkataan mu itu bisa dipercaya, Emu? " Emu hanya mengangguk. Dia merasa Kuroto tidak mempercayainya.
" Itu benar, tadi aku bahkan lansung menghentikan mobilku secara mendadak dan melihat kening Emu membentur kaca, " Banjou ikut menjelaskan. Emu merasa lega karena Banjou membantunya menjelaskan kejadian yang sebenarnya.
