Sup kacang

1 0 0
                                    


🎀—HAPPY READING—🎀

Hari ini adalah hari bahagia untuk Emma karena dia akan pindah ke sekolahnya Eve. Pagi ini juga sangat spesial karena setelah sekian lama Eve mau duduk makan bersama disini.

"Selamat pagi!!!" Eve datang sudah siap dengan seragam dan tasnya.

"Pagi sayang," Jawab Nera yang sedang sibuk menyiapkan sarapan di dapur.

"Mama mau masak apa ini?"

"Mama masak sup kacang kesukaanmu," Johan mengusap kepala Emma dengan lembut.

"Ck, aku pergi dulu," Eve berdiri dari kursinya dan hendak pergi.

"Kau belum makan Eve."

"Aku bisa beli di kantin."

Sebelum pergi Eve berjalan mendekati Emma dan membisikkan sesuatu,
"Jangan sok mengenalku di sekolah nanti atau kau akan mampus."

Setelah membisikkan kata-kata itu Eve langsung pergi meninggalkan Emma yang masih terdiam.

"Sarapan sudah siap~, loh? Eve sudah pergi?" Nera membawa nampan berisi sup kacang untuk sarapan.

"Iya mah, kak Eve bilang ada keperluan mendesak."

Sementara itu Eve masih di luar rumah menunggu temannya. Tidak lama akhirnya temannya sudah sampai.

"Kenapa lama sekali?" Ujar Eve sambil memakai helm yang diberikan temannya.

"Awal harimu buruk?"

"Apa terlihat jelas?" Eve menaiki motor CBR250RR milik temannya itu.

"Orang lain mungkin tidak bisa melihatnya tapi aku bisa, nanti kau harus cerita."

"Baiklah, memang hanya kau yang mengerti aku Kiel." Senyuman yang jarang Eve tunjukkan untuk orang lain kini terukir jelas di wajahnya, karena siapa? Tentu saja karena Ezekiel J.Giandra atau orang-orang mengenalnya dengan sebutan EJ.

Ezekiel hendak menyalakan motornya tapi dia ingat sesuatu,
"Tunggu."

"Kenapa?"

"Bukankah hari ini kita ada misi? Kenapa tidak membawanya?"

"Tidak ada disini, aku meletakkannya di rumah rahasia."

Ezekiel yang paham pun langsung menjalankan motornya menuju tempat yang mereka berdua sebut rumah rahasia itu.

Tidak sampai sepuluh menit mereka sampai di rumah rahasia.

"Kenapa tidak bilang kalau ada disini, kalau bilang kan aku bisa membawanya sekalian tadi." Ezekiel mengambil sebuah benda yang akan mereka bawa untuk 'misi' mereka hari ini.

"Terus? Kau mau marah padaku?" Eve menyilang kan tangannya di depan.

"Hehe tentu saja tidak tuan putri–" Ezekiel meletakkan benda itu di dekat tasnya lalu menggandeng lengan Eve menuju ke dapur.

"–ayo sarapan dulu, belum sarapan kan? Maaf aku tidak sempat masak tadi." Ezekiel mengambil beberapa roti dan susu strawberry untuk Eve.

"Terima kasih." Eve segera memasukan roti tersebut ke dalam mulutnya.

"Bukankah sudah kubilang jangan ucap terima kasih kepada ku? 'Hanya Kiel yang boleh mengucapkan terima kasih kepada Eve' ingat?"

"Apa-apaan itu tidak adil, lagi pula itu kekanak-kanakan." Eve melempar sedikit potongan kue ke muka Ezekiel.

"Baiklah baiklah tuan putri, bisa kau ceritakan apa yang merusak pagimu tadi?"

Suasana kini menjadi lebih serius dibandingkan tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Red UmbrellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang