"bunda,Lio kangen hiks." Arselio menatap fotonya bersama dengan sang bunda.hanya Mira lah satu-satunya orang yang ia punya.sedangkan sang ayah, entah dimana keberadaannya.Arselio bahkan sudah lupa, bagaimana wajah ayahnya itu.
"Bunda udah janji sama Lio,kalau bunda bakal sembuh.bunda Enggak akan ninggalin Lio sendiri.tapi ternyata bunda bohong, Bunda ingkar janji.sekarang Lio udah enggak punya siapa-siapa,Lio takut bunda... hiks." Tak terasa airmata jatuh dengan sendirinya.Begitu dalamnya luka yang dipendam oleh Arselio.
Menerima kehilangan, dan merelakan semua kenangan bukalah hal yang mudah baginya.begitu banyak hal indah yang telah ia lalui bersama dengan sang bunda.
Arselio hanya butuh sedikit waktu, untuk mengikhlaskan semuanya .walaupun pada akhirnya, menyerah akan menjadi benteng terkuat untuk melindungi hatinya.Sekuat dan setegar apapun ia berusaha, Arselio akan tetep rapuh jika menyangkut sang bunda.ia bukanlah laki-laki yang kuat, Arselio hanya seorang anak yang masih membutuhkan figur seorang ibu.
"Lio..." Seseorang datang yang langsung memeluk Arselio, memberikan pelukan terhangatnya untuk anak malang itu.Isak tangisnya terdengar sangat lirih, yang mampu menyayat perasaan siapapun yang mendengarnya.
"Lio kangen bunda,buk. hiks" Arselio kembali menangis, memeluk erat tubuh gurunya itu.
Airmata ikut jatuh membasahi pipi inne,ia seolah ikut merasakan kesedihan yang Arselio rasakan.Hancur... mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan Perasaannya.Kita ada untuk tidak ada. Pertemuan dilahirkan untuk diakhiri.namun tak semua orang sanggup menghadapinya dengan tegar.
"Ibuk tau kamu anak yang kuat."ujar inne menghapus airmata Arselio.
"Tuhan Jahat banget sama Lio,buk.dia udah ambil bunda dari Lio... Hiks "
"Tuhan itu Enggak jahat,dia tau kamu anak yang kuat.tuhan Enggak akan kasih cobaan diluar batas kemampuan hambanya,"
"Tapi Tuhan udah ambil orang yang paling berharga dihidup Lio,tuhan itu jahat...hiks"
"Lio, dengerin ibuk.setiap manusia itu pasti bakal pergi, Hanya waktunya aja yang beda. jadi jangan pernah beranggapan kalau Tuhan itu jahat, tuhan sayang sama kamu."
"Tapi Lio udah enggak punya siapa-siapa,buk.Bunda udah ninggalin Lio hiks."
"Siapa bilang kamu sendiri?"
Terlihat raut kebingungan diwajah remaja itu.sedetik kemudian, beberapa orang Datang, yang tak lain sahabat-sahabat Arselio disekolah.
"Kalian?"
"Lo kok cengeng banget sih, udah jangan nangis.masa laki-laki lemah," ujar salah satu dari mereka yang bernama Ilham
"Iya,Lio yang kita kenal Enggak lemah,dia tuh laki-laki kuat."
"Lo tuh Enggak sendiri,ada kita Disini.gue sama temen-temen yang lain bakal selalu ada buat Lo."
Mereka semua lalu memeluk Arselio, memberikan sedikit kekuatan untuk sahabat mereka itu.selama ini, Arselio selalu menguatkan mereka.dan sekarang giliran mereka yang harus menguatkan Arselio.
"Kamu lihatkan,kamu tuh Enggak sendiri.kamu masih punya ibuk dan temen-temen yang lain.kami bakal selalu ada buat kamu,Lio."
Arselio menyerka airmatanya, berusaha untuk menerima keadaan.ia sadar jika dirinya tak sendiri,ada guru dan teman-temannya yang akan selalu ada disisinya.
"Makasih..." Hanya itu yang keluar dari bibir Arselio.kepalanya menunduk menyembunyikan airmata yang kapan saja bisa jatuh.ia malu terlihat cengeng didepan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKA ADELARDO BAGASKARA
Random'Bunda,doain Lio ya.hari ini Lio ikut lomba olimpiade matematika.kata temen-temen ada hadiahnya.nanti kalau Lio menang, uangnya untuk bawa bunda kerumah sakit, biar bunda Sembuh,' . . Bunda... Lio menang, Lio bawa piala buat bunda.Lio Mohon bunda,bu...