bab 4

8 1 0
                                    

Setelah Devan menyuruh Vierra untuk istirahat, Vierra pun tetap tidak bisa tidur dan kepikiran akan Devan terus menerus yang padahal Vierra sudah tau bahwa Devan menginap di rumah temannya yang sudah pasti aman. Akhirnya Vierra pun memutuskan untuk membuka video Vidio tik tok sebentar agar dia bisa menghilangkan perasaan resahnya dan menidurkan matanya, setelah 30 menit Vierra melihat Vidio tik tok ia pun mendapat notice pesan dari nomor tak dikenal dan Vierra pun awal nya mengabaikan notice itu karena ia pikir itu notice dari laki-laki iseng atau ga jelas yang mengechat dia malam hari hingga akhirnya nomor tak dikenal itu pun menelepon Vierra dan membuat Vierra merasa risih dan terganggu, lalu dengan muka kesal Vierra membuka chat nya dan ternyata terdapat satu kata salam dan berkata bahwa ia adalah teman Devan yang ingin mengabari kalau Devan mengalami kecelakaan yang cukup parah dan dibawah ke rumah sakit dengan kondisi koma. Vierra pun membaca chat itu dan seketika meneteskan air mata nya dengan rasa tidak percaya dan mengira itu hanya sebuah prank dari teman Devan sebab setengah jam yang lalu Devan baru saja menghubungi Vierra dan berkata bahwa dia menginap di rumah temannya lalu teman Devan menjelaskan bahwa sebenarnya Devan memang seharusnya menginap di rumah nya tapi karena orang tua Devan menelepon Devan untuk menyuruh pulang Devan dikarenakan ada keperluan mendadak hingga akhirnya Devan mengalami kecelakaan di jalan.

Betapa hancur nya hati Vierra dan ia pun tetap tidak percaya hingga menghubungi nomor Devan, namun benar saja hp Devan sudah tidak aktif lagi. Vierra pun langsung menumpahkan seluruh air mata nya di bantal tidur dia dan berusaha menenangkan diri nya. Bagaimana mungkin dia yang baru saja bertemu Devan kemarin malam untuk di berikan surprise tiup lilin pada jam 12 malam dan diberikan sebuah cincin kado ulta nya bahkan setengah jam yang lalu baru saja berkomunikasi dengan Devan tapi sekarang mendengar kabar Devan dengan keadaan kecelakaan parah, Vierra pun begitu shock dan sampai akhirnya karena terlalu capek menangis dia pun tertidur sambil memegang cincin hadiah yang diberikan oleh Devan untuk Vierra
.
.
.
.
.
Esoknya cuaca pagi yang sangat dingin dan angin sepoi-sepoi yang masuk di sela sela jendela kamar Vierra membuat Vierra merasa kedinginan dan alarm pun mulai berbunyi ting tong ting tong menunjukkan pukul 05.20, Vierra pun Bangun dengan kondisi mata sembab dan mengingat bahwa ia harus segera siap-siap untuk berangkat ke sekolah meski ia juga ingat bahwa dirinya tidak baik baik saja setelah mendengar kabar tentang Devan semalam. Setelah bersiap siap Vierra pun berangkat ke sekolah seperti biasa diantar oleh papa nya, sepanjang perjalanan ia membuka hp nya dan mengechat Devan di nomor Devan berpamitan bahwa ia mau berangkat ke sekolah, yaa meskipun chat itu hanya centang 1 dan tidak akan terbalas oleh Devan tapi Vierra terus mengirim pesan dan menceritakan apapun di nomor Devan yang sudah tidak aktif itu sebagai bentuk pelarian Vierra sendiri. Sesampainya di sekolah Viera pun turun dari motor dan berjalan ke arah lorong kelas sekolah namun Vierra tidak mau menunjukkan kesedihan nya itu dan berusaha agar sahabat sahabat nya tidak mengetahui masalah Vierra, sesampai dikelas tak lama Bell berbunyii kringg menunjukkan bahwa jam pelajaran segera dimulai Vierra pun menjalankan sekolah dengan semangat meskipun ia sebenarnya sangat lemas dan sedih tapi ia tak mau mengecewakan Devan dan orang tua nya dan Vierra juga berjanji akan
Membawa kesuksesan itu untuk mereka.

Setelah pelajaran berakhir Vierra tetap sama mengechat Devan dan memberitahu bahwa dirinya sudah pulang sekolah.
.
.
.
.
.
Bersambung

-1 TUJUAN YANG TAK SAMPAI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang