Setelah 2 Minggu Devan tidak sadar akhirnya Vierra pun merasa hidup nya semakin hampa. Pagi itu seperti biasa adalah Vierra berangkat ke sekolah untuk melaksanakan ujian nya dan kebetulan itu adalah ujian terakhir nya Vierra, Vierra merasa lega juga bahagia sebab akhirnya bisa menyelesaikan ujiannya dgn baik meskipun kondisi dirinya saat itu sedang hancur disisi lain dia juga sedih karena biasanya seusai ujian Vierra selalu memberi tau Devan dan Devan selalu mengucapkan selamat ya anak manis semoga hasil nya memuaskan, tapi skrng dia hanya bisa ngomong sendiri di papan chat nya Devan tanpa balasan dari nya.
Pulang sekolah
.
.
.
.
.
Bel sudah berbunyi dan Vierra pun kemas" untuk meninggalkan kelas ia berjalan menuju lorong gerbang dan segera pulang agar bisa menenangkan diri nya, ia pun dijemput oleh mamanya dan hari ini dia tidak ke rumah sakit untuk mampir menengok Devan sebab ia rasa badan nya sangat capek dan ingin beristirahat sejenak Dirumah.Sesampai di rumah seperti biasanya Vierra meletakkan perlengkapan nya lalu bersiap siap untuk mengerjakan sholat, lalu setelah itu tak lama kemudian hp Vierra berbunyi satu notif dan Vierra pun mengecek nya bertulis kontak Devan memiliki satu pesan, Vierra terkejut apakah ini Devan atau temennya yang meminjam hp Devan lalu menghubungi nya akhirnya Vierra segera membuka chat lalu membalas ini siapa dan ternyata benar saja bahwa yang menghubungi Vierra itu Devan. Dengan rasa tidak percaya diri namun juga diselimuti rasa senang Vierra pun sampai meneteskan air mata karena terharu ia tidak menyangka bagaimana mungkin Devan yang sudah di vonis oleh dokter koma dan kemungkinan nya kecil untuk Devan bisa sadar lalu menghubungi Vierra dan bahkan awal Devan menghubungi Vierra pun tetap saja dengan gombalan lucu nya dan tingkah lakunya yg berbeda itu, Vierra tak henti mengucap syukur dan segera berpamitan kepada mamanya untuk ke rumah sakit karena ia sudah tak sabar melihat devan secara langsung dalam keadaan buka mata.
Sesampai di rumah sakit Vierra memasuki kamar rawat Devan dengan memandang Devan dengan penuh air mata ia pun berkata "kamu boleh meninggalkan aku dengan perempuan lain tapi jangan pernah meninggalkan aku dengan maut" . Devan pun tersenyum dan mengatakan "bagaimana aku bisa bersama wanita lain kalau wanita yang saat ini menemani ku adalah impian ku untuk menjadi Kan nya istri dan ibu teruntuk anak" ku kelak
Vierra pun tersenyum dan mempertanyakan Devan bagaimana tubuhnya apa yang masih sakit dan Devan pun menjawab bahwa kata dokter tulang tulang Devan blom sepenuhnya pulih dan kemungkinan Devan blom bisa menggerakkan seluruh badan, namun bagi Vierra itu bukan masalah terbesar sebab melihat devan telah melewati masa kritis nya membuat Vierra merasa senang perihal bagaimana kondisi nya ia berjanji akan selalu berada disamping Devan bagaimana pun keadaan Devan dan Vierra berjanji akan menemani Devan sampai pulih kembali.
Selesai....
KAMU SEDANG MEMBACA
-1 TUJUAN YANG TAK SAMPAI-
Non-Fictionmenceritakan tentang sepasang sahabat laki dan perempuan berumur 19 th dan 17 th bernama Devan dan Vierra yang telah melibatkan perasaan selama bertahun tahun, namun diantara mereka tidak ada yang ingin menjalin hubungan lebih dari sahabat sebab m...