matahari sudah digantikan dengan bulan yang tandanya hari sudah malam
mew meraba-raba sampingnya menggunakan tangan mungilnya,kosong, itulah yang gulf rasakan
mew mengernyitkan dahinya dan perlahan matanya mulai terbuka
benar saja dugaannya jika sang suami tidak ada disampingnya,entah kemana suaminya itu
mew mendudukkan dirinya dengan perlahan dan menyenderkan punggungnya
setelah nyawa mew terkumpul mew memutuskan untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu
ditempat yang berbeda namun diwaktu yang sama
seorang lelaki bertubuh kekar dengan tinggi badan kira kira 189 cm berjalan angkuh kedalam sebuah tempat yang begitu mewah namun mengerikan
lelaki itu duduk dengan angkuhnya diatas sofa yang sudah disediakan
dengan menyilangkan kakinya lelaki itu mengambil berkas yang sudah ada dimeja depan dia duduk
smirk tercipta dibibirnya
"kerja bagus!"
"jangan bunuh wanita itu,biar aku yang mengurusnya sendiri"lanjut pria itu
"baik tuan!!"ucap bawahan dari lelaki itu
"hubungi aku jika ada apa apa"ucap lelaki itu lalu ia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar
keluar tanpa memberitahu pria manisnya sangat membuatnya tidak tenang,takut jika si manis menangis karena mencarinya
di dalam kamar yang didesain sedemikian rupa, seorang lelaki manis sedang tersenyum melihat bagaimana cantiknya dirinya dipantulan cermin itu
mew suppasit,lelaki manis yang menyandang status sebagai istri gulf kanawut
asik dengan dunianya sendiri hingga mew tidak sadar jika ada yang berjalan mendekat kearahnya dengan tatapan lembutnya
gulf kanawut...
gulf memeluk leher istrinya dengan sayang
menyangga kepalanya dengan kepala istrinya
menghirup dalam dalam aroma strawberry yang menusuk di hidungnya
"rambutmu sangat harum sayang"ucap gulf
mew tersenyum malu
"kakak bisa aja"ucap mew memerah
gulf terkekeh melihat kedua pipi istrinya memerah seperti tomat
"emm kenapa istri kakak sangat manis hmm?"ucap gulf dengan mencium pipi kanan istrinya
"kakak sudah,miuu maluu"cicit mew
gulf tertawa melihat bagaimana imutnya istrinya disaat sedang memerah
"oh ya! tadi kakak dari mana?"tanya mew menatap manik mata gulf
"oh,tadi kakak habis bertemu sama sekertaris kakak, katanya ada yang perlu ditandatangani"ucap gulf santai
mew mengangguk menanggapi ucapan suaminya
"kakak mew mau tau isi rumah ini,tadi mew gak sempet liat sekitar rumah karena capek"mew mencibirkan bibirnya membuat gulf gemas
"boleh ya kakak?"tanya mew dengan mata berbinar dan kedua tangan yang ia satukan menambah kesan imut untuk mew suppasit yang memang sudah imut walaupun tidak melakukan apa apa
gulf tersenyum lalu mengangguk "boleh sayang,tapi gak boleh keluar dari area rumah ini ya,cukup didalam aja"ucap gulf
"aww!! ish kakakk! miuu mau ketaman loh"rengek mew
"iya gapapa, maksudnya jangan sampai keluar dari gerbang sayangnya kakak"ucap gulf
"hehe, yaudah kalo gitu miuuu pergi dulu ya,papayy"mew melambaikan tangannya lalu ia beranjak pergi dari kamarnya
gulf membalas lambaian tangan istrinya sampai sang istri sudah keluar dari kamar dan pintu kembali tertutup
gulf memastikan jika mew benar benar pergi untuk melihat sekitar rumah
setelah gulf pastikan aman,gulf duduk ditepi kasur dengan laptop dipangkunya
tangan gulf dengan lihai mengotak ngatik laptop itu hingga 30 menit lamanya
akhirnya apa yang gulf cari sudah ia dapatkan
gulf membaca setiap kata kata yang berupa informasi yang sudah dikirimkan oleh suruhannya
belum sampai setengah yang ia baca gulf sudah menggeram
"sialan,kalo lu mandul gak perlu bunuh anak gw juga bangsat"umpat gulf
"jalang memang tetap jalang,udah punya suami tetap saja mau ditiduri banyak lelaki"geram gulf
walaupun mulutnya sudah mengumpat yang tidak tidak tetapi matanya terus membaca informasi yang sudah dikirimkan oleh suruhannya
sudut bibir gulf tertarik membentuk smirk "menarik"ucapnya
gulf menutup laptop itu lalu menaruhnya ditempatnya kembali,kali ini gulf akan mandi untuk menyegarkan pikirannya dan setelah itu ia akan menghampiri sang istri tercintanya
.
.
.
.
.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Berbagi Suami || GulfMew
AléatoireMampukah mew menahan semua rasa sakitnya kala melihat suaminya bermesraan dengan orang lain di hadapannya bahkan di dalam rumahnya atau di kamar? Sanggupkah mew mengatasi ini semua atau malah menyerah?