3. I love you

5 1 0
                                    

Yang saat ini kulihat adalah dokter yang menangani ku bersalin mereka sibuk terlihat terburu- buru karna bayi ku terlihat pucat aku tidak per aya dengan apa yang ku lihat dan saat itu aku segera dibawa keluar ruwangan dengan penuh rasa panik aku takut bayi ku kenapa-napa di dalam sana sedang aku dan bayi ku berbeda ruwangan.

" Bibi apa bayi ku dan jimkn oppa akan baik-baik saja aku takut hiks ba~bagai mana jika nanti jimin oppa bertanya tentang bayi kita bibi hiks " ujar ku pus asa.

" Bayi mu akan baik-baik saja nahee " jawab bibi dengan tidak meyakin kan.
Semoga bayi ku akan baik-baik saja di disana.

Pimiran ku kacau apa bayi ku baik-baik saja dan apa yang terjadi, aku berbaring selama beberapa jam saat bibi ku masuk ke ruwangan aku tau ada yang tidak beres bibi ku bilang bahwa bayi perempuan ku telah meninggal.

" Nahee dokter sudah berusaha semampu yang mereka bisa tapi bayi mu tidak bisa terselamat kan dia meninggal nahee " ujar bibi ku sedih saat melihat raut wajahku.

Saat itu juga semua warna dalam hidup ku seakan hilang, dan sejak saat itu aku berubah menjadi orang yang berbeda dan pada hari itu itu juga aku pulang ke korea dan ingin berbicara dengan jimin oppa.

Tapi dia sudah hilang dari kota ini saat aku bertanya pada tetangga di dekat rumah nya mereka bilang mereka tidak tau dan mereka sudah tidak mendengar kabar keluarga jimin ber bulan-bulan.

" Permisi bibi apa rumah di sebelah ada penghuni nya? Tadi saat saya tekan bel nya tidak ada yang menjawab " Tanya ku pada tetangga di dekat rumah jimin oppa.

" Anda siapa ya nona tapi keluarga yang tidal di rumah ini sudah pindah " jawab nya.

" Jika saya boleh tau mereka pidah kemana bi " tanya ku

" Kami juga kurang tau nona mereka pidah sudah cukup lumayan lama dan kami tidak pernah mendengar kabar mereka ber bulan-bulan " jatung ku rasanya seperti ter tusuk-tusuk sakit sekali.

Dalam perjalanan pulang aku mulai bertanya apa yang terjadi beberapa tahun ini aku mencari keberadaan jimin oppa di sosmed dan aku sampai menelpon orang tua nya tapi nomor orang tuanya sudah tidak aktif mereka seakan melarikan diri dari sesuatu.

Dan aku berfikir mereka pergi mungkin itu karna aku, mungkin karna jimin oppa tidak mau ber tanggung jawab dan tidak mau menjadi ayah dari anak ku.

Melihat aku yang berusaha mencari keberadaan jimin oppa, ibu ku mengajak ku ber bicara, ibu menjelaskan saat waktu ibu meminta pertanggung jawaban dari jimin oppa, dan membantu pinansial kami dia tidak mau dan mereka lari meninngal kota mereka pergi ke jerman supaya secara hukum dia tidak perlu membiyayai ku kecurigaan ku benar ternyata jimin oppa memang tidak mau bertanggung jawab, tapi itu benar- sakit.

" sudahlah nahee ibu akan selalu ada untuk mu, untuk saat ini pokus lah ke sekolah mu " ujar ibu aku hanya bisa mengangguk.

" Iya ibu " jawab ku lesu.

" Sekarng tidur lah " ujar kembali dan mulai berbaring di kasur ku.





JANGAN LUPA KASIH BINTANG YA JANGAN BACA DOANG LU.


TBC.....

I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang