Disini lah Nessa dan angkasa berada. Toko estetik yang di penuhi para pengunjung yang sedang berbelanja perabotan dapur. Seketika kepala Nessa berdenyut sakit. Toh bisa-bisanya angkasa berhenti di toko perabotan?! Sedangkan tujuan mereka mau beli lem tembak. Pengen ngomel rasanya kalo jadi Nessa.
" Lo kalo mau bawa gue yang bener dikit lah~ Lo pikir di toko perabotan ini ada lem tembak?!" Tanya Nessa dengan ketus. Tangannya berusaha memijat pelipisnya dengan jengah.
" Dih, gue ke sini mau minta uang ke bapak gue anjir." Setelah mengatakan itu, angkasa berjalan memasuki toko perabotan yang lumayan gede dengan perasaan percaya dirinya. Padahal dia lagi menggunakan piyama dan sandal swalo warna putih agak buluk. Angkasa itu the real orkay, di tambah lagi usaha ayahnya yang lumayan terkenal. Tapi penampilan angkasa benar-benar tidak mencerminkan bahwa dia anak orang kaya.
" Nande?! Watashi mumet pengen turu." Batin Nessa sudah muak dengan semua ini.
Satu menit sudah berlalu, tapi angkasa belum keluar-keluar dari toko ayahnya itu. Bahkan Nessa sudah sampai lumutan gara-gara nunggu angkasa keluar. Kalo dirinya bisa motoran, udah pasti dia otw sendiri dari tadi pake motor angkasa.
" Mau masuk gak enak, mau jajan dulu gada duit, apa gue keliling aja ya cari portal isekai? Siapa tau di sekitar sini." Nessa berjalan menelusuri toko perabotan ayah angkasa dari luar. Kalo mau masuk gak enak, toh gak mau beli apa-apa juga.
Langkah Nessa berhenti di sebuah toko pop ice mini yang letaknya di samping toko perabotan tadi. Matanya ia sipitkan, dan lidahnya berdecak tak percaya setelah melihat pemandangan di depannya.
" Awas aja lu ya monyet berbi! Gak akan selamat setelah ini." Acam nessa setelah melihat bahwa angkasa sedang bersantai di bawah payung warna warni penjual pop ice itu. Nessa segera bergegas menghampiri angkasa dengan perasaan esmosi yang sudah di ubun-ubun.
Gubrak !
Nessa jatuh tersungkur setelah kakinya tidak sengaja menginjak sandal nya yang ke gedean. Semua mata kini tertuju pada Nessa, terutama angkasa.
" Jancok! Apes banget gue." Nessa membatin. Rasa malunya melebihi rasa sakitnya. Walaupun sedang tersungkur, manik matanya tidak lepas memandangi angkasa— mengkode supaya dirinya di bantu berdiri. Semuanya berawal dari angkasa! Setelah ini, Nessa akan mengomeli habis-habisan cowo ber piyama itu.
" Maaf ya, ini temen saya emang suka ngelawak." Ujar angkasa membantu Nessa berdiri. Setelah berdiri sempurna, angkasa menarik paksa tangan Nessa untuk kembali ke parkiran.
" Eh monyet berbi! Lu tau gak sih?! Gue udah nungguin Lo Sampe lumutan." Omel Nessa ketika mereka sudah sampai di parkiran. Wajah angkasa hanya datar, seperti tidak perduli dengan itu semua.
" Gue udah dapet lem tembak nya, jadi mampir nge es dulu."
" Ya seenggaknya Lo ngabarin gue lah sa. Lo tau lah, ini udah mulai panas, sedangkan gue berdiri satu menit lebih cuma nungguin Lo. Ngertiin perasaan gue lah. Capek tau!" Ujar Nessa membela diri. Toh kali ini memang angkasa yang salah.
Nessa menghelai nafas frustasi. Entah mengapa matanya terasa panas ketika menyadari kata-katanya barusan berhubungan dengan perasaannya kepada angkasa . Perasaan yang sudah lama ia Pendem, perasaan takut , perasaan cinta, semuanya tercampur dengan sempurna.
Tes !
Satu bulir air mata Nessa berhasil lolos dari kandangnya. Angkasa yang menyadari itu hanya bisa mengelus rambut Nessa dengan penuh perhatian.
" Maaf Nes, maaf atas apa yang gue lakuin." Ucap angkasa dengan suara memelan. Dia tau kalo Nessa suka sama dia, tapi angkasa tidak mau merusak pertemanan yang sudah di bangun hampir tiga tahun.
" Woy mas! Kalo mau pacaran jangan disini." Teriak salah satu tukang parkir yang membuat orang-orang di sekitar langsung mengikuti arah pandang tukang parkir itu yang menuju ke arah angkasa dan Nessa. Angkasa yang langsung menyadari itu, segera mungkin memakaikan helm di kepalanya nesa, dan lanjut memakai helm untuk dirinya.
" Ayok balik! Yang lain udah pada ribut di grup." Ajak angkasa yang hanya di tanggapi dengan anggukan oleh Nessa.
Mereka berdua melaju dengan kecepatan sedang, membelah ramainya jalan di pagi ini.
" Andai kita gak pernah jadi temen, mungkin gue udah berani ngungkapin perasaan ini." - Nessa
°• ANJAY PRENJON AWOKAWOK 🤣
Makasih Votmen nya guys ;)
Cek akun @GirlFujo
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA
Humor" janji gak mati bareng?" " Tergantung takdir lah." Ngenggg ( suara motor yang mulai melaju dengan kecepatan tinggi) " ANGKASA JANCOK! KALO MAU MATI JANGAN NGAJAK NGAJAK ASU!" " Selo anj. Gue spek lebay gini bisa cosplay jadi Rossi." ... kejebak pr...