05 - Pertanyaan

17 3 0
                                    

Di dalam mobil, hanya Hanbyul yang berbicara dengan Dahyun.

Hanbin bilang kalau dia tidak bisa diajak bicara saat menyetir.

Jadilah kedua perempuan itu saling berbagi cerita.

"Oh iya, Kakak udah punya pacar?"

Dahyun menggeleng.

"Nggak ada, kan belum pernah pacaran."

Diam-diam Hanbin tersenyum.

"Loh, sama dong kaya Kak Hanbin, belum pernah pacaran juga."

Dahyun mengernyitkan alisnya.

"Kok bisa? Ganteng dan mapan gitu nggak mungkin ada yang deketin, kan?" herannya.

Hanbyul tertawa sambil menepuk kursi Kakaknya.

"Dia itu suka sama seseorang, makanya nggak mau jalin hubungan sama siapa pun selain sama orang itu."

Dahyun penasaran, tapi dia nggak mau nanya siapa orangnya.

"Wah, beruntung banget orang itu. Pasti dia senang kalau tahu ditaksir sama Kakakmu."

Hanbyul melirik kaca dan memberi kode lewat mata dengan Kakaknya.

"Kalau orang yang disukai itu Kak Dahyun gimana? Senang nggak?"

Dahyun tertawa canggung karena laki-laki yang dibicarakan kelihatan fokus menyetir.

"Iya, senang. Siapa juga yang mau nolak Kakak kamu." jawabnya mantap.

Mobil tiba-tiba berhenti di sebuah toko perhiasan.

"Bentar ya, aku turun sebentar. Boleh pinjam cincin kamu, nggak?"

Hanbin mengulurkan tangannya di hadapan Dahyun.

Dahyun heran tapi dia langsung melepas cincin manis di tangan kirinya.

"Iya, silahkan."

Hanbyul gembira sekali dan dia langsung bertepuk tangan.

"Kenapa?" tanya Dahyun saat Hanbin telah keluar dari dalam mobil.

Hanbyul menggelengkan kepala sambil tersenyum.

"Nggak papa, senang aja ketemu Kak Dahyun."

Tak begitu lama menunggu akhirnya Hanbin keluar dan langsung masuk ke dalam mobil.

"Rumah kamu masih kaya dulu, kan?"

Dahyun mengangguk.

"Iya, nggak pindah kok."

Laki-laki itu kemudian menyalakan mesin mobil dan mengendarainya menuju ke rumah Dahyun.

Sesampainya mereka di sana, Hanbin menyerahkan cincin milik Dahyun.

"Makasih ya udah minjemin."

"Iya, sama-sama. Makasih juga buat tumpangan sama traktirannya."

Hanbin tertawa dan mengangguk.

"Kalau nanti kami mau mampir boleh, kan?"

Dahyun kembali mengangguk.

"Boleh, emang kapan?"

"Besok jam 10 pagi."

"Oke, nanti kabarin aja kalau kalian udah sampai ke rumah."

"Pasti dong, tapi boleh aku minta nomor Kak Dahyun buat ngasi kabar?"

Dahyun menyerahkan ponselnya kepada Hanbyul.

"Iya, boleh." jawabnya.

Dua orang bermarga Kim itu nampak senang sekali.

Sesudah menyalin nomor, Habyul mengembalikan ponsel Dahyun.

"Makasih Kak, sampai jumpa besok."

Hanbyul melambaikan tangan pada Dahyun sebelum mobil berjalan meninggalkan halaman.

Kini mobil itu telah berjalan jauh dari rumahnya dan Dahyun buru-buru masuk ke dalam rumahnya.

~

~

~

To Be Continue

Love Scenario (Hanbin♡Dahyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang