Dahyun meminta Seonho untuk bersih-bersih rumah. Sedangkan ia dan Ibu memasak untuk menjamu para tamu.
Btw, Seonho itu kakak yang satu Ayah dengan Dahyun.
Ibu kandungnya telah meninggal dan Ibu Dahyun merupakan ibu tiri dari Seonho.
Ayah masih di kampus mengikuti kegiatan perkuliahan untuk menyelesaikan pendidikan S3.
Seonho selain menjadi guru, ia juga membuka jasa percetakan untuk mem-print tugas maupun skripsi.
Namun, untuk hari ini karena ada tamu yang akan datang ke rumah akhirnya dia meliburkan diri untuk tidak bekerja.
"Dek, emang siapa yang mau datang?"
Seonho yang sudah selesai langsung ke dapur untuk bertanya.
"Teman kok, Kak Seonho nggak usah mikir yang aneh-aneh."
Dahyun masih sibuk menata makanan yang sudah dimasak.
"Ya kan siapa tahu teman yang mau lamar kamu."
Ibu yang masih menggoreng ikan pun tertawa.
"Iya, benar juga itu kata Seonho."
Dahyun tersenyum canggung.
"Nggak mungkin, baru ketemu juga."
Tiba-tiba bel berbunyi dan Seonho bergegas keluar untuk membuka pintu.
Dilihatnya ada tiga orang yang datang dan ia tidak mengenali ketiganya.
"Maaf, mau cari siapa?"
"Mau ketemu Kak Dahyun, ada?"
"Ada, ayo masuk!"
Siapa sangka Hanbyul datang bersama orangtuanya.
Dahyun kaget karena bukan hanya S
Hanbyul yang ada di sana.Melainkan juga ada orangtua dari dua Kim yang kemarin mengantarnya pulang.
"Kak Dahyun, kenalin ini Papa dan Mama."
Dahyun tersenyum dan langsung duduk di sofa yang berada di samping Hanbyul.
"Perkenalkan saya Kim Dahyun, teman Kim Hanbin."
Orangtua duo Kim itu mengangguk.
"Wah, jadi ini perempuan yang dipilih Kakakmu untuk jadi calon istri?"
Dahyun kaget dan langsung menatap Hanbyul yang kini tersenyum ke arahnya.
"Iya, Pa. Jadi, ayo keluarin cincinnya!"
Tuan Kim meminta Nyonya Kim untuk mengeluarkan cincin yang dititipkan oleh Hanbin kepada mereka.
Sedangkan Ibu baru saja datang dan hendak duduk bergabung tepat di samping Dahyun.
"Dahyun, kamu mau kan jadi menantu kami?" tanya Nyonya Kim.
Dahyun langsung menatap Ibunya.
"Loh? Anak saya dilamar?"
Tuan dan Nyonya Kim tersenyum sambil mengangguk.
"Kalau itu sih terserah Dahyun, Ibu ikut apa yang Dahyun mau aja."
"Dahyun tenang aja, kalau kamu nikah aku bakal jagain Ibu, kok."
Dahyun tersenyum canggung.
"Ini beneran?"
Habyul mengambil tangan Dahyun lalu menggenggamnya.
"Ingat nggak tadi malam Kakak bilang kalau orang yang disukai Kak Hanbin itu Kak Dahyun, maka Kakak nggak bakal nolak?"
Dahyun mengangguk.
"Nah, maka dari itu hari ini kami datang melamar Kakak buat Kak Hanbin."
"Jadi, apa kamu mau menerima lamaran ini?" tanya Nyonya Kim.
Dahyun beralih menatap Ibunya yang tersenyum.
Lalu menatap Seonho yang kini juga tersenyum padanya.
Terakhir menatap Tuan dan Nyonya Kim serta Hanbyul.
"Gimana, Kak Dahyun?"
Dahyun diam sambil tersenyum.
"Setahu Papa diamnya perempuan itu tanda setuju." celetuk Tuan Kim.
Akhirnya Nyonya Kim mendekati Dahyun untuk memakaikan cincin.
"Muat, kan?" tanya Nyonya Kim.
Dahyun mengangguk.
"Terimakasih." ucapnya.
~
~
~
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario (Hanbin♡Dahyun)
FanfictionJangan iri dengan kisah cinta yang ada dalam novel, film, lagu, dan sebagainya. Itu semua ditulis oleh manusia, direka-reka, karangan saja. Sedangkan kisah cinta kita ditulis oleh yang maha memiliki skenario terbaik . Tidak akan tertukar. Tidak a...