14 Agustus 2037
"Kamu juga kan gak bantuin om apa apa ?!" ~ Tara
"Lah kok aku? Kan yang ditanyain om !" ~ Neal
"Ya setidaknya kamu bantuin dikit kek ! Masa gak ada inisiatif waktu itu ?!" ~ Tara
"What ?! Hellooo... Siapa yang nyuruh om bilang kalo om suka sama anak kecil ? Gak ada kan ?! Aku pun waktu itu diem aja takut salah bicara !" ~ Neal
"UDAH UDAH ! CUKUP ! INI RUMAH SAKIT ! JANGAN RAMAI !" ~ Jefran
"KAMU / AYAH JUGA SAMA SAJA !" ~ Tara & Neal
"Kalian kalo berisik silahkan keluar saja ya ?!" ~ Satpam rumah sakit
Berada di rumah sakit ketiganya sekarang. Jefran yang baru datang di rumah sakit, ditunjukkan oleh pemandangan dua orang berbeda usia yang sedang berdebat. Tara dan Neal dua orang itu. Sibuk berdebat mempermasalahkan siapa yang sudah menyebabkan ibu Tara, Ria pingsan.
"Tuh kan ! Kalian ini ! Sampai satpam dengar !" ~ Jefran (*bisik)
"Iya iya..." ~ Tara & Neal (*bisik)
Jutek keduanya. Ketiganya pun duduk di kursi, tepat didepan ruangan dimana Ria sedang diperiksa.
"Tara... Kamu kan sudah dewasa, umur umur men_" ~ Jefran
"Jangan dibahas goblok" ~ Tara
Desis Tara ketika tau arah pembicaraan Jefran jika terus dilanjutkan. Tentu saja itu berhubungan hal hal yang sangat dia benci. Pernikahan, anak, kapan punya cucu, keponakan. Kenapa mereka tidak menanyakan apa rahasia tampan dari seorang Tara ? pasti akan Tara jawab dengan senang hati. Jengah ditanyai hal hal seperti itu, walaupun sebenarnya semua pun tau jika karisma Tara seperti seorang pangeran dari dunia anime yang keluar. Daisy, ibu Neal saja pernah kepincut Tara dalam beberapa waktu walau hasilnya tentu saja pria itu tolak dengan alasan sudah ada yang mengisi hatinya. Walaupun pada nyatanya orang itu tak pernah dapat Tara tunjukkan. Yap, hanya alasan semata agar tak diganggu mungkin. Eh, tapi dulu Tara juga sempat jadi playboy kok. Mungkin karena pekerjaan yang banyak jadi dia malas berurusan dengan wanita ?
"Oke... Kalian ini kan sudah besar, apalagi Tara yang dewasa. Tante Ria pingsan, kalian malah bertengkar. Apa yang sudah terjadi memangnya ?" ~ Jefran
Tanya Jefran hati hati takut dikata katai lagi oleh Tara. Itu hanya secuil kejahatan Tara, bisa saja Tara membunuh Jefran sama seperti apa yang pria itu lakukan saat SMA.
Tadi saat Ria pingsan, Tara sangat panik dan langsung menelpon Jefran karena tidak tau apa yang harus dilakukan. Jujurlah, ketika ada seseorang yang terluka di sisinya, Tara akan menjadi sangat sensitiv dan diam diam akan menyalahkan diri sendiri.
Keduanya hanya diam membuang arah pandangan ke arah lain mendengar pertanyaan Jefran, tak mau menatap pria itu. Neal pun hanya semakin bungkam ketika Tara berdecak kesal.
Suasana hening dilorong rumah sakit semakin membuat awkward bagi Jefran karena pertanyaannya yang tak kunjung dijawab. Akhirnya lelaki dengan penutup mata itu hanya ikut diam seperti dua orang yang lain dan menyandarkan punggungnya ke tembok.
*Cklek
Sontak, ketiganya langsung berdiri ketika mendengar ruangan yang tadi dimasuki Ria pintunya terbuka. Menampilkan seorang wanita jadi jadian__ Maksudku Cyborg wanita yang keluar dari ruangan itu. Setengah wajahnya digantikan oleh robot, begitupun tangan kanannya yang menjadikan wanita itu terlihat aneh.
"Jadi ?" ~ Tara
Tanya Tara ketus tak sabaran.
"Tenang pak, ibu anda baik baik saja. Ia hanya terlalu syok. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi jangan sampai membuat ibu anda kembali kaget ya, atau hal ini akan kembali terulang lagi mengingat usianya. Sekarang pasien sudah dapat dijenguk, saya permisi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To The Past
Science FictionSejenis cerita transmigrasi, tapi dengan bumbu full action dan sedikit fantasi. Apa yang akan kau lakukan jika saat di toilet, seperti mimpi tiba tiba bilah status tantangan muncul di depanmu ? Itulah yang dialami oleh seorang cewek kaya nan angkuh...