15 agustus 2037
Sudah pukul 05.00
Baru bisa tidur setelah jam 2 dini hari, sekarang malah sudah jam 5 pagi. Benar benar, Neal hanya tertidur 3 jam.
Cewek itu bahkan tak bisa menidurkan matanya karena masih terbayang hal kemarin. Walaupun ayahnya tidur disebelahnya, Neal enggan untuk hanya sekedar memejamkan mata beberapa menit karena takut wanita aneh itu kembali menyerangnya. Apalagi wanita itu bisa lolos dari penjagaan ketat rumah ini, sungguh. Ingin Neal tak percaya pada hantu di zaman teknologi sudah berkembang pesat, namun apa yang ia hadapi kini lebih nyata. Jika dinalar kemarin itu bukanlah hologram, hologram tak bisa membuat suaranya menjadi se menggelegar itu.
Dengan mata yang memerah karena lelah, Neal paksakan tubuhnya untuk bangun. Ayahnya sudah tidak ada di sampingnya, dapat dipastikan pria itu sudah berangkat bekerja bersama Bundanya. Yah, ada proyek teknologi baru di perusahaan itu.
Tak lama kemudian, saat Neal hendak pergi ke kamar mandi, Hologram Erin tiba tiba muncul di depannya. Itu tak membuat Neal kaget karena sudah terbiasa dengan kejadian tersebut.
"Neal, sudah waktunya kamu berangkat sekolah" ~ Erin
Neal hanya mengangguk kemudian berjalan menembus hologram Erin menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.
|
|Setelah mengenakan seragamnya, langsung saja Neal melepas colokan charge dari hoverboard. Ia kemudian menyalakannya dan mengaktifkan mode terbang benda itu. Seketika Hoverboard yang rodanya semula disamping langsung beralih berada di bawah papan dan kemudian melayang layang diatas tanah.
Neal berdiri di atas Hoverboard terbangnya dan langsung saja ia jalankan benda itu dengan kecepatan lumayan tinggi menuju sekolahnya.
Neal harus cepat cepat pergi ke sekolah atau kalau tidak, gelar murid paling sempurnanya akan musnah begitu saja hanya karena terlambat sekali.
|
|Sesampainya di sekolah, Neal meloncat dari benda terbang itu, spontan, benda yang tadi ia gunakan untuk berangkat sekolah langsung terlipat dan kini hanya seukuran kotak pensil yang dapat di genggam cewek itu. Omong omong, benda yang Neal gunakan tadi adalah salah satu inovasi perusahaan Bundanya.
Hampir menjejalkan kaki memasuki sekolah, suara seorang wanita yang bahkan MC kita sudah jengah mendengarnya menginterupsi, menggema di lorong sekolah itu.
"NEAL ! TUNGGU SEBENTAR !"
Neal kemudian tersenyum miring ketika menyadari siapa si pemilik suara, lalu menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Seorang wanita yang dapat dikatakan lumayan cantik itu berlari ke arah Neal dengan nafas terengah engah, yang dibuat buat tentu saja.
Pakaian khas seorang guru, namun dengan rok span hitam ketat, dapat dipastikan semua mata murid laki laki disini menatap lapar buah peach yang tertutup hanya dengan kain tipis wanita itu. Wanita itu yang kita maksud disini adalah Kairi, Kairi Lahita tepatnya. Seorang kepala sekolah yang wajahnya lumayan cantik dan dengan bodynya yang aduhai, namun sangat berbanding terbalik dengan kelakuannya yang tak seindah tubuhnya itu. Kalian akan tau sebentar lagi !
Wanita itu berdiri tepat di hadapan Neal lalu menyerahkan sebuah paperbag coklat. Entahlah, Neal pun tak tau apa isinya, namun harap harap itu adalah makanan atau kue kue ringan. Setelah sampai di tangannya, cewek itu langsung tersenyum sumringah.
"Buat ayah saya kan Bu ? Beres pokoknya mah" ~ Neal
Ucap Neal sambil mengacungkan jempol tangannya. Kairi hanya tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To The Past
Science FictionSejenis cerita transmigrasi, tapi dengan bumbu full action dan sedikit fantasi. Apa yang akan kau lakukan jika saat di toilet, seperti mimpi tiba tiba bilah status tantangan muncul di depanmu ? Itulah yang dialami oleh seorang cewek kaya nan angkuh...