Jaehyun terseret ke era 70-an. Yang mengejutkan, ternyata wajahnya mirip seperti sosok muda ayah pacarnya ⎯Jeffrey.
Demi bertahan, dia menyamar sebagai Jeffrey. Namun, rencananya kacau sejak gadis pirang bernama Roseanne muncul. Apakah Jaehyun berha...
Hari-hari dilewati sampai tak terasa kalau sudah 1 minggu berlalu di tahun 1976. Kalender rembulan yang menggantung di dinding sontak dirobek dengan mudah setiap hari berganti. Jaehyun yang belum bisa kembali ke waktu seharusnya, masih memikirkan hal yang sama. Dia menggoreskan spidol di papan tulis yang terbuat dari melamin di dinding kamar dengan berbagai tulisan. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan kemungkinan potongan teka-teki yang bisa dipecahkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dari foto Rosé yang dia sobek dari majalah, hingga potret pelayan yang dia curi dari album di mansion kemarin dia sematkan dengan pin magnet di papan tulis. Ketiga gadis pelayan itu berpose dengan kaku, berdiri berjajar dengan tangan menyatu di depan rok selutut. Tak seorang pun tersenyum. Setelah Jaehyun menempelkan lembar foto tersebut, dia menulis tiga nama di bawahnya.
"Lucas, apakah kita punya koneksi dengan kepolisian?" ucapnya, orang yang dipanggil berhenti membereskan kertas-kertas yang berserakan di atas meja.
"Ya, kita punya, Tuan."
"Kalau begitu kau bisa bantu cari tahu tentang orang-orang ini?" kata Jaehyun sambil menunjuk foto tiga pelayan yang berbaris dengan rapih, di papan tulis.
"Para gadis?"
Jaehyun menyilangkan tangan di depan dada selama pandangannya masih tertuju pada papan investigasinya, "Ya, tolong selidiki profil mereka secepatnya dan coba cari kasus orang hilang belakangan ini."
Ketukan dari luar menghentikan kegiatan mereka berdua. Seorang lelaki tua yang merupakan kakek dari Tuan Shin rupanya berjalan masuk sambil membawa sesuatu yang terbungkus karton cokelat. Melihat kamar cucunya yang berantakan seperti kapal pecah membuatnya kesal, terutama dia membaca berita di koran pagi itu. Dia berjalan menuju papan pin dengan tubuh membungkuk. Dia menyipitkan matanya ketika dia melihat foto-foto orang asing. Jaehyun dan Lucas saling pandang dengan bingung untuk menyembunyikan hal ini.
"Apa yang kau lakukan?" tegurnya dengan nada tinggi. "Kau selalu pergi tanpa pamit dan pulang larut malam, sekarang kau malah berpacaran??"
Jaehyun menjawab dengan senyum khas yang menunjukkan lesung pipinya, "Sebenarnya aku ingin membuat produk baru untuk Shinhwa Wine."
"Produk apa-apaan? Wajahmu muncul di koran dan kau menaruh banyak gambar wanita di papan."
"Eureka!" kata Jaehyun sambil menjentikkan jari. "Justru itu, aku akan membuat wine yang terinspirasi dari sosok para gadis di sana. Ide ini akan kuberikan khusus untuk kakek!"
Sebuah ide brilian terus menerus tiba-tiba muncul di kepalanya, dan masuk akal bagi kakek tua itu.
"Baiklah," kakeknya memaklumi. "Ini, ada kiriman paket untukmu. Temui kakek di bawah setelah kau selesai."